Wednesday, December 19, 2007

Tiga Fasa Penting Kehidupan

Di tempat saya bekerja ada beberapa ekor kucing yang hidup perkarangan. Tidak ada panggilan khusus untuk kucing tersebut, tetapi ada seekor yang merupakan kesukaan saya. Sudah tiga kali melahirkan anak tetapi kelahiran sebelumnya belum ada anak yang sukses besar bersamanya. Ada diantaranya mati karena sakit, kecelakaan dan diambil untuk dipelihara orang lain.

Untuk yang kelahiran ketiga kalinya dia memiliki 3 anak, dan ternyata 2 dari anaknya mati karena sakit. Sungguh masa berkembangnya anak kucing adalah masa yang sulit, maka dari itu saya bertekat untuk menjaganya. Agar kucing kesukaan saya memiliki penerus keturunannya, maka dari itu saya mencoba membantunya. Membantunya dengan hampir tiap hari memberi induknya makanan agar cukup gizi untuk memberi susu untuk anaknya dan juga tambahan susu untuk anaknya itu sendiri.

Setelah anak kucing yang tinggal satu- satunya itu besar, saya kira masa sulit sudah lewat. Ternyata ada satu masalah lagi apalagi setelah anak kucing tersebut itu disapih induknya. Induknya memang cukup cakap dalam mencari makanan diluar tempat saya kerja, dia rajin pergi ke beberapa warung disekitar dan tahu waktu yang tepat untuk mencari makanan. Tetapi sang anak selama ini tidak pernah mau mengikuti induknya dalam mencari makan, kemungkinan karena trauma karena ada pemilik warung yang suka menyiram air kepada kucing yang suka masuk kewarungnya. Ketika anak kucing tersebut mulai disapih menyusui oleh induknya, naluri untuk mencari makanannya kurang berkembang. Dia hanya meong mengeluarkan suara kepada orang- orang yang lewat dan yang sering memanjakannya. Terutama kepada saya yang cukup biasa memberikan dia makan atau sisa makanan yang dapat dia makan.

Karena saya kira dia akan menemukan masalah jika tidak berhasil dalam mencari makanan, maka saya mengambil inisiatif untuk memberikan dia pelajaran agar dia mandiri. Si anak kucing saya bawa dan diperkenalkan pada lingkungan luar tempat kerja saya. Caranya saya pancing dia dengan panggilan dan makanan. Pada hari pertama si kucing setelah saya bawa keluar agak jauh dan diberi makan, setelah makan dia hanya diam sambil meong memanggil dan takut bila melihat ada kendaraan yang lewat. Akhirnya baru bisa pulang setelah saya jemput dan mengantarnya ia pulang. Setelah beberapa hari saya ajarkan untuk mengenal dunia luar barulah dia bisa pulang sendiri bila diajak keluar. Hal ini saya paksa lakukan kepada dia agar dia tidak takut dan dapat lebih mandiri terutama dalam mencari makan.

Hal ini juga terjadi pada banyak kehidupan terutama pada hewan mamalia, karena tidak seperti hewan yang ditinggal setelah ditelurkan oleh induknya. Hewan yang dipelihara oleh induknya umumnya hanya memiliki insting dasar. Tanpa memiliki insting untuk bertahan dan melanjutkan hidup. Contohnya sama seperti kehidupan burung, untuk menjadi dewasa seekor burung harus melewati beberapa fasa cobaan.


Fasa kehidupan itu adalah :

1. Fasa Pertumbuhan
Sejak ditelurkan dan menetas anak burung harus bersaing disarangnya dengan saudara- saudara untuk mendapatkan makanan, dia dapat tersingkir dan terjatuh pada sarangnya bahkan karena saudara- saudaranya sendiri. Sebagai mahluk hidup dalam berkembang dewasa banyak sekali rintangan, banyaklah pemangsa yang mengincar yang belum dewasa karena lebih mudah untuk diburu.

2. Fasa Mandiri
Seperti anak kucing yang sedang disapih induknya, setelah berkembang besar seekor burung harus belajar terbang yang penuh dengan banyak resiko. Bila ia gagal dalam belajar terbang, maka tidak ada kesepatan untuknya untuk hidup kecuali dalam sangkar.

3. Fasa Jati Diri
Setelah dapat mandiri, seekor burung harus dapat mendapatkan wilayah dan sarang juga pasangan untuk melanjutkan kehidupan dan keturunannya. Dan dibanyak bentuk kehidupan mahluk hidup dengan kehidupan sosial harus juga menentukan peranannya dan posisinya dalam kehidupan sosial. Seperti seekor singa yang setelah dewasa maka dia harus menentukan peran dan posisinya dalam kelompoknya. Apakah dia akan menjadi seekor pemimpin pemburu, pendamping dalam perburuan, perawat anak dalam kelompok, menjadi pejantan alpha atau beta, atau tersingkir dan diusir dari kelompoknya.

Begitupula dengan kehidupan binatang, kehidupan manusia menjadi seorang yang sukses juga melewati ketiga fasa penting kehidupan ini.
Saat pertumbuhan kita membutuhkan gizi dan belajar banyak hal baik dari orang tua atau sekolah. Pada fasa pertumbuhan ini biasanya diakhiri dengan tanda- tanda akhil balik, tetapi untuk manusia biasanya memakan waktu lebih panjang karena kita harus lebih banyak dibekali dengan pengetahuan.

Kemudian untuk menjadi mandiri kita harus juga berusaha untuk dapat hidup tanpa bantuan orang tua. Berjuang meraih penghidupan seperti pekerjaan atau usaha yang akan membuat kita mandiri. Kita juga harus menentukan pula jati diri kita sesungguhnya, kita dapat menjadi pemimpin dalam masyarakat, pengikut, seorang oportunist, spekulan, atau tidak menjadi apa- apa.

Kesuksesan mungkin adalah kata yang ingin anda capai. Tetapi ingat ada proses dan tahap yang harus anda hadapi untuk mendapatkan kesuksesan.
Ketiga fasa penting kehidupan ini adalah titik penting, jadi manfaatkan dan lewati sebaik- baiknya untuk kesuksesan anda.

^^sourceid
nb : tidak percuma saya suka nonton acara wild life

1 comment:

Guntar said...

Luar biasa sekali, bisa mengambil hikmah dari kucing. Waktu masih SD dulu, di rumah saya sempat ada sampe 13-an kucing, mostly kucing2 kecil. Tapi ndak sampe bisa mbikin hikmah spt di posting ini :-p