Sunday, April 6, 2008

Tips Dari Orang Terkaya Di Dunia

Warren Buffet Orang Terkaya di DUNIA.......
Tulisan berikut merupakan rangkuman 1 jam wawancara dengan,
Investor Legendaris nomor satu di dunia di CNBC.
Warren Buffet saat ini adalah orang terkaya nomor satu di dunia versi majalah Forbes,
dengan aset pribadi sebesar $ 62 milyar (setara 619 triliun rupiah!!!),

Buffet sekaligus filantrop/dermawan nomor satu dunia yang telah menyumbangkan lebih
dari $ 31 milyar (sekitar Rp. 300 triliun!!!) dana pribadinya untuk sumbangan-sumbangan ...

Berikut 9 aspek kehidupannya yang sangat menarik:

1. Buffet memulai investasi sahamnya pada usia 11 tahun,
dan ia sangat menyesal memulai investasi saham di usia yang terlambat

2. Dia membeli sebuah lahan pertanian kecil pada usia 14 tahun dari hasil tabungannya menjadi loper koran

3. Dia tetap h id up sederhana dengan gaya h id up yang t id ak berubah,
memiliki rumah dengan 3 kamar t id ur kecil di kota kecil Omaha,
yang ia beli setelah ia menikah 50 tahun yang lalu,
Rumahnya t id ak memiliki pagar.

4.Dia mengendarai mobilnya sendiri tanpa seorang sopir ataupun bodyguard di dekatnya

5. Dia t id ak pernah bepergian menggunakan jet pribadi,
walaupun ia memiliki perusahaan jet pribadi terbesar di dunia

6. Perusahaannya, Berkshire Hathaway, memiliki 63 perusahaan.
Ia hanya menulis 1 surat setiap tahun ke CEO perusahaan2nya tersebut,
memberikan mereka tujuan bisnis yang harus dicapai setiap tahunnya.
Ia tidak pernah mengadakan meeting atau menelepon CEO2 tersebut,
ia hanya memberikan 2 buah peraturan:
1. Rule number 1: Jangan pernah membuat rugi para pemilik saham
2. Rule number 2: Jangan pernah lupa Aturan nomor 1

7. Ia tidak pernah bersosialisasi di klub-klub orang kaya.
Waktu luangnya setelah ia tiba di rumah ia gunakan untuk membuat popcorn,
dan menonton TV

8. Bill Gates, mantan orang terkaya di dunia,
tidak pernah berminat untuk menemui Buffet karena tidak melihat adanya kesamaan yang mereka miliki,
namun 5 tahun yang lalu Bill mencoba membuat agenda untuk bertemu dengan Buffet hanya selama 30 menit.
Namun meeting tersebut justru berlangsung selama 10 jam,
Bill berbincang-bincang lama sekali dengan Buffet.

9. Buffet tidak pernah membawa hanphone,
maupun PC/laptop di mejanya,

Nasehatnya untuk Anak Muda:

'Stay away from credit cards and invest in yourself and remember:

1. Uang tidak menciptakan manusia. Namun manusia bisa menciptakan UANG....
2. Jalani kehidupan Anda sesederhana diri Anda sendiri. Yang penting diri Anda NYAMAN...
3. Jangan lakukan apa yang orang lain katakan.
Dengarkan saja mereka, namun lakukanlah hanya apa yang membuat Anda
merasa nyaman (feel good)
4. Jangan membeli barang karena merknya.
Kenakanlah pakaian yang memang membuat Anda merasa nyaman.
5. Jangan menghabiskan uang Anda untuk barang-barang yang tidak penting.
Gunakanlah uang Anda secara bijaksana untuk kebutuhan yang memang
benar-benar Anda perlukan.
6. Akhirnya, ini semua adalah keh id upan Anda.
"Hidup ini hanya sekali. Mengapa Anda harus memberikan orang lain kesempatan
untuk mengatur h id up Anda?. H id uplah dengan gaya Anda sendiri, yang penting
Anda senang, Anda puas, Anda nyaman, & Anda bahagia...

Best Regards,

sumber = forward e-mail

Tuesday, January 29, 2008

8 Hal Yang Perlu Anda Ketahui Tentang Kegagalan

1. Gagal itu tidaklah sama dengan menjadi pecundang.
Seseorang bisa saja sering gagal namun tetap bukan seorang pecundang.

2. Gagal tidaklah memalukan seperti yang dikira semua orang.
Berbuat salah tidaklah lebih daripada bergabung dengan umat manusia.

3. Kegagalan itu hanyalah kemunduran sementara.
Kegagalan tidaklah pernah menjadi bab terakhir dari buku kehidupan anda kecuali anda menyerah.

4. Sesuatu yang layak itu tak pernah tercapai tanpa resiko gagal.
Orang yang meresikokan segalanya untuk mencoba mencapai sesuatu yang benar2 layak lalu gagal sama sekali bukanlah pecundang yang memalukan.

5. Kegagalan adalah persiapan alami untuk meraih sukses
Walaupun tampaknya aneh, sukses itu lebih sulit dijalani dengan sukses ketimbang kegagalan.

6. Setiap kegagalan disertai dengan kemungkinan2 akan sesuatu yang lebih besar.
Analisalah kegagalan dari sudut manapun, maka akan anda temukan benih2 untuk mengubah kegagalan itu menjadi sukses.

7. Adalah terpulang pada anda untuk menyikapi kegagalan2 dalam kehidupan anda.
Kegagalan itu bisa menjadi berkat atau kutuk, tergantung pada reaksi atau respons masing2 individu terhadapnya.

8. Kegagalan adalah peluang untuk belajar bagaimana caranya mengerjakan segalanya dengan lebih baik lain kali - belajar di mana bahaya2nya dan bagaimana caranya untuk menghindarinya.
Hal yang terbaik dapat dilakukan dengan kegagalan adalah belajar sebisanya darinya.

(Dale Galloway)

Sunday, January 13, 2008

Santai Banyak Ide

Adanya tekanan/ stress dapat membuat orang bergerak dengan sekuat tenaga. Tetapi kadang kala dengan seringnya tekanan mungkin malah membuat kita tidak banyak berpikir dan melupakan banyak hal karena terfokus pada pekerjaan tersebut. Ide- ide baru akan susah muncul dan dapat membuat anda tidak bisa mengendalikan tekanan tersebut (distress).

Hal ini terjadi pada diri saya, sudah bosan dengan pekerjaan sebagai karyawan. Tiap hari kerja pergi pagi, kerja dengan tuntutan, kemudian pulang kerumah dan melakukan aktivitas rumah seperti biasa. Hal ini ternyata membuat saya banyak melewatkan banyak hal.

Saat ini saya sedang memikirkan bisnis yang cukup kecil- kecilan, karena saya punya prinsip bisnis itu tidak perlu gengsi. Sudah seminggu saya memikirkan ide- ide tentang bisnis tersebut. Anehnya tak banyak ide yang masuk, sedangkan saya perlu ide baru sebagai keunggulan bisnis dimana bisnis yang saya ingin coba ini sudah banyak digeluti orang lain (pesaing).

Baru diakhir pekan ini, setelah liburan dan ada waktu untuk mengeluti salah satu hobby saya yaitu bersepedah. Pagi hari saya berolah raga dengan sepedah seperti biasa dan melihat beberapa toko tiba- tiba timbul ide bagaimana untuk menarik konsumen. Dan sore tadi kembali saya bersepedah dengan lebih santai karena tidak ada tuntunan berolah raga hanya ingin berkeliling saja.

Luar biasanya ternyata selama ini jalanan yang biasa saya lewati untuk berkerja, ternyata ada beberapa bisnis yang sejenis. Saya baru sadar bahwa contoh bisnis yang saya ingin lakukan tidaklah jauh. Bahkan dengan santainya saya tinggal menghentikan sepedah saya dengan kesan sedang melepas lelah. Kemudian saya amati bagaimana bisnis mereka berjalan dengan singkat. Dari beberapa tempat usaha sejenis yang dilewati, saya banyak mengambil ide baru. Bahkan dapat ide kreatif bagaimana meningkatkan efisiensi oprasional dari bisnis tersebut.

Tiap hari saya pergi dan pulang kerja melewati jalan tersebut dengan mengendari sepedah motor, karena saya fokus pada jalanan dan pekerjaan maka semuanya terlewatkan. Tetapi setelah memiliki waktu dan dengan santai kita dapat memperhatikan sesuatu dan mengembangkan ide- ide kita.

Jadi tips dari saya, jika anda ingin mengembangkan diri anda atau mendapatkan ide untuk bisnis anda. Luwangkan waktu anda dan gunakan dengan santai, maka ide- ide akan datang dengan sendirinya.
Tetapi ingat juga jangan terlalu santai dan lupa untuk memulai, karena perjalanan yang jaraknya 100 meter, 1 kilometer ataupun 10 kilometer tidak akan tercapai kalau anda tidak melakukan langkah kaki pertama.

^^sourceid

Tuesday, January 8, 2008

Hutang Yang Baik, Hutang Yang Jelek

Robert T. Kiyosaki: "Setiap kali berhutang uang kepada seseorang, kau menjadi pegawai uang mereka".
Ada orang mengartikan bahwa hutang adalah selalu buruk. Ada orang mengartikan bahwa hutang adalah bisa membuat kita menikmati kenikmatan yang tadinya tidak terjangkau. Robert T. Kiyosaki dengan tajam menjelaskan hutang yang baik dan hutang yang buruk.

Hutang yang baik adalah hutang yang dibayarkan orang lain untuk kita. Sedangkan hutang yang buruk adalah hutang yang kita bayarkan dengan keringat dan darah kita sendiri. Kalau seseorang mengambil pinjaman berjangka waktu 20 tahun, maka dia akan menjadi pegawai selama 20 tahun. Dan tidak seperti bekerja di kantor, maka mereka tidak memberinya jam emas ketika hutangnya lunas atau dia pensiun.

Apakah hutang untuk bisnis (modal kerja, investasi, dll.) adalah baik, hutang konsumtif (beli rumah. mobil, tour ke luar negeri) = jelek? Dua-dua jawabannya adalah belum tentu. Dari definisi Robert T. Kiyosaki di atas, hutang bisnis bisa menjadi jelek bila kita sendiri yang harus berkeringat dan mandi darah untuk membayarnya. Hutang bisnis menjadi baik ketika kita mempunyai sistem dan team/orang yang membayarkannya.

Demikian juga ayah kaya Robert T. Kiyosaki sangat menyukai properti sewaan. Ia mendorog Robert Kiyosaki untuk mempunyai property sewaan karena bank memberi pinjaman dan yang membayar adalah penyewa properti. Banyak orang menganggap bahwa jurus Robert Kiyosaki yang ini tidak dapat dipraktekan di Indonesia. Tapi pada kenyataannya banyak pengusaha di Indonesia yang menggunakan jurus ini. Mulai dari pengusaha kecil seperti pengusaha mesin fotocopy yang membuka cabang fotocopy, salon, yang mempunyai sistem dan team yang bekerja untuk mereka. Sedemikian sehingga sistem dan team yang membayar hutang bisnis dan properti yang ditempatinya. Demikian juga pengusaha besar seperti bank, hotel, mall, melakukan dengan hal yang sama.

Hutang konsumtif bisa baik ketika kita sudah mempunyai pasif income atau peternakan uang yang membayarkannya. Jadi boleh saja kita mempunyai hutang rumah, mobil, selama penghasilan kita dari sebelah kanan cashflow kuadrant lebih dari cukup untuk membayarkannya.

(Sumber: Advertorial di Media Indonesia, 19 Oktober 2004)
(http://whitezigo.blogspot.com)

Sukses Melalui Kartu Kredit

Judul bisa sangat menipu. Bukankah selama ini kita sering dengar banyak orang yang tercekik oleh tagihan kartu kreditnya ?

Ada yang sampai tercekik karena memiliki 10 kartu kredit dan semuanya sudah jatuh tempo, di kejar-kejar debt kolektor, malu sama teman-teman sekantor atau tetangga karena sering ditagih, dan lain-lain.

Benar banyak kisah-kisah orang tercekik karena pemakaian kartu kredit yang salah, namun disisi lain banyak orang yang tadinya gak punya apa-apa malah menjadi kaya karena memiliki kartu kredit.

Orang yang yang tercekik biasanya adalah orang yang memakai kartu kredit untuk keperluan konsumtif semata dan asal gesek! Sementara orang yang sukses dengan kartu kredit karena memakainya dengan bijak !!

Ini sepenggal cerita nyata dari penggunaan kartu kredit yang positip:
Suatu hari si A, ketika masih jadi karyawan memulai usahanya, mulai dari kecil-kecilan. Alkisah usaha si A mulai lumayan maju, tapi ia kekurangan modal. Mau pinjam ke Bank, belum tahu cara dan permainannya dan gak ada agunan. Mau pinjam ke kawan, kawan-kawannya kebetulan pada bokek juga (saya nggak lho… modal saya sebagian saya pinjam dari teman yang tentunya dengan imbalan profit tertentu seringkali sama atau sedikit lebih rendah daripada kartu kredit).

Akhirnya ia datang ke seorang yang dianggapnya pintar bisnis, dan ia di sarankan untuk buat kartu kredit, memanfaatkan jabatannya sebagai karyawan, memakai slip gajinya.

“Berapa saya harus buat kartu kredit pak?” Tanyanya

“Buat saja sekalian di 10 bank, jangan tanggung-tanggung”

Kemudian ia melakukan apa yang di ajarkan guru bisnisnya. Singkat cerita akhirnya setelah kurang lebih satu bulan ia keluar masuk bank ia memiliki 10 kartu kredit dan ia mendatangi guru bisnisnya

“Pak, saya sekarang sudah memiliki 10 kartu kredit, sekarang harus di apakan?”

“Begini”, kata guru bisnis itu.

“Sekarang kamu perlu berapa juta untuk modal usahamu?”

“15 juta saja pak”

“Oke, gini.Sekarang dari setiap kartu kreditmu itu, kamu tarik tunai setiap hari masing-masing 2 juta untuk 8 kartu kredit saja, lalu yang 2 jangan kamu pakai dulu….Jadi kamu akan mendapat sekitar 16 juta, 2 juta perkartu kredit di kali 8 kartu kredit, oke……dan sekali lagi yang 2 dari kartu kreditmu jangan ditarik, untuk membayar nanti jika masing-masing kartu kredit tersebut jatuh tempo!”

“Lalu kamu bisa pakai uang tersebut sebagai modal usahamu…”

“Nanti kalau kartu kredit mu yang pertama akan jatuh tempo, kamu tarik tunai salah satu kartu kreditmu yang tidak dipakai - yaitu yang 2 buah, ambil 2 juta atau secukupnya untuk membayar kartu kredit pertamamu yang akan jatuh tempo, sehingga kamu tidak keluar uang dari kantongmu…demikian seterusnya…kartu kredit yang telah kamu bayar, besoknya juga kamu bisa kamu tarik tunai lagi…….”

“Semoga kamu segera sukses” Kata guru bisnisnya

Si A melakukan yang di ajarkan guru bisnisnya …

Singkat cerita si A sukses dan sekarang memiliki toko di beberapa tempat.

Bekerja samalah dengan merchant!
Kartu kredit bisa digunakan untuk menarik tunai di atm-atm, namun terbatas nilai penarikannya, paling banyak 60% dari kredit limit anda, belum lagi bank-bank tertentu hanya membatasi jumlah yang kecil yang bisa kita tarik tunai dalam atm, dan ada biaya yang cukup besar lagi, misalnya setiap kali menarik di atm anda di kenai biaya 50.000 dan juga bunga penarikan tunai di bank-bank tertentu lebih besar dari pada bunga pembelanjaan.

Oleh sebab itu alangkah baiknya jika anda bisa bekerja sama dengan merchant-merchant.
Merchant adalah toko-toko atau tempat-tempat yang menerima pembayaran dengan kartu kredit.
Tanyakan kepada ownernya, Apakah bisa tarik tunai?
Biasanya sih bisa, dan memberi tahu potongannya, anda tawar saja.

Lebih baik lagi kalau owner merchantnya kawan anda sendiri, bisa tanpa potongan.

Kalau di Jakarta dan kota-kota besar lainnya, banyak yang mengiklankan tarik tunai dengan bunga dari 2 sampai 5 persen, rata-rata 3 persen (lihat saja iklan-iklan tersebut seperti di Koran post kota, dan lain-lain.

Ada juga yang dengan teknik membeli emas lalu jual lagi, biasanya potongannya malah lebih besar, jadi cari merchant saja, nego potongannya/cashnya

Oh ya... Anda pernah baca buku "Menjadi Karyawan Beromset Miliaran"?. Nah disitu penulis tsb yaitu Masbukhin juga pakai kredit card buat beli kios.

Cara-cara di atas memang agak ekstrim atau bisa dikatakan gila tetapi masih masuk akal. Cara ini meskipun tidak 100% pernah saya gunakan juga pada waktu kekurangan modal. Dan ternyata nggak ada masalah.

Nah yang penting ketiadaan modal sudah terpecahkan. Tinggal Anda yang menjalankan usahanya harus hati-hati dan tetap harus diingat bahwa sisa profit yang diperoleh setelah dikurangi bunga kartu kredit masih cukup. Yang harus diingat juga cara di atas hanyalah permulaan saja selanjutnya pada kredit bank
karena bunganya lebih ringan.

Semoga bermanfaat

Salam,
Yoyok
De Limabelas Furniture
(http://yoyoksd.blogspot.com)

Go Double "Teknik Cepat & Teruji Jadi Milyarder"

"Anything is POSSIBLE if You Really Want to"

"Yakini saja bahwa Anda bisa capai dan nikmati prosesnya, Anda akan belajar banyak dari latihan ini" demikian pesan guru saya yakni Bp. Wiwoho Guru NLP pertama saya sekitar 4.5 tahun lalu saat saya baru mulai menjajaki langkah menjadi Trainer atau Motivator. Dalam mindset saya, jika saya respect (baca: kagum) dengan seorang guru, maka akan saya kerjakan apa saja yang saya pelajari dari guru saya tanpa bertanya. Biarlah hasil yang akan berbicara. Sejak kecil saya selalu ingin menjadi murid kesayangan guru-guru saya. Sehingga saya selalu ingin membuktikan bahwa apa yang diajarkan oleh guru saya tidaklah sia-sia, bahkan sangatlah bermanfaat untuk diri saya dan orang banyak. Dan sekarang saya bagikan pengalaman tersebut di portal ini: www.PortalNLP.com

Bagaimana saya memahami sesuatu, jika belum saya lakukan dan buktikan, demikian prinsip saya. Dalam benak saya tidak ada kata gagal, yang ada hanyalah belajar. Kalau belajar, belajarlah dengan sungguh-sungguh. Saat itu juga saya ambil keputusan dalam hati untuk menerapkan teknik ini, toh nggak ada ruginya. Pasti untung malahan! Paling tidak bisa mencapai jumlah uang ratusan juta, jika belum berhasil mencapai milyarder he..he..

Esok harinya, saya langsung buka rekening baru khusus untuk menjalankan program ini, saat ditanya oleh Mbak Ani marketing BCA Johar Baru mengapa saya buka rekening baru padahal saya sudah ada beberapa rekening, saya menjawab saya sedang latihan menabung untuk menjadi milyarder. Rupanya dia mengamati dan dia bingung lihat pola tabungan saya yang unik yakni dimulai uang tabungan minimum Rp. 500.000,- sebagai syarat membuka rekening baru dan setoran awal Rp. 10.000,- saja yang hanya bisa dilakukan melalui transfer di mesin ATM. Dia berpesan: "Pak Krishna, uang administrasinya setiap bulan Rp. 5.000,- lho pak, apa nggak nanti uang bapak makin berkurang setiap bulannya kalo setorannya kecil-kecil" Saya hanya menjawab dengan senyuman saja...

Ide menabung untuk menjadi Milyarder ini sungguhlah sangat sederhana yakni menggandakan jumlah tabungan Anda di bulan berikutnya. Saya gunakan saja istilah yang sederhana yakni GO DOUBLE. Cara kerjanya sederhana, contoh: bulan ini Anda menabung yang ke 6 yakni Rp. 320.000,- maka akumulasi jumlah tabungan Anda adalah Rp. 630.000,- maka otak Anda akan berpikir demikian: "Jika aku bisa dan memang pernah mencapai jumlah tabungan Rp. 630.000,- maka akupun bisa mencapai jumlah Rp. 640.000,- karena hanya menambah Rp. 10.000,-" Maka Andapun akan berusaha mencapainya karena jumlah tersebut sangat memungkinkan untuk dicapai. Begitulah seterusnya terjadi demikian. Lihat contoh dibawah ini.

Bulan ke - Tabungan - Akumulasi Tabungan

1. Rp. 10.000,- Rp. 10.000,-

Saya memulai program ini dengan jumlah awal Rp. 10.000,- Anda bisa memulai dengan jumlah uang berapapun sesuai dengan keyakinan Anda. Lalu saya lanjutkan pada bulan berikutnya dengan menambah jumlah tabungan saya dua kali lipat dari sebelumnya yakni sbb:

2. Rp. 20.000,- Rp. 30.000,-

3. Rp. 40.000,- Rp. 70.000,-

Nah, saat-saat awal ini sungguh kesabaran kita diuji untuk menunggu bulan berikutnya karena kita merasa sangat mudah sekali mencapai jumlah tabungan ini. Banyak teman seangkatan saya atau teman-teman lain yang ikutan bersama-sama menjalankan program ini bertanya, boleh nggak kita langsung ke langkah 9 atau 10, bahkan langsung ke 12 misalnya. "Toh, saat ini uang tabungan saya adalah Rp. 10 jutaan tuh", jadi saya mulai saja dari angka tersebut dan melanjutkannya. Saya hanya bilang: "Wah, saya juga nggak tahu. Saya hanya nurut saja pesan Pak Wiwoho untuk mulai dari jumlah awal yang memang sangat kecil dan melangkah perlahan-lahan terus merangkak dan naik keatas". Dan sayapun tetap setia untuk menabung sedikit demi sedikit, walau hati saya rasanya ingin cepat-cepat mencapai bulan berikutnya.

Sedikit demi sedikit, lama-lama jadi bukit.

4. Rp. 80.000,- Rp. 150.000,-

5. Rp. 160.000,- Rp. 310.000,-

6. Rp. 320.000,- Rp. 630.000,-

Sampai bulan ke 6 ini, jumlah real akumulasi tabungan saya lebih kecil dari jumlah diatas karena dipotong biaya administrasi bank setiap bulannya. Namun saya tetap sabar untuk mengikuti aturan permainan menjadi Milyader ini dengan menyetor jumlah yang telah ditetapkan pada tanggal yang sama setiap bulannya.

7. Rp. 640.000,- Rp. 1.270.000,-

8. Rp. 1.280.000,- Rp. 2.550.000,-

9. Rp. 2.560.000,- Rp. 5.110.000,-

10. Rp. 5.120.000,- Rp. 10.230.000,-

Permainan mulai seru, saya harus benar-benar mengetatkan uang pengeluaran saya agar setiap bulan dapat menyetor dengan baik jumlah uang yang telah saya sepakati. Pengalaman saya disini adalah makin hati-hatinya saya membelanjakan uang untuk hal-hal yang belum terlalu penting atau tidak penting dan tidak mendesak.

11. Rp. 10.240.000,- Rp. 20.470.000,-

12. Rp. 20.480.000,- Rp. 40.950.000,-

Nah, untuk mengumpulkan uang setoran tabungan sejumlah Rp. 20 jutaan, saya benar-benar memonitor jumlah uang saya setiap harinya. Saya mengatur dengan ketat uang masuk dan uang keluar, akhirnya saya berhasil mengumpulkan jumlah uang ini dan saya setorkan sejumlah yang telah direncanakan pada tanggal yang telah ditentukan yakni tanggal setoran yang sama dengan bulan sebelum ini.

Ilmu orang dulu sangat berguna: "Jangan lebih besar pasak dari pada tiang"

Namun untuk bulan selanjutnya? Oh..oh..mulai makin besar. Namun otak kita sangatlah mudah diajak kompromi he..he.. Otak saya berkata: "Jika saya sekarang mampu mengumpulkan uang sejumlah Rp. 40.950.000,- maka saya hanya perlu mengulanginya saja untuk mencapai jumlah tersebut dan ditambah Rp. 10.000,- Betul sekali, bukan?

13. Rp. 40.960.000,- Rp. 81.910.000,-

14. Rp. 81.920.000,- Rp. 163.910.000,-

Uh, setoran ke 14 ini saya perlu waktu 2 bulan untuk mengumpulkan jumlah tersebut. Namun, pengalaman berharga yang saya alami adalah meningkatnya rasa dalam diri saya bahwa jumlah uang tersebut sangat mungkin dicapai. Agak berbeda dengan teknik yang saya pelajari sebelumnya yakni teknik Self Hypnosis yang tidak pernah saya capai, walau jumlah angka yang ingin saya capai sudah saya tanamkan atau internalisasi kedalam pikiran bawah sadar saya (subconcious). Teknik NLP GO DOUBLE ini lebih pas untuk saya karena selain meningkatkan jumlah uang yang terkumpul secara bertahap, juga sekaligus meningkatkan rasa dalam diri saya bahwa menjadi milyarder adalah mungkin sekali mencapainya.

15. Rp. 163.840.000,- Rp. 327.670.000,-

He..he.. setoran ke 15 ini akhirnya tercapai juga, walau mengumpulkan uangnya perlu 3 bulanan. Agak ngos-ngosan tapi rasa seru dan rasa gelora ingin mewujudkan jumlah Rp. 1 Milyar sangatlah dan makin kuat saja, sehingga dorongan rasa inilah yang akhirnya membuat jumlah tersebut tercapai.

16. Rp. 327.680.000,- Rp. 655.350.000,-

Nah, semakin besar jumlah uang yang ingin saya kumpulkan membuat saya semakin kreatif dalam mengumpulkan uang. Ada saja ide yang muncul untuk mengumpulkan uang. Saya sangat berterima kasih pada Pak Wiwoho karena ide menabung menjadi Milyader ini membuat saya menjadi sangat kreatif. Uang yang saya kumpulkan tidak hanya dari penghasilan sebagai pembicara atau trainer. Oh ya, setoran ke 16 ini saya kumpulkan dalam waktu kurang lebih 4 bulan, ya cukup lama dan stres he..he.

17. Rp. 655.360.000,- Rp. 1.310.710.000,-

Anda pasti bisa rasakan gelora dalam diri saya saat selangkah lagi menjadi Milyarder, luar biasa besarnya gelora tersebut. Sungguh tidak ada kata menyerah untuk mencapainya. Buat saya, yang paling penting adalah membuktikan bahwa cara atau metode ini benar dan akhirnya bisa berguna untuk orang banyak. Saya semakin seru mengumpulkan uang, benar-benar saya menjadi Magnet Uang. Apapun yang saya kerjakan akan jadi uang dan saya kumpulkan ke pundi-pundi khusus agar benar-benar mencapai jumlah Rp. 655.360.000,-

Saya tidaklah tertarik untuk menjadi kaya raya, karena hidup saya sangat sederhana. Sampai saat inipun baju yang saya miliki hanya 7 lembar, kalau saya dapat atau beli baju baru maka baju yang ada akan saya berikan kepada orang lain. Namun, gelora dalam diri saya untuk mencapai dan membuktikan cara atau metode ini yang sungguh sangat kuat. Saya ingin menginspirasi orang banyak bahwa berhemat, hidup prihatin lalu menabung adalah kunci menjadi kaya batin dan lahir.

Dengan segala upaya kreatif dan positip, akhirnya setoran ke 17 inipun tercapai dalam waktu sekitar 5-6 bulan. Jadi total waktu saya mencapai jumlah tabungan Rp. 1 milyar sekitar 2 tahun lebih, lebih lama dari program awal yakni 18 bulan. Namun, waktu bukanlah ukuran yang penting. Yang terpenting adalah RASA dalam diri saya bahwa hal ini mungkin sekali untuk diwujudkan. Anything is POSSIBLE if you really want to.

Rasa vibrasi positip dalam diri terus meningkat, maka gelora usaha untuk berkaryapun meningkat. Saat karya meningkat, maka hasilpun akan mengikuti. Begitu selanjutnya dan siklus ini akan semakin besar dan semakin besar. Lalu, siap untuk langkah selanjutnya yakni ke 18.

18. Rp. 1.310.720.000,- Rp. 2.621.430.000,-

Bagaimana hasilnya? Anda haruslah mencobanya dan rasakan sendiri, sungguh luar biasa seru deh!

Begitulah pengalaman saya dalam menerapkan apa yang Pak Wiwoho ajarkan kepada kami para muidnya yakni cara cepat yang sudah teruji untuk menjadi Milyarder. Sederhana, cepat dan teruji. Thanks Pak Wiwoho!

Mindset kaya raya buat saya adalah "The more money I have, the more money I have to give"

Penutup, tetaplah ingat pesan orang tua kita jaman dulu:

"Jangan belanjakan uang yang belum berada di tangan"

"Jangan belanjakan uang yang bisa ditabung"

"Jangan tabung uang yang harus dibelanjakan"

Krishnamurti
(http://pur-nomo.blogspot.com)

Brian Tracy: Delapan Puluh Persen Uang Dihasilkan Oleh Entrepreneur Dan Sales Person

Berita baik ini disampaikan oleh Brian Tracy dalam seminar Sales Mastery 2006 di Ballroom Hotel Mandarin, Jakarta, Selasa 17 Oktober 2006. Fakta ini bukanlah hal yang baru buat saya. Cuma, pengulangan dari Brian Tracy ini semakin meyakinkan saya bahwa saya berada di jalur yang tepat.

Memang, peluang terbesar menjadi kaya di dunia adalah menjadi entrepreneur dan sales person. Sementara 20 persen sisanya dibagi kepada para selebritis, politikus, birokrat, atlet, profesional dan pekerjaan-pekerjaan dengan keahlian khusus lainnya. Bagian yang 20 persen ini khusus diperuntukkan bagi orang-orang dengan special talent yang hanya dimiliki oleh sebagian kecil penduduk bumi alias minoritas.

Ada kesamaan dari 500 orang terkaya di Amerika Serikat, yaitu tidak ada yang mereka semua memulainya tidak dari kualitas hidup yang sama. Mereka semua memulainya dari nol.

Berita baiknya, semua keterampilan untuk menjadi kaya melalui jalur entrepreneur dan sales bisa dipelajari, kata Brian Tracy yang telah memberikan pelatihan kepada lebih dari 1.000 perusahaan dan berbicara di hadapan lebih dari 3 juta orang ini.

Masalahnya adalah untuk mempelajari semua keterampilan itu butuh usaha keras dan waktu. Kenyataannya, 80 persen orang itu malas untuk take action mewujudkan cita-cita dan keinginannya. Untuk mulai mempraktekkan keterampilan baru itu pun butuh perjuangan yang berat. Namun, ilmu atau keterampilan itu akan semakin mudah dikuasai setelah dipraktekkan berulang-ulang. Dengan terus mempraktekkannya, maka proses selanjutnya akan semakin cepat dan semakin cepat saja. Ibarat orang belajar naik sepeda, lama kelamaan dia akan bisa naik sepeda tanpa memegang setangnya. Bahkan bisa berakrobat di atas seutas tali.

Penulis produktif yang rata-rata menghasilkan 4 buku per tahun ini kemudian menceritakan kisah bagaimana kawannya belajar keterampilan di bisnis real estate. Awalnya berat sekali baginya untuk membeli properti pertamanya. Butuh waktu 6 bulan. Kemudian dibutuhkan waktu 5 bulan untuk properti keduanya, lebih singkat. Empat bulan kemudian dia dapat properti ketiganya. Kemudian bahkan dia bisa membeli properti sekali seminggu. Dan akhirnya dia bisa membeli 100 properti sekaligus. Ya, dia mempraktekkan pengulangan terus menerus. Repetition is the mother of skill. Karena sudah terbiasa, lama kelamaan dia hanya menggunakan intuisi saja untuk membeli propertinya.

Sebenarnya banyak yang bisa saya sharing dari seminar ini. Insya Allah akan saya lanjutkan dalam tulisan berikutnya.

Salam FUUUNtastic TDA!
Roni, (http://roniyuzirman.blogspot.com)

Menciptakan Passive Atau Massive Income Dulu?

Pertanyaan ini juga sering menggelayut di benak saya beberapa tahun lalu.

Saya senang sekali dengan idenya Om Robert Kiyosaki: perbanyaklah passive income. Sehingga kita tidak lagi mengandalkan dari active income.

What a great idea!

Sebenarnya istilah passive income ini bukan berasal dari Robert Kiyosaki. Orang pertama yang melontarkan istilah ini adalah Buckminster Fuller, seorang jenius multi bakat.

Hampir semua tokoh sukses, motivator, pembicara top di dunia ini ilmunya adalah turunan dari Buckminster Fuller ini, termasuk Robert Kiyosasi, Jim Rohn, Anthony Robbins, Bob Proctor dan lain-lain.

Nah, dalam penerapan ide ini, banyak penganutnya yang mengalami kendala.

Mereka begitu antusias mencari passive income. Mulai dari aktif di MLM, main properti dan saham.

Ada yang berhasil, tapi banyak juga yang tumbang, rugi, kecewa dan putus asa dalam mengejar passive income ini.

Akhirnya, kita harus melihat ide ini dengan bijak, sesuai dengan situasi dan kondisi lokal di Indonesia.

Untuk mengejar passive income, ada batas dan kelemahannya. Salah satunya adalah hampir tidak ada properti yang cicilannya lebih kecil dari pendapatan sewa, kecuali rumah kos-kosan dan kios di lokasi tertentu.

Itu fakta yang berbeda dibandingkan dengan di Amerika sana.

Haruskah kita semua terjun menjadi juragan kos-kosan? Tentu tidak.

Pak Tung Desem Waringin, sejak dulu sering menyarankan saya untuk menciptakan massive income dulu (pendapatan yang besar). Setelah itu barulah investasi yang menghasilkan passive income.

Hal ini dia buktikan sendiri. Kita semua sudah menyaksikan bahwa Pak Tung mungkin adalah salah seorang yang berpenghasilan terbesar di Indonesia saat ini.

Setelah itu barulah dia masuk ke passive income. Beberapa aset properti mulai diakumulasinya. Terakhir saya dengar Pak Tung sedang membangun resort di Mexico.

Brad Sugars pun menyarankan demikian dalam bukunya Cara Cepat Menjadi Kaya (BIP).

Ciptakan massive income melalui bisnis dulu. Baru setelah itu mainkan kelebihan dananya untuk investasi dan lain-lain.

Seorang teman yang cukup sukses menerapkan teori passive income ini akhirnya menyadari bahwa dia juga perlu massive income untuk lebih meningkatkan passive incomenya itu. Soalnya, kalau hanya mengandalkan passive income dari properti dan sebagainya, tentu memiliki keterbatasan bila ingin di-leverage (diungkit) lebih tinggi lagi. Akhirnya, sekarang teman ini mulai berbisnis untuk menciptakan massive income.

Salam FUUUntastic!

Wassalam,

Roni,
Owner, Manet Busana Muslim (pemenang Enterprise 50)
Founder, Komunitas Bisnis TDA
Managing Partner, Quantum Business and Investment
(http://roniyuzirman.blogspot.com)

I Quit....!

Belakangan ini, ada cukup banyak orang yang saya kenal yang mengundurkan diri dari pekerjaan mereka. Seorang rekan sesama engineer mengumumkan bahwa ini adalah last trip-nya ke offshore, setelah itu dia resign. Saya tidak tahu persis alasannya, kelihatannya dia ingin sekolah lagi. Mailbox-nya penuh dengan email tentang program bea siswa. Seorang rekan dari departemen lain juga mengundurkan diri, kabarnya mendapat tawaran pekerjaan (dengan pendapatan) lebih baik di North Sea.

Di perusahaan minyak yang menjadi client kami juga sedang terjadi eksodus. Melambungnya harga minyak dunia menyebabkan tenaga ahli dan trampil di dunia minyak dan gas bumi naik daun. Dari Balikpapan mereka menyebar ke berbagai tempat baik di Indonesia maupun di luar negeri. Gosip yang berseliweran pun tidak kalah seru. Si Anu pindah ke Brunei, dibayar USD 500 per hari, 4 minggu kerja dan 4 minggu libur. Si Una pindah ke perusahaan Cina, gajinya sekian puluh juga per bulan. Dan seperti biasa, namanya juga gosip, tentu agak-agak sulit dikonfirmasi.

Ada banyak alasan kenapa orang mengundurkan diri dari pekerjaannya. Ada yang ingin sekolah lagi, ada yang jenuh dan ingin mencari suasana baru, ada juga yang ingin tantangan baru. Tapi alasan kebanyakan orang pindah pekerjaan adalah karena ingin meningkatkan penghasilan.

Memang kebanyakan dari kita berasumsi bahwa dengan penghasilan yang bertambah, maka masalah hidup yang kita hadapi akan berkurang. Dan sekilas memang kelihatannya seperti itu. Kebanyakan dari kita memang menghadapi masalah bahwa uang yang kita miliki seolah tidak pernah cukup. Biaya hidup selalu naik. Apalagi dengan melambungnya harga minyak seperti sekarang ini. Nyawa peradaban manusia modern adalah minyak bumi. Naiknya harga minyak bumi menyebabkan naiknya harga hampir semua barang. Kenaikan biaya hidup menyebabkan pendapatan kita tidak pernah cukup. Kenaikan gaji tidak pernah bisa mengimbangi kenaikan harga.

Tapi benarkah asumsi kita tersebut? Apakah ada korelasi positif antara peningkatan penghasilan dan penurunan masalah? Ternyata tidak selalu. Robert Kiyosaki sudah menyanggah asumsi ini dalam beberapa bukunya. Anda tidak pernah mendengar nama Robert Kiyosaki? Tidak pernah membaca satu pun buku tulisannya? Ya jangan heran kalau anda menghadapi masalah finansial ;) Saya tidak akan mengulangi apa yang sudah dia tulis, silakan anda baca sendiri.

Anda pernah mendengar nama Maria Gunawan? Beliau seorang pengusaha perhiasan dari Malang yang cukup mapan. Saya tidak kenal beliau, tapi saya punya sebuah audio book (judulnya Yang Membuat Saya Tertarik) di mana beliau berbicara tentang bagaimana seiring dengan berkembangnya usaha jual beli perhiasannya dan meningkatnya penghasilannya, ternyata berkembang juga berbagai masalah hidup yang dihadapinya. Kalau anda masih bersikeras bahwa masalah hidup anda akan lenyap kalau gaji anda semakin besar, anda perlu mendengarkan cerita beliau. Serius.

Dan kalau anda mau lihat di sekeliling anda, anda akan bisa lihat sendiri contoh-contoh yang cukup nyata. Ada banyak sekali orang Indonesia yang bekerja ke luar negeri, menjadi TKI atau TKW, untuk mencari penghasilan yang lebih baik. Dalam seminggu, berapa kali anda mendengar berita tentang malangnya nasib TKW, baik di koran, di TV, maupun di media lain?

Di Bali ada banyak sekali orang yang bekerja di kapal pesiar. Penghasilan yang mereka dapat cukup menggiurkan. Tapi, untuk mendapatkan penghasilan itu, mereka harus rela meninggalkan keluarga kurang lebih 9 bulan sekali trip. Untuk mereka yang masih bujangan, mungkin tidak terlalu masalah. Tapi untuk mereka yang sudah berkeluarga, itu tentu bukan masalah yang bisa dianggap mudah.

Kalau penghasilan yang lebih besar tidak menyelesaikan masalah, lalu apa solusinya? Masalahnya bukan pada jumlah penghasilannya. Masalahnya adalah pada cashflow. Kalau anda bisa mengatur supaya cashflow anda selalu positif, maka masalah keuangan anda akan berakhir. Jaga agar pengeluaran selalu lebih kecil dari pemasukan, maka anda tidak akan punya masalah keuangan. It's a fact.

Tetapi, tidak selalu mudah menjaga dan mengatur agar cashflow selalu positif. Setiap orang tentu punya fixed cost yang tidak bisa ditawar. Paling tidak, setiap orang butuh makan, butuh pakaian, dan butuh tempat tinggal. Kalau penghasilan anda masih di bawah fixed cost anda, maka meningkatkan penghasilan adalah suatu keharusan. Tetapi masalahnya, kebanyakan orang (termasuk saya) kalau penghasilannya bertambah maka gaya hidupnya akan ikut berubah. Kalau income naik, pengeluaran akan ikut naik. Barang-barang yang tadinya dirasa tidak perlu, mulai terasa menjadi keharusan. Waktu membeli barang dan jasa pun mulai mempertimbangkan merek, kualitas, dan biasanya gengsi :)

Ini wajar. Semua orang tentu ingin meningkatkan kualitas hidup. Tapi kalau tidak diikuti dengan cashflow management yang baik, maka kenaikan penghasilan yang anda dapat dengan pindah tempat kerja, bekerja lembur, atau malah bekerja di dua tempat atau lebih pada saat yang bersamaan akan tidak banyak membantu memecahkan masalah hidup anda.

Rumusnya sebenarnya sederhana saja.

* Atur cashflow anda supaya tetap positif.

* Gunakan kelebihan cashflow tersebut untuk mulai membangun aset. Aset adalah sesuatu yang bisa mendatangkan uang dalam bentuk passive income untuk anda.

* Perbesar aset anda, sampai aset anda bisa memberikan penghasilan yang melebihi pengeluaran anda.

* Kalau aset anda sudah memberikan passive income yang melebihi pengeluaran anda, voila.... financial freedom...!

Untuk anda yang saat ini sedang memutuskan untuk pindah tempat kerja, mencari ladang baru yang lebih hijau rumputnya, lebih segar udaranya, lebih bening airnya, saya ucapkan selamat. Kalau anda masih dalam tahap wawancara, saya punya sedikit bekal untuk anda , mudah-mudahan bermanfaat. Semoga anda menemukan apa yang anda cari. Tapi jangan lupa: atur cashflow, dan bangun aset anda.

Ngomong-ngomong, sementara anda sibuk mencari-cari tempat kerja baru, tahukah anda bahwa paling tidak ada sepuluh alasan mengapa anda seharusnya tidak mencari pekerjaan sama sekali?

Nyenkaden (http://nyenkaden.blogspot.com)

Pelajaran Dari Orang-Orang Kaya Dalam Mengembangkan Kekayaannya

Yang Kaya Bertambah Kaya....

Beberapa waktu lalu, sepasang suami istri menelepon kami dan berkeinginan untuk berkonsultasi berkenaan dengan keadaaan keuangan keluarga mereka.

Mereka merasa bahwa setiap bulan mereka harus “gali lubang tutup lubang” atau penghasilan bulanan selalu saja habis untuk kebutuhan bulanan, padahal mereka memiliki beberapa keinginan atau tujuan masa depan yang mereka sangat diidamkan. Bagaimana mengatur dan mensiasati situasi keuangan mereka sehingga mereka dapat memulai untuk menyisishkan uang untuk tujuan masa depan, menjadi suatu kebutuhan.

Selama konsultasi berjalan, kami mendapati beberapa hal yang menurut hemat kami harus dirubah. Pengeluaran yang mereka lakukan selalu saja untuk orang lain. Hampir tidak pernah mereka mengembangkan suatu pola di mana mereka mengeluarkan atau membelanjakan uangnya untuk tujuan masa depan mereka.

Mereka kurang melihat dan memberikan daya kekuatan mereka untuk dapat mencapai apa yang menjadi keinginan mereka di masa depan. Mungkin Anda bingung, bagaimana membelanjakan uang untuk tujuan masa depan?

Dalam uraian kali ini kami akan berbagi dengan para pembaca, bagaimana kita, orang-orang golongan menengah ke atas dapat mengumpulkan dana dan hidup sejahtera selamanya? (dalam arti kebebasan finansial).

Berikan uang sebesar Rp 1 miliar dan akan aku lipatkan menjadi Rp 2 miliar. Mungkin inilah salah satu pernyataan yang dapat dikualifikasikan sebagai sebuah kebodohan. Bukannya pernyataan ini salah, tapi karena ini sudah seperti kenyataan. Setiap orang dapat melipatgandakan Rp 1 miliar menjadi Rp 2 miliar. Yang sulit dan banyak menemukan batu sandungan adalah mengumpulkan Rp 1 miliar pertama.

Satu pernyataan lain, seperti judul di atas, “yang kaya akan bertambah kaya, yang miskin bertambah miskin”. Banyak orang menjadikan pernyataan ini sebagai suatu senjata politik, di mana diartikan sebagai alat untuk mengenakan pajak yang lebih besar kepada orang-orang kaya dan mendistribusikan uangnya kepada yang kurang beruntung (miskin).

Rahasia Orang-orang Kaya

Pernyataan ini tidaklah salah, tapi memiliki arti yang sangat berbeda. Kami melihat, adanya suatu rahasia orang-orang kaya dalam mengumpulkan kekayaannya, bukan dengan pola KKN seperti yang banyak terjadi di Indonesia di tahun-tahun lalu, tapi pola investasi sederhana yang mereka kembangkan untuk dapat mencapai tujuan masa depan yang menjadi impian mereka. Bukan pula mereka mendapatkannya dari warisan. Mungkin warisan membuat mereka tetap kaya, tapi warisan bukanlah yang membuat mereka kaya dari awal.

Bila Anda melihat sejarah keluarga kaya, (dalam waktu yang cukup jauh) maka Anda pasti akan mendapati bahwa mereka dulunya juga hampir sama seperti orang-orang miskin yang ada sekarang. Dalam hal ini kami ingin memberikan suatu gambaran di mana keluarga kaya sekarang dulunya bangkrut, tapi kami merasa bahwa mereka tidak miskin dalam arti sebenarnya (dalam pikiran mereka).
Kebangkrutan berkaitan dengan uang dan Anda pasti dapat memperbaikinya. Sedangkan kemiskinan adalah buah pikiran yang ada dalam kepala Anda yang membuatnya sulit untuk diperbaiki dan dirubah.

Bagaimana Anda dapat memperbaiki situasi keuangan Anda? Dalam hal ini tidak ada hal yang mudah seperti halnya sulap. Tiba-tiba Anda menjadi kaya. Semua ini membutuhkan kerja keras, keuletan, dan kesinambungan.

Memperoleh penghasilan setiap bulan dan selalu menyisihkan, walau sedikit untuk mulai mengakumulasi kekayaan Anda. Dalam hal ini hanyalah waktu yang menjadi sangat dibutuhkan. Oleh karena itu jangan tunda untuk memulai mengumpulkan kekayaan Anda. Mulailah sekarang bila Anda belum memulainya.

Orang-orang miskin akan tetap miskin karena mereka selalu melakukan kebiasaan mereka, yaitu mendapatkan penghasilan dan selalu membelanjakan penghasilan mereka untuk kebutuhan sekarang yang mengakibatkan mereka gagal dalam memulai dalam mengumpulkan kekayaan.

Menyisihkan Uang

Tidak semua orang kaya memulainya dengan Rp.1 miliar, tapi mereka mulai untuk menyisihkan sedikit uang dari pendapatan perbulannya secara regular dan menginvestasikannya. Ada beberapa pelajaran yang dapat kita ambil dari kebiasaan mereka dalam menyisihkan dan mengumpulkan kekayaan mereka.

Kebanyakan dari mereka memulai untuk menyisihkan uang di saat mereka muda. Anda bertanya, bagaimana bila sekarang kita sudah tidak terlalu muda lagi, sebut saja di usai 30-an tahun, bagaimana kita dapat mengumpulkan kekayaan seperti mereka memulainya dari usia dini? Memang dari setiap tahun Anda menundanya, Anda tidak dapat mendapatkan kembali waktu tersebut dengan perkembangan uang Anda. Tapi harus diingat bahwa di usia Anda yang sekarang berkisar di usia 30-an tahun maka waktu Anda masih cukup panjang, di mana dalam usia tersebut belum setengah dari perjalanan hidup Anda. Memang umur bukanlah kekuasaan kita. Tuhanlah yang memutuskan kapan kita harus kembali kepadaNya.

Tapi secara umum sekarang ini tingkat mortalitas kehidupan semakin meningkat di mana rata-rata usia manusia bertambah bisa mencapai 70 sampai 80 tahunan. Ini semua bisa terjadi karena masyarakat sudah mulai merasakan pentingnya untuk hidup sehat, dengan memilih bahan makan yang lebih baik, yang pada akhirnya memberikan kesehatan kepada mereka. Ditambah lagi sekarang ini teknologi kedokteran semakin berkembang dengan pesat yang pada akhirnya membantu Anda dalam masalah pengobatan penyakit.

Jadi kalau Anda tanyakan, bagaimana kita dapat mengejar mereka yang memulainya di usia muda? Memang tidak bisa. Tapi jangan dulu Anda bersedih karena Anda masih memiliki waktu yang sangat panjang untuk mengumpulkannya.

Secara umum mereka mulai menyisihkan dan menginvestasikan uangnya dalam jumlah kecil. Dari sini dapat diambil pelajaran bahwa, mencapai apa yang sering disebut belakangan ini dengan kebebasan finansial tidak harus dengan investasi yang besar. Hanya dengan menyisihkan sebagian kecil dari penghasilan Anda setiap bulan dan menginvestasikannya, Anda juga dapat mencapai itu semua.

Dimulai dengan hanya 10 persen dari penghasilan Anda setiap bulan dan meningkat sejalan dengan penghasilan Anda yang meningkat. Yang perlu diperhatikan adalah Anda harus menyisihkannya di depan. Jadi jangan setelah Anda menggunakannya untuk kebutuhan bulanan baru Anda berpikir untuk menyisihkan uang untuk diinvestasikan. Tapi begitu Anda menerima uang dari gaji bulanan maka sisihkan terlebih dahulu 10 persen dari pendapatan Anda dalam bentuk investasi. 10 persen dari penghasilan tidak akan banyak merubah gaya hidup yang Anda jalani sekarang. Jadi tidak ada lagi alasan bagi Anda untuk menunda guna memulai menyisihkan uang untuk mencapai kebebasan finansial yang Anda inginkan.

Mereka menyisihkannya dan menginvestasikannya secara berkesinambungan.

Dengan penghasilan yang terbatas, maka Anda harus dapat melakukan penyisihan uang dari keterbatasan itu secara regular. Pola investasi dollar cost averaging menjadi sangat diperlukan. Lakukan penyisihan uang untuk tujuan masa depan Anda secara terus menerus. Dengan investasi sedikit pada awalnya, dengan berjalannya waktu dan terus menyisihkan dana, pada akhirnya akan terkumul juga dana yang besar.

Waktu adalah satu-satunya yang akan membuat uang sedikit yang Anda investasikan menjadi kekayaan. Seseorang yang berusia 20 tahun, menyisihkan uang setiap bulan sebanyak Rp 200.000 dengan tingkat pengembalian investasi 14 persen akan berjumlah Rp 500 juta dalam waktu 45 tahun, hanya sekitar Rp 6700/hari. Jarang sekali kita temui, pemuda berusia 20 tahunan yang sudah memulai meyisihkan dananya untuk masa depan walau dalam besaran yang sedikit.

Mereka selalu menginvestasikannya dengan bijaksana.

Bila kita belajar dari mereka atau orang-orang yang bisa disebut kaya, mereka tidak akan pernah membiarkan uang mereka berdiam diri tidak beranak-binak. Bila hitungan yang bisa disisihkan terlalu sedikit maka mereka akan menyimpannya dalam tabungan, begitu jumlahnya sudah mencukupi maka mereka akan menempatkannya dalam investasi yang memberikan tingkat pengembalian lebih baik dan tentunya dengan tingkat tolernasi resiko yang bsia ditanggung.

Dalam kehidupan keuangannya tidak pernah mereka menyimpan dalam bentuk tunai di tangan kecuali apa yang mereka butuhkan untuk kebutuhan harian. Jadi selama masa investasi mereka tidak pernah membiarkan uangnya untuk mendekam di rumah dan dibiarkan tidak berkembang. Jadi biarkan uang Anda beranak-pinak.

Mereka tidak pernah membiarkan segala suatu menghambat mereka untuk menabung atau menyisihkan uangnya secara regular.

Setiap orang pasti akan mengalami perubahan dalam siklus kehidupannya, perubahan baik maupun perubahan buruk. Bagi mereka, orang-orang kaya, siklus kehidupan tidak merubah niat mereka di awal untuk dapat menyisihkan uangnya secara regular. Walau di saat-saat susah sekalipun mereka terus melakukan penyisihan dan menginvestasikannya untuk tujuan masa depan.

Pernahkan Anda menyalahkan sesuatu yang mengakibatkan Anda tidak dapat menabung untuk tujuan masa depan Anda? Karena baru saja berpindah lokasi kerja yang membutuhkan berbagai kebutuhan menyebabkan Anda tidak menyisihkan uang Anda untuk tujuan masa depan. Menikah atau membesarkan anak-anak karena kebutuhan akan biaya yang sangat besar juga bisa dijadikan alasan untuk tidak melakukan penyisihan untuk kehidupan masa depan mereka.

Anda bisa menyebutkan berbagai alasan untuk tidak melakukannya tapi ingat bahwa semua yang Anda lakukan sekarang akan berakibat di masa depan. Bila Anda tidak menyisihkan uang secara regular maka tujuan keuangan berupa kebebasan finansial, hanyalah tinggal impian.

Tapi sebaliknya, bila Anda melakukan penyisihan terhadap uang penghasilan Anda setiap bulan walau dalam keadaaan susah sekalipun, maka besar kemungkinan atau hampir bisa dipastikan Anda akan mencapai apa yang diimpikan, kebebasan finansial.

Jadi dari ulasan di atas, kami berharap Anda menangkap beberapa pelajaran yang dapat membantu Anda untuk mencapai tujuan masa depan Anda, yaitu kebebasan finansial. Satu hal yang sangat penting dalam ulasan ini adalah untuk mencapai kebebasan finansial dalam arti keuangan maka sudah seharusnya Anda menyisihkan uang dari penghasilan bulanan Anda secara regular dan lakukanlah terus selama kehidupan Anda walau nilainya tidak terlalu besar. Waktulah yang akan membantu Anda dalam mencapai apa yang Anda inginkan di masa depan. Satu kata terakhir dari kami, lakukanlah sekarang jangan tunda lagi. (*)

Dikutip dari Harian Sinar Harapan online
http://www.sinarharapan.co.id/ekonomi/eureka/2002/093/eur1.html

Kawan Mental Pekerja Dan Kawan Mental Pengusaha

Lulus kuliah, bingung?

Pernah gak sih merasa kebingungan setelah lulus dan wisuda akan kerja dimana dan ngapain setelah lulus?
Ada banyak arlternatif toh…, and banyak pilihan karir, setidaknya,
dengan pendekatan empat quadrant dari Robert Kiyosaki, Jadi Employee, Self-employee, business owner dan investor. Saya lebih tertarik membahas dua kuadran yakni sebagai employee dan business owner (pemilik bisnis sendiri). Saya saranin tidak salahnya membaca karya Robert Kiyosaki, dengan catatan tidak harus mengikuti pola pikirnya, sekedar tahu saja. Kalau pun nantinya se ide, tidak ada salahnya Anda menjadi pengikutnya.

Sedikit berbagi mengenai Kiyosaki-isme, semenjak bukunya diterjemahkan oleh Gramedia, tahun 2000, Dia berhasil menularkan virus wirausaha ditanah air. Saat ini orang-orang sepertinya “latah” ingin memiliki usaha sendiri,dengan berbagai macam alasannya. Saya tidak tau apakah mereka sekedar ikut tren, baru baca satu dua bab buku Kiyosaki, kemudian berapi-api ingin punya usaha sendiri. Pokoknya punya usaha sendiri..!!

James T.Redd, menulis buku kalo tidak salah judulnya “Ayah kaya sebenarnya tidak kaya”, dengan sengaja melakukan ”riset” dan investigatif terhadap kehidupan Kiyosaki. Dia menemukan bukti bahwa ayah kaya Kiyosaki itu sepernahnya tidak ada, cuman toko imajinasi. Kiyosaki pun tidak mampu memberi kejelasan tentang dimana keberadaan si Ayah Kaya. Malah yang kontra terhadapnya menyatakan bahwa Kiyosaki tak lain adalah seorang pengarang, bukan sebagai bisnisman. Terlepas dari itu, saya cuman menggaris bawahi, tak masalah Ayah kaya itu ada apa tidak, tetapi ide dan pemikiran Kiyosaki lah yang kita pelajari. Selanjutnya terserah Anda yang mengkritisinya.


Dibawah ini sedikit share dan cerita yang tentu saja sangat subjektif, mengenai kewirausahaan dan dunia kerja setelah lulus dari perguruan tinggi.


Employee mentality, (pegawai)

Umumnya pola pikir yang paling banyak mewarnai budaya dinegara kita bahwa setelah lulus adalah menjadi pegawai negeri sipil alis PNS, Tapi..mm kayaknya sekarang sudah mulai berubah, sekarang sudah banyak yang berpikir mau jadi pegawai swasta, di BUMN, multy national company, atau berkariri diperusahaan Minyak dan Energi kayak Pertamina atau Haliburton itu. Rata-rata Gak mau lagi jadi pegawai negeri, saya jadi ingat lelucon teman di suatu daerah kalao tidak salah di Pekalongan, konon anak gadis nya akan sangat takut kalau dijodohkan dengan suami yang bekerja sebagai pegawai negeri. Mereka takut karena PNS katanya gajinya kecil.

Bukan berarti PNS jelek, ini masalah selera dan pilihan hidup. Buktinya penerimaan PNS ditahun 2004 kemarin masih diminati, berarti bagi sebagian orang walaupun gajinya tidak sebanding dengan swasta, disisi lain memberikan jaminan dan kepastian. Beruntung di era Gus Dur presiden, gaji PNS malah naik, dan pelan-pelan mulai naik. Mungkin yang bercita-cita jadi PNS, sebaiknya bukan melihat faktor gaji, tapi nilai dari seorang Pamong, sebagai abdi negara yang dikedepankan.

Intinya sih bekerja pada orang lain, dan hasil kerja kita dihargai dengan gaji yang kita terima setiap bulan. Beberapa "keuntungan" yang diperoleh dengan bekerja sebagai pegawai dalam hal ini kerja disektor swasta seperti di perusahaan multinasional, Yaitu kita belajar mengenai suatu sistem kerja diperusahaan tersebut. Misalnya kita kerja dibidang marketing, maka kita akan bekerja dan belajar format dan suatu strategi pemasaran yang diterapkan diperusahaan tersebut. Bagaimana misalnya teknik memprospek, teknik promosi, teknik selling, dan macam-macam lagi aktifitas yang berhubungan dengan pemasaran. Kerja juga akan lebih terarah, tinggal kita running system yang sudah ada. Enak kan,.. tinggal ikutin aja, dan tentunya setiap bulan salary kita terima. Pola laku para kaum pekerja tersebut di setiap weekend wah, mereka gembira ria, karena bisa refreshing dari segala tugas dan rutinitas kantor. Sewaktu saya penelitian di Jakarta, ketemu dengan teman-teman SMA yang memang rata-rata jadi employee, pola hidupnya kayak begitu (walaupun tidak semua), apalagi masih bujang, tempat yang dipilih tuk refresh kalau bukan hard rock, bilyard, CITOS atau tempat sejenisnya lah....saya turut kecipratan rejeki dengan jalan ditraktir hehehe. (Terima kasih ya kapan2 gantian deh ).

Kebayakan yang saya lihat begitu bekerja, membelanjakan uang dari gaji bulanan suatu tindakan yang tidak tertahan kan lagi. Biasanya sih, dipake untuk mentraktir teman-teman, beli barang yang istimewa buat orang yang istimewa. Ganti handphone, mulai menyicil rumah, ataupun kendaran pribadi. Setelah dua tahun, mulai berani punya kartu kredit, apalagi yang dikeluarkan oleh Citibank, buat dikipas-kipas akan sangat ok…boo Hahaha. (saya cuman merasa in aja maklum belum punya, kaciiaann). Mungkin gaya hidup seperti itu biasanya bagi yang berstatus masih “single” tapi yang sudah “married” mungkin akan berbeda, karena mereka sudah harus berpikir lebih jangka panjang lagi.

Perilaku dan mental bekerja pada orang lain, akan mengedepankan unsur-unsur jaminan gaji, kepastian jenjang karir, ketersediaan fasiltas seperti biaya kesehatan, biaya komunikasi dan lainnya jadi variable yang menarik untuk dipertimbangkan.

Akhirnya saya paham mengapa banyak perilaku kawan-kawan yang berganti-ganti kerjaan takala ada tawaran gaji dan fasilitas yang lebih menarik. Terkenal tidaknya perusahaan, dan asyik apa tidak si bosnya, makan hati apa gak kalau kerja disana. Karena mereka mencari yang lebih baik dan lebih menyenangkan (walaupun kembali lagi ini masalah selera, yang kata Aristoteles, bila menyangkut selera adalah sesuatu yang tidak dapat diperdebatkan).

Mungkin ini sebuah “tradisi” bagi kaum pekerja, yang dalam hati juga saya kecut mengetahui dengan penampilan keren, baju bermerek, aksesoris dan alat komunikasi yang canggih ternyata mereka masih dibelit oleh masalah keuangan. Alias tidak punya saving, kawan SMA saya pun dengan berkaca-kaca ber-biskal (baca: Curhat) bingung melihat uang gaji bulannya hilang entah kemana dan tidak punya tabungan sama sekali. Alias carru… hahaha (boke’ deh), bagaimana mo pake nikah atau naek haji…haha


Teman yang dikuadran “B”

Berteman dengan kawan yang bermental wirausaha atau business owner (B). Lain lagi ceritanya. Setidaknya sudah banyak teman-teman saya yang memilih dan memutuskan bahwa setelah lulus, tidak perlu mencari kerja diperusahaan lagi. Kata teman S2 saya yang asal di Kalimantan, “kerja sama orang itu makan hati”.!! Mungkin pengalaman pribadinya yang pernah merasakan kerja disebuah perusahan sebelum mengambil S-2 memberi kesan tersendiri makanya dia tidak memutuskan untuk bekerja sama orang lagi.
Makanya setelah wisuda dia tidak seperti teman lainnya, yang sibuk mendesain Currículum Vitae (CV), dia pun sibuk ke Notaris untuk membuat CV perusahaannya.

Gampang? Mendengar kisah-kisahnya, ternyata tidak mudah juga. Awalnya harus ditentang dengan orang tua yang memang bermetal dan berpola pikir seorang pekerja diperusahaan minyak. Orang Tua menginginkan sang anak untuk bekerja diperusahaan yang lebih besar dari tempatnya bekerja. Kalau hanya usaha seperti itu, buat apa sekolah sampai S-2, kata orang tua teman itu.

Mendirikan usaha itu memang bukan lah semanis dan seindah cita-cita dalam pikiran kita. Ada banyak persoalan, penolakan kerja sama, di tipu rekan bisnis adalah bagian dari perjalanan menjadi pengusaha sukses. Belum lagi di tinggalin teman-teman, yang memang terjadi dengan kawan saya tersebut. Disirik-sirikin sama kawan, tetangga maupun keluarga sendiri. Nampaknya “penderitaan’ dan cobaan” yang dialami seorang wirausaha lebih banyak dibanding orang yang bekerja. Semuanya menjadi tangung jawab sang pemilik usaha.

Dibudaya kita, persepsi bekerja adalah datang pagi dengan pakaian kantor pulang sore. Kalaupun dia pengusaha, dia dianggap tidak bekerja terkadang dituduh sebagai pengangguran. Walaupun punya usaha warnet misalnya, jadwal kerja tidak tentu alias kadang siang, kadang malam, tetap saja oleh sebagian masyarakat kita itu bukan suatu pekerjaan.

Aneh memang, apa ini dampak dari penjajahan dari kolonial Belanda. Soalnya jaman dulu yang menjadi pegawai Belanda itu, dikasih seragam, masuk pagi pulang sore. Dan terlihat keren dan mentereng. Sehingga masyarakat lebih terbiasa melihat yang fisik dibanding esensi, yang kalau dari jaman dahulu sampai sekarang namanya pegawai itu tak lain dan tak bukan bahasa kasarnya adalah “buruh”.

Malam hari pun kadang harus mikir besok harus ngapain, bagaimana kas perusahaan bertambah, bagaimana perusahaan ini dapat dikenal oleh konsumen, bagaimana dan bagaimana lainnya. memang sungguh berat pikirku.
Makanya tidak semua orang mau jadi pengusaha dan tidak semua mau melakukan hal-hal diatas.


Beda konsep mengenai pendapatan

Hal menarik adalah perbedaan terhadap konsep pendapatan, Orang bekerja akan menerima gaji. Pengusaha akan menerima laba atau rugi kemudian di investasikan lagi. Orang bekerja tentu akan mendapat gaji setiap bulan, beserta fasilitas-fasilitas yang ada. Yang dicari memang keamanan (jaminan pendapatan), yah keamanan finansial, asal saja jangan sampai kita seperti perlombaan tikus dalam buku Kiyosaki itu. Gali lubang tutup lubang diakhir bulan dengan gaji kita dan pinjaman-pinjaman.

Menjadi pengusaha juga akan berurusan dengan pinjaman (utang), tapi saya melihat kontesnya lain, pinjaman ini untuk memenuhi kebutuhan arus kas mereka, dan memperbanyak asset mereka. Apa itu asset? waduh susah saya jelaskan, yang jelas bukan seperti dibuku Akuntansi, karena menurut ku assets masing-masing setiap orang berbeda. Kalau Kiyosaki mengatakan sesuatu yang memasukan uang dikantongmu.
Bila laba, tentu dapat duit, bila tidak dapat jadinya rugi.

Bila kita seorang employee, penghasilan kita bernama gaji beserta bonus, bila kita seorang pengusaha, penghasilan bernama pendapatan, yang besarnya tidak menentu, cenderung membesar atau sebaliknya.

Didunia pengusaha, bila perusahaan satu sukses mereka akan berpikir dan ver-ide lagi untuk membuat suatu usaha lagi dan mewujudkannya. Nampaknya resiko dan ketidak pastian merupakan makan sehari-hari mereka. AKhirnya saya sadar memang tidak semua orang mau menjadi pengusaha karena “resiko” fisik maupun non fisik yang dihadapinya.

Saya tidak mengatakan jadi pengusaha susah, buktinya banyak yang berhasil. Saya juga tidak mengatakan bahwa bekerja sama orang lain itu enak, karena ada hal yang harus dibayar juga yakni, makan hati, ikutin kata bos, menjalankan sesuatu yang belum tentu kata hati kita inginkan.

Saya jadi ingat suatu kejadian, waktu mengambil mata kuliah konsentrasi. Karena saya “bebas” dan tidak terikat, saya dengan kehendak bebas untuk memilih konsentrasi e-business. Dan Sibuk promosi sana sini. hhaha. Sewaktu bercakap dengan teman kuliah yang lebih señior dan punya jabatan sebagai manager produksi sebuah perusahaan besar di Kalimantan, beliau secara pribadi sangat menginginkan untuk mengambil mata kuliah strategy, tapi karena mendapat telpon dari sang bos, harus mengambil jurusan marketing karena perusahaan membutuhkannya dia menguasai subjek itu. Padahal saya tahu kawan kuliah saya itu mati-matian mencaci maki pelajaran marketing pada semester satu, menurutnya mata kuliah yang mengada-ngada dan tidak masuk akal, tapi karena sang bosnya itulah, makanya harus melahap juga mata kuliah marketing. Belum lagi di waktu luang yang seharusnya dipakai beristirahat, tapi ada telpon dari sang bos, harus ke Jakarta untuk bertemu, maka waktu-waktu itu pun harus ditinggalkannya bertemu sang bos. Yah, memang seorang karyawan yang baik, dan loyal.

Intinya sih bekerja sama orang kita memiliki sedikit kebebasan (independent) dalam memutuskan dan memilih sesuatu. Tidak ada yang salah terhadap semua itu, pertanyaan kembalil ke diri sendiri, bersediakah?


Pencarian jati diri

Seiring berjalannya waktu, saya mulai menyadari bahwa untuk menjawab pertanyaan mau jadi apa, pengusaha atau bekerja untuk orang lain, Bagi saya kita harus berkecimpung di dunia yang berbeda itu dulu semuanya. Bersyukur semuanya sudah saya lalui. Walaupun niat tuk kerja di perusahaan besar seperti Astra, Unilever, IBM, dan sebagainya belum terwujud, tapi saya pahami bahwa kedua dunia antara bekerja dengan orang lain dan usaha sendiri adalah dua dunia yang berbeda “idealisme” dan “ruh” nya.

Tidak juga akan dipahami dibangku kuliah seperti program magister manajemen. Dibangku kuliah saya sadar itu hanya bercuap-cuap dan mengisi VISI hidup kita (baca sekedar informasi atau pengetahuan), makanya saya yakin seorang yang berpengetahuan banyak seperti dosen belum tentu akan paham alias merasakan apa yang dipelajarinya lewat teks book. Contohnya misalnya di sekolah kita diajarkan bahwa api itu panas, bila sang dosen belum pernah menyentuh api, dari mana dia tahu kalau itu panas, dan panas itu seperti apa? Bukankah hanya dunia cuap-cuap belaka. Benarkan..? (kalo begitu mengapa masuk kuliah ya heheh,.......ini masalah selera)

Semuanya akhirnya membawa saya pada sebuah kesimpulan, pertanyaan bukan akan kerja dimana kita atau mau jadi apa? Saya lebih setuju pertanyaan yang kita ajukan SIAPAKAH diri kita dan APA TUJUAN HIDUP kita. Ilmu manajemen strategy, mengajari saya bahwa awal mulanya terletak pada VISI dan MISI (hidup kita). Tidak perlu dijelaskan sudah pada tahu semua bila yang berkualiah sekolah manajemen.

Kemudian melakukan assesment terhadap kekuatan internal dan eksternal yang kita miliki. Saya lebih sarankan untuk fokus pada kekuatan internal yang kita miliki, seperti bakat, minat dan kemampuan (core competence) yang telah kita miliki saat ini. Kemudian mengembangkan suatu program kerja, yang berorientasi pada suatu tujuan jangka panjang dan pendek dalam hidup ini. Setalah itu memilih strategi sebelum bertindak menjalan kan suatu tujuan (objective) yang telah kita tetap kan. Dan memasuki tahap evaluasi. Bukankah mudah untuk menuliskannya?

Terkadang saya sering terjebak, untuk menguasai semua, padahal belum tentu itu saya berbakat disana. Manusia harus belajar untuk tidak angkuh dan sombong. Saya sadar ada bakat khusus yang di anugerahkan Tuhan buat saya didunia ini. Mengapa bakat dan kemampuan saya itu tidak saya perdalam dan asah terus menerus dari pada keahlian yang lain tapi saya tahu tidak akan bisa optimal lebih baik. Setelah mengetahui dari Howard Gardner ternyata ada tujuh kecerdasan setiap manusia yaitu; linguistik verbal, numerik, spasial, fisik/raga, interpersonal, intrapersonal, lingkungan. Akhirnya saya sadar kenapa prestasi akademik saya tidak excellent. Tapi bukan berarti tidak bisa. Mengapa seorang kawan yang IPK nya tinggi tapi tidak bisa menghargai pendapat atau berempati dengan yang lainnya dalam suatu belajar kelompok. Mengapa ada yang pintar di bidang seni, tapi di olah raga dia sama sekali terbelakang. Kita memang harus belajar terus menerus mengembangkan potensi diri kita dan mengenal diri kita lebih baik. Selain terus menerus mempelajari perkembangan yang terjadi diluar sana.

Kita lahir dan hidup didunia, telah mengemban suatu misi yang harus kita temukan kembali dengan segala potensi yang telah melekat. Misi yang lebih bermanfaat tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi bagi keluarga, masyarakat dan negara. Kalaupun Anda sepakat... dengan kalimat tadi yang saya sering temukan disetiap buku-buku yang mengupas kisah sukses orang-orang berpanguruh didunia ini dan saya yakini.

Tentu pertanyaan kembali pada diri sendiri, Jikalau VISI dan MISI hidup kawan-kawan adalah bekerja di sebuah perusahaan dan loyal terhadap perusahaan tersebut sampai pensiun dan mati, Berarti memang disitulah takdir kita dilahirkan dimuka bumi ini.
Tapi kalau saya sih lain, masih banyak yang bisa saya kerjakan bagi banyak orang dari pada bekerja disebuah perusahaan seumur hidup walaupun menawarkan program pensiunan yang menarik. Bagaimana dengankamu?


by:
Andi Nur Baumassepe
April 05. Jogjakarta
Mas_pepeng@yahoo.com
(http://massepe.blogspot.com)

Gaya Hidup Orang Kaya

Jalan-jalan ke tempat yang fantastis, makan malam di restoran mewah, rumah megah berkolam renang dan jacuzzi, mobil mahal koleksi terbaru, berpesta pora dan segala kegemerlapan adalah potret gaya hidup orang kaya yang sering kita lihat. Film-film, sinetron, majalah, televisi kerap menayangkan gambaran gaya hidup kaum borjuis ini. Maka, tak pelak kita pun terpesona dan memimpikan gaya hidup seperti itu.

Pertanyaannya: benarkah gaya hidup seperti itu yang dilakukan oleh semua orang kaya? Ternyata tidak seluruhnya benar. Thomas Stanley dalam buku terlarisnya berjudul The Millionaire Mind menemukan fakta dari 733 multi milioner di Amerika (orang-orang yang memiliki kekayaan bersih di atas $ 10 juta) ternyata bergaya hidup sebaliknya. Jauh dari kemewahan. Mereka mengendarai mobil tua yang rata-rata usianya di atas 10 tahun dan tidak pernah membeli pakaian lebih mahal dari $ 399. Untuk kebutuhan sehari-harinya pun mereka memiliki anggaran bulanan rumah tangga yang ketat.

Ingvar Kamprad, pendiri IKEA (jaringan toko furnitur knock down terbesar di dunia) yang memiliki kekayaan bersih $ 53 miliar selalu bebergian menggunakan pesawat kelas ekonomi, mengendarai Volvo tua dan bahkan rela menunggu berbelanja di malam hari untuk kebutuhan keluarganya, di saat harga turun.

Sam Walton, pendiri Wal-Mart yang juga dinobatkan oleh Forbes sebagai orang terkaya di dunia dengan kekayaannya mencapai $ 90 miliar juga punya gaya hidup yang jauh dari kemewahan. Setiap bebergian dia selalu naik pesawat kelas ekonomi, menginap di hotel dengan patungan (sharing) dan mengenakan kemeja yang dibelinya di saat harga diskon di tokonya.

Warren Buffet, orang nomor dua terkaya di dunia dengan kekayaan $ 42 miliar tetap berkeliling dengan mobil tuanya, meskipun dia mampu membeli pabrik mobil sekali pun. Buffet yang baru-baru ini membuat berita heboh dengan menyumbangkan 80% kekayaannya untuk amal ini sangat jauh dari gaya hidup mewah.

Fakta-fakta yang diungkapkan Adam Khoo dalam buku Secrets of Self-Made Millionaire ini membuat saya termenung. Sedikit malu juga. Gaya hidup saya memang tidaklah mewah. Tapi tidak juga irit. Tapi, alhamdulillah, setelah membaca tulisan Adam Khoo ini saya menjadi tersadar kembali bahwa kemampuan mengelola pengeluaran termasuk salah satu ciri dari orang kaya.

Bagi Adam Khoo, uang $ 800 yang dikeluarkannya untuk membeli hand phone baru adalah kesia-siaan. Karena itu adalah uang yang hilang begitu dibelanjakan. Tapi, dia tidak ragu mengeluarkan uang ribuan dollar untuk sebuah pelatihan atau seminar. Karena sepulangnya dari sana, dia akan mendapatkan uangnya kembali ratusan kali lipat. Itu adalah minsetnya orang kaya.

Live below your mean. Hiduplah di bawah kemampuan kita. Itu adalah kata-kata bijak yang pernah saya baca. Jadi, walaupun kita mampu jalan-jalan ke Eropa, tapi sebaiknya ke Bali aja. Walau pun mampu beli Mercy, tapi beli Innova aja. Kurang lebih seperti itu. Pak Tung DW mempraktekkan gaya hidup seperti ini. Walau pun dia mampu beli Ferrari, tapi sekarang dia 'masih' pakai Mercy.

Saya juga tidak setuju dengan gaya hidup irit. Saya lebih suka menikmati hidup. Penghasilan kita harus dinikmati. Tapi jangan boros. Tetap harus hidup below your mean. Earn - invest - spend, itulah cara mengelola uang yang dipratekkan orang-orang kaya. Targetkan bahwa uang yang kita spend itu berasal dari passive income (termasuk dari profit bisnis), bukan dari earning bulanan. Asyik, kan? Kita tetap menikmati kualitas hidup yang layak tapi aset terut bertumbuh, bertumbuh dan bertumbuh...

(http://roniyuzirman.blogspot.com)

Earn - Save - Spend, Kebiasaan Orang Kaya

Kebiasaan akan membentuk karakter kita. Setuju? Harus setuju. Soalnya kata-kata ini saya dapat dari Stephen Covey. Kalau nggak setuju, silakan protes ke Covey.

Saya nggak mau ngomongin soal Stephen Covey. Justru saya mau sharing mengenai kebiasaan orang kaya yang saya dapat dari buku yang lagi getol saya baca saat ini; Secrets of Self-Made Millionaire dari Adam Khoo.

Sebenarnya kebiasaan ini sudah sering diulas oleh Robert Kiyosaki. Tapi Adam Khoo membahasnya lagi dengan lebih jelas dan enak dibaca. Straight to the point, nggak berputar-putar dan membingungkan seperti Kiyosaki.

Jadi, orang kaya itu menghabiskan uangnya (spend) dari penghasilan yang diperolehnya dari investasi atau savingnya, bukan dari penghasilan bulanan. Ini jelas beda dengan kebanyakan orang kelas menengah atau golongan miskin.

Golongan miskin, jelas tidak punya pilihan. Setelah earn, langsung spend untuk kebutuhan sehari-harinya. Tidak ada peluang baginya untuk investasi atau pun saving. Mereka hidup untuk survival aja. Tidak punya pilihan.

Golongan menengah, seperti kebanyakan kita punya kebiasaan earn - spend - save. Memang ada saving,tapi itu cuma sedikit, setelah dipotong habis oleh spend-nya yang besar. Jadi, sama aja. Dia nggak ke mana-mana. Berputar-putar di situ-situ aja, seperti rat-race yang diistilahkan Kiyosaki. Nah, kebanyakan dari golongan ini berupaya keras untuk menambah penghasilannya. Tebak, apa yang mereka lakukan? Ya, bekerja lebih keras, lembur, cari sampingan. Tapi, tetap aja, kalau kebiasaannya masih seperti itu, ya tetap ada nggak keluar dari rat race.

Orang kaya punya kebiasaan yang jauh berbeda dibandingkan dua gologan yang saya sebutkan di atas. Orang kaya tidak menghabiskan uang yang baru didapatnya. Mereka memilih untuk memutarkannya dulu sebagai investasi yang menghasilkan aset yang memberikan passive income baginya. Kemudian hasil passive income itulah yang di-spend. As simple as that. Makanya orang kaya makin kaya karena ini.

Saya yakin pembaca sudah banyak yang mengetahui konsep ini dari Robert Kiyosaki. Tapi, apakah hal ini sudah kita praktekkan? Itulah masalahnya. Tulisan ini sekaligus self-critic buat saya pribadi. Saya pun belum disiplin menerapkan hal ini. Maka dari itu, saya menuliskan ini sekaligus untuk diri saya pribadi. Mumpung menjelang akhir tahun, sekalian bikin resolusi keuangan pribadi. Caranya? Mulai dari diri sendiri, mulai dari hal yang kecil, mulai sekarang juga, kata Aa Gym. Setuju?
(http://roniyuzirman.blogspot.com)

5 Alasan Orang Tidak Kaya

"5 Alasan sederhana kenapa kebanyakan orang tidak akan pernah mencapai kekayaan... dan bagaimana memastikan anda melakukan hal hal yang diperlukan! "

Seorang bernama Mike Litman, pernah meneliti bagaimana cara menjadi kaya dengan melakukan wawancara kepada 20 Milyuner yang kaya karena usaha sendiri ( bukan karena warisan ).

Setelah Mike melakukan wawancara, beliau menemukan, ada beberapa rahasia yang membuat mereka kaya raya sementara orang lain sibuk berjuang.

Ternyata sangat sederhana.

Berikut adalah 5 alasan sederhana kenapa kebanyakan orang tidak akan pernah kaya dan bagaimana memastikan anda melakukan ke 5 hal ini:

~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~
ALASAN NO #1 - Menunggu untuk mulai:
~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~

Kebanyakan orang tidak ingin menunggu untuk sukses. Namun, pada saat yang sama, mereka menunggu terlalu lama untuk memulai di jalan kesuksesan.

Anda bisa melihat masalahnya kan?

Semakin lama anda menunggu untuk memulai, semakin lama anda akan mendapatkan hasil, kesuksesan, dan gaya hidup yang anda inginkan.

Banyak orang menunggu segala sesuatu menjadi sempurna terlebih dahulu sebelum mereka memulai. Oleh karena itu, mereka tidak pernah memulai dan tidak pernah mencapai sesuatu yang berarti.

Tidak ada pertandingan yang pernah dimenangkan atau diakhiri oleh seseorang yang tidak pernah meninggalkan garis start!

Jangan menunggu untuk memulai. Mulai sekarang juga berjalan di jalan kesuksesan anda.

~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~
ALASAN NO #2 - Buta huruf secara finansial:
~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~

Hal penting dalam kekayaan adalah mengerti perbedaan dari aset dan hutang.
Aset adalah mendatangkan uang ke kantong anda.
Hutang mengeluarkan uang dari kantong anda.

Banyak orang mengira bahwa rumah mereka, mobil mereka, dan kepemilikan yang lain adalah asset. Tetapi, sebenarnya adalah bahwa dalam banyak kesempatan, semuanya itu membuat uang keluar dari kantong anda. Semuanya itu menyebabkan ada mengeluarkan uang untuk pembiayaan.

Semuanya itu tidak membuat anda menghasilkan uang.
Oleh karena itu, hal yang sebenarnya, semuanya itu adalah merupakan beban (hutang).
Semuanya itu mengambil uang anda keluar setiap bulannya.

Ketika anda mempunyai lebih banyak uang yang datang dari aset yang sesungguhnya daripada yang anda keluarkan untuk membayar beban, anda akan menjadi bebas secara finansial. Hanya ada 1 cara untuk melakukan nya.
Yang membawa kita ke hal ketiga...

~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~
ALASAN NO #3 - Fokus pada penghasilan yang mendatar daripada penghasilan yang pasive.
~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~

Salah satu dari Milyuner yang diwawancarai menyampaikan secara sederhana, "Jika anda tidak menghasilkan uang ketika anda tidur, maka anda tidak akan kaya."
Penghasilan yang mendatar adalah apa yang anda dapatkan dari pekerjaan anda. Anda bekerja selama 1 jam dan mendapatkan bayaran hanya satu kali saja dari pekerjaan satu jam itu, hanya itu.

Penghasilan pasive adalah ketika anda bekerja sekali namun secara terus menerus dibayar lagi dan lagi dari pekerjaan yang TIDAK lagi anda lakukan.
Berinvestasi atau menciptakan aset yang sebenarnya yang menghasilkan penghasilan pasive untuk anda adalah tiket menuju kemakmuran.

~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~
ALASAN NO #4 - Tidak mengerti atau tidak menggunakan sistem untuk menghasilkan uang.
~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~

Sebuah SYSTEM yang menghasilkan uang adalah sesuatu yang mengjinkan anda untuk mendapatkan uang tanpa usaha anda sendiri. Dengan kata lain, Itu adalah cara yang otomatis untuk menghasilkan uang.
Semua Aset yang sejati adalah hanya sebuah "sistem" dengan sendirinya.

Sekali anda menciptakan atau berinvestasi pada sebuah sistem yang sederhana untuk menghasilkan uang, maka tidak ada batasan pada seberapa banyak uang yang bisa anda hasilkan.
Menjadi seorang ahli dan sistem uang dapat membawa kekayaan lebih dari yang anda impikan.

~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~
ALASAN NO #5 - Tidak Cukup GIGIH atau SABAR:
~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~

Untuk menyelesaikan sebuah pertandingan anda harus meninggalkan garis start dan mengikuti garis menuju ke batas Finish.
Kebanyakan orang, mencipatakan kegagalan mereka sendiri dengan apakah tidak pernah memulai atau tidak bertahan, atau keduanya. :-)

Anda HARUS tidak hanya memulai, namun juga bertahan terus.
Hal ini kelihatan nya jelas, tetapi adalah penyebab terbesar dari kegagalan. Hanya dengan bergabung dalam sebagian kecil orang yang mau melakukan ke 5 hal diatas, maka anda akan mendapatkan kesempatan yang sangat besar untuk sukses dan
kaya.

Sebenarnya sangat sederhana... putuskan untuk melakukan hal hal diatas, dan anda juga bisa menjadi kaya. Kalau anda tidak lakukan hal diatas, maka anda akan menjadi seperti kebanyakan orang yang tidak sukses.
Putuskan sekarang juga untuk menjadi ahli pada hal hal yang disebutkan diatas, dan mulai perjalanan menuju kesuksesan anda sekarang. Dan tetap bertahan dan lihat perbedaan yang dilakukan nya.

Warmest Regards,
Kusuma Putra

(http://zero-to-millionaire.blogspot.com)

4 Kategori Orang

Berdasarkan uang dan waktu yang dimiliki, orang dapat dibagi dalam 4 kategori

1. Orang yang tidak memiliki uang & tidak memiliki waktu
Mereka-mereka yang sibuk sekali, kerja setiap hari dari pagi hingga malam. Bila diajak untuk melakukan suatu kegiatan, alasannya seringkali "sorry, tidak bisa, kerja". Dan biasanya sebelum akhir bulan, uang mereka sudah habis.

2. Orang yang tidak memiliki uang tapi memiliki waktu
Mereka-mereka yang selalu stand by kapan saja. Bila Anda mengajak mereka untuk duduk bersantai di cafe, atau travelling keluar kota kapan saja, walaupun pada jam kerja,
jawabannya bisa dipastikan, "Ayo aja! Asal biaya lu yang tanggung."

3. Orang yang memiliki banyak uang tetapi tidak memiliki waktu.
Mereka sangat sibuk sekali, kerja dari pagi sampai malam, mereka tidak dapat meninggalkan pekerjaannya. Mereka menghasilkan banyak uang, tetapi semakin banyak uang yang dihasilkan, mereka semakin sibuk. Mereka memiliki rumah besar lengkap dengan kolam renang, tetapi mungkin mereka sendiri tidak pernah berenang di kolam tersebut. Untuk makan malam dengan keluarga saja mereka tidak sempat. Lalu apa gunanya mereka memiliki banyak uang tetapi mereka tidak dapat menikmati uang yang mereka hasilkan?

4. Orang yang memiliki uang dan memiliki waktu
Mereka dapat melakukan apa saja dan kapan saja mereka mau. Mereka bisa kemana saja kapan saja tanpa kuatir akan penghasilan mereka. Mereka dapat jalan-jalan keluar negeri kapan saja mereka mau. Ya, karena mereka memiliki uang dan mereka juga memiliki waktu.

Bila disuruh memilih, Anda memilih untuk berada di kategori yang mana?
Jika pilihan Anda adalah kategori ke-4, hanya ada satu cara, Build Assets!!!
(http://build-assets.blogspot.com)

Mengapa Bergabung Program Afiliasi?

Anda punya situs web? Terbiasa dengan komunikasi via email? Mengapa tidak yang satu ini yaitu dengan mengikuti program bisnis afiliasi? Yaitu untuk menambah uang Anda.

Ada begitu banyak kesempatan bisnis di Internet. Hampir semuanya memang membutuhkan dana. Tetapi, tidak dengan program afiliasi!

Berikut ini adalah 7 alasan mengapa anda harus mempertimbangkan untuk bergabung dengan progran afiliasi dari rumah anda.

1.Bergabung dengan program afiliasi tidak perlu mengeluarkan dana. Benar-benar tidak perlu! Anda dapat bergabung dengan sebuah program afiliasi tanpa harus mengeluarkan biaya dan dapat segera mempromosikan produk anda.

2.Sarana dan prasarana untuk pemasaran lewat internet sudah disediakan untuk anda. Sebuah situs web yang menawarkan program afiliasi yg ‘bagus’ pasti akan memberikan banyak sarana afiliasi pemasaran yang bersifat ’siap pakai’. Anda hanya tinggal meng- ‘copy dan paste’ dan memasukkan kode afiliasi anda. Kemudian, mulailah menjual.

3. Anda tidak butuh sebuah produk. Akan menghabiskan BANYAK waktu untuk mengembangkan produk anda untuk dijual secara online. Dengan program afiliasi, produk tersebut sudah ada di sana. Orang lain yang akan mengerjakannya, bukan anda.

4. Statistik afiliasi sudah disediakan sebagai bagian dari sistem mereka, karena Anda bergabung dengan program afiliasi. Anda tidak perlu pergi dan membeli perangkat lunak yang mahal untuk melacak penjualan anda karena pemilik produk sudah menyiapkannya untuk anda. Anda bahkan tidak perlu membayarnya, gratis!

5. Tidak dibutuhan waktu untuk memulainya. Kebanyakan bisnis butuh suatu waktu dalam fase ’start up’. Dengan program pemasaran afiliasi, maka anda tidak membutuhkan waktu ’start up’ itu semua lagi. Pada waktu anda bergabung, anda dapat langsung menjual.

6. Anda tidak perlu kuatir lagi berkenaan administrasi penjualan dan dukungan teknis lainnya. Pemilik produk sudah akan mengurus proses penjualannya dan semua layanan purna jual. Yang hanya perlu anda kuatirkan adalah menerima cek afiliasi anda!

7. Anda tidak perlu kuatir untuk kontak langsung pelanggan Anda. Di dalam sebuah program pemasaran afiliasi, anda adalah seorang ‘reseller’ sehingga jika pelanggan mengajukan komplain mereka akan menghubungi pemilik produk, dan bukan anda.

Bergabung dengan program afiliasi sangat sederhana, mudah untuk mulai mempromosikan dan lebih daripada itu semua Anda tidak akan rugi atau harus memiliki modal. Jika salah satu program afiliasi tersebut tidak berjalan, anda dapat meninggalkannya dan bergabung dengan program afiliasi lainnya.

(http://rahasiabisnis.wordpress.com)

Beberapa Cara Mendapatkan Uang Dari Internet

Seringkali sebagai pendatang baru, kita bingung untuk memulai bagaimana cara mendapatkan uang dari internet. Padahal banyak sekali jalan untuk meraih potensi penghasilan tak terbatas dari internet.

Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa anda pilih dan ikuti untuk meraih penghasilan tak terbatas dari internet:

1. Affiliate Marketing

Salah satu cara mudah untuk mendapatkan penghasilan dari internet tanpa harus membuat produk sendiri adalah dengan mengikuti program affiliasi. Setiap penjualan yang anda hasilkan, anda akan mendapatkan komisi. Persentase komisi dari program affiliasi bervariasi mulai dari 10% bahkan hingga 75% lebih. Jika anda ingin mengikuti program affiliasi, anda bisa mengunjungi http://www.associateprograms.com dan di sana anda bisa menemukan banyak sekali pilihan untuk program affiliasi yang anda bisa ikuti. Salah satu program affiliasi Indonesia yang bisa anda ikuti yaitu http://www.idebaru.com atau http://www.soalcpns.info/?id=ide

2. Menjual produk resell right

Ini adalah salah satu cara mendapatkan uang dari internet. Jika anda cukup malas atau tidak ada ide untuk membuat produk sendiri, ini adalah cara termudah untuk bisa meraih profit yang lumayan dari internet:)

Jika anda menjual produk berlisensi resell right, anda bisa meraih keuntungan hingga 100%. Karena anda sudah memiliki lisensi yang memungkinkan anda untuk menjualnya kembali. Jika anda ingin mendapatkan produk resell rights terbaru dan murah, anda bisa kunjungi http://www.idebaru.com dan sekaligus anda juga bisa menjadi bagian dari program affiliasinya dan raih komisi hingga 50%.

3. Pay Per Click

Google Adsense adalah salah satu program pay per click terbesar dan paling banyak diminati saat ini. Sudah banyak orang yang menikmati hasil yang cukup lumayan dari program ini. Untuk mendaftar, silakan anda kunjungi http://www.google.com/adsense. Anda cukup pasang iklan adsense di website anda. Setiap ada pengunjung website yang mengklik iklan tersebut, anda akan dibayar. Nilai dari setiap klik bervariasi, biasanya dari $0.01 sampai $2. Rata-rata nilai klik untuk adsense di website saya $0.2/klik. Peringatan!! Jangan sekali-kali mengklik iklan anda sendiri atau google akan menutup account adsense anda.

Trik: Untuk mendapatkan account google adsense, biasanya google akan mereview website anda. Agar cepat disetujui, gunakan blogger. Daftarkan blog anda di http://www.blogspot.com dan posting beberapa blog. Setelah itu anda daftar google adsense. Cukup mudah bukan:-)

4. Pay Per Post

Ini adalah cara baru untuk mendapatkan uang di internet. Saya belum pernah mendapatkan uang dari cara ini. Tapi seorang teman saya pernah bercerita kalau dia bisa mendapatkan hingga $1,000/bulan dari program ini dan itu pun hanya dari 1 program pay per post, belum lagi dari program pay per post lain yang dia ikuti. Salah satu program pay per post yang bisa anda ikuti yaitu http://www.payperpost.com

Oke, sekian dulu sharing tentang bisnis internet internetnya. Saya akan sharing dan berbagi cerita lagi pada posting berikutnya. Selamat memilih program yang akan anda jalani untuk mendapatkan uang dari internet. Satu hal yang terpenting yaitu jangan mencoba beberapa program sekaligus. Fokus dulu pada satu program, setelah itu anda bisa mencoba program lain. Selamat mencoba.
(http://bisnistop.com)

Ini Dia Lowongan Kerja Alternatif

Mungkin anda seorang sarjana atau alumni SMU yang sedang pusing mencari kerja. Berbagai lowongan kerja anda coba, tapi masih belum ada nasib baik. Mau berwirausaha, modal tidak cukup. Nah.. mengapa tidak memanfaatkan “lowongan kerja” di internet saja?

Memang dengan semakin banyaknya lulusan SLTA dan Perguruan tinggi yang tidak diikuti dengan jumlah lowongan kerja membuat semakin banyaknya pengangguran. Namun sebenarnya penyebabnya bukan hanya sekedar minimnya peluang kerja. Tapi juga disebabkan oleh kurang kreatifnya para pencari kerja itu sendiri.

Mayoritas pencari kerja hanya ingin bekerja untuk menjadi “orang gajian”, seperti ingin jadi pegawai negeri, pegawai BUMN atau kerja di perusahaan besar.

Kenapa tidak coba manfaatkan internet saja? Berbisnis di internet dan menjadi wirausahawan online.

Dengan menjadi usahawan online, anda bisa mendapatkan penghasilan jauh lebih besar dari pada gaji seorang pegawai negeri atau pegawai BUMN. Dan yang lebih penting, menjadi usahawan online, tidak ada atasan atau bos yang mengatur anda. Anda adalah Bos atas diri sendiri.

Mau penghasilan ratusan ribu, jutaan atau puluhan juta perbulan sebagai pelaku wirausaha online adalah hal yang sangat mungkin.

Masalah modal, untuk memulai bisnis online anda memerlukan modal materi yang jauh lebih kecil dari pada “bisnis offline” pada umumnya.

Nah… mengapa tidak mencoba dengan serius?

Oleh: Mick Donald
(http://www.mickdonald.com)

Tujuh Tips Blogging

Memiliki blog pada zaman sekarang ini sangat mudah. Mulai dari yang gratis hingga yang berbayar. Tapi kebanyakan dari pemilik blog tersebut melakukan beberapa kesalahan yang membuat mereka tidak pernah menjadi blogger yang “sukses”. Berikut adalah 8 tips dan panduan untuk membantu keberhasilan anda sebagai blogger.

1. Rajin-rajinlah mengupdate blog anda. Usahakan minimal sekali dalam 3 hari untuk menambah posting di blog anda.

2. Tukaran link dengan pemilik blog atau web lain yang memiliki pagerank tinggi. Ini akan membantu untuk meningkatkan pagerank blog anda.

3. Daftarkan blog anda ke technorati.com. Beberapa Blog yang memiliki traffic tinggi, sebagian pengunjung mereka mengetahui blog mereka dari technorati.

4. Daftarkan blog anda ke feedburner.com. Jika belum anda lakukan, lakukan sekarang juga

5. Gunakan platform blog yang bisa anda konfigurasi “sesuka hati”. Saya sendiri lebih suka pakai wordpress yang dipasang di hosting berbayar.

6. Investasikan waktu anda untuk membuat blog anda menjadi “search engine friendly”, gunakan aturan-aturan SEO yang baik. Misalnya, theme yang “bersahabat” dengan search engine. Ini memang tidak mudah bagi blogger pemula, namun anda harus mempelajarinya jika ingin menjadi blogger yang sukses.

7. Nah, ini adalah yang paling penting dari semua tips blogging saya ini. Selalu, selalu dan selalu fokus. Pilih topik blog yang anda sukai, dan fokuslah disitu.

Semoga menjadi blogger yang “sukses”.

(http://www.mickdonald.com)