Tuesday, August 21, 2007

Brad Sugars: Bangun Bisnis Dulu, Baru Aset

Apa yang didapat dari seminar Billionaire in Training oleh Brad Sugars tadi malam?
Banyak banget.

Sampe pusing kepala saya menerima materi yang begitu "nendang" pikiran itu.
Begitu juga yang dirasakan oleh Bu Yulia dan Pak Fauzi Rachamanto yang duduk di samping saya.

Sebagai business owner, kami seperti "ditelanjangi" bulat-bulat oleh argumen-argumen yang dilontarkannya.

Luar biasa Om Brad ini. Omongannya sederhana, tapi bergizi tinggi. Logika dan sistimatika bertuturnya membuat kita tidak bisa menolak pemikirannya.

Tidak hanya "menelanjangi" kita Brad Sugars juga menawarkan jalur yang bisa kita tempuh, kalau ingin menjadi seperti dia, menjadi Billionarie (bukan millionaire lagi).

Jalur atau road map yang ditawarkannya pun sederhana dan masuk akal sekali.

Bangun bisnis dulu, katanya. Create a massive money machine from business. Ciptakan cashflow yang besar dan sehat melalui bisnis.

Setelah itu barulah beralih kepada aset. Jadi, cash flow dulu baru asset. Ada orang yang punya banyak aset, tapi nggak punya cashflow. Rumahnya banyak, tapi tidak punya uang. Saya sendiri menyaksikan banyak orang seperti ini.

Jadi, jalurnya tetap harus dari bisnis dulu.

Kemarin, teman-teman TDA menanyakan kepada saya, bagaimana seandainya mereka mulai dari aset (investasi) dulu, bukan bisnis. Saya jawab, sebaiknya mulai dari bisnis dulu. Rupanya jawaban saya ini klop dengan jawabannya Brad Sugars. Maklum, saya kan muridnya. Hehehe...
Perjalanan untuk menjadi billionaire, tidak gampang, tapi bisa dilakukan. Buktinya sudah banyak. Brad Sugars adalah salah satunya.

Propertinya berserakan di mana-mana. Sudah lintas negara. Bisnisnya pun begitu.

Dia pernah dapat uang 1,3 juta poundsterling hanya dalam 1 hari saja. Caranya? Dia jualan bisnis.

Jualan bisnis? Ya, kalau ingin jadi orang kaya juallah produk/jasa melalui bisnis kita. Kalau ingin jadi super kaya (billiionaire), juallah bisnisnya.

Bill Gates tidak kaya melalui jualan software Windows. Dia jadi orang terkaya di dunia karena yang dijual adalah bisnisnya, alias saham perusahaannya.

Banyak deh, yang didapat dari seminar langka semalam. Tulisan ini baru sebagian kecilnya aja, karena itu yang baru saya ingat.

Brad mengingatkan kita agar selalu LEARN (belajar) sebelum EARN (mendapatkan). Belajar - praktek, belajar - praktek, belajar - praktek....begitu terus menerus.

Investasikan uang dan waktu anda untuk leher ke atas (otak). Soalnya, pekerjaan yang dibayar paling mahal adalah pekerjaan yang menggunakan otak.

Mungkin segitu dulu yang bisa saya sharing. Nanti Insya Allah disambung lagi.

Salam FUUUNtastic!
Roni
(http://roniyuzirman.blogspot.com)

Bisnis VS Wirausaha

Perbedaan antara pebisnis dengan wirausahawan. Ada 5 faktor yang membedakan pebisnis dengan wirausahawan:

1. Fokus
Pebisnis biasanya berfokus pada profit, atau dengan tidak langsung berfokus pada diri sendiri
Wirausahawan biasanya berfokus pada benefit, dengan demikian mengutamakan orang banyak

2. Filosofi
Pebisnis filosofinya win lose - Saya menang yg lain kalah.
Wirausahawan filosofinya win win - Mengutamakan semua memperoleh benefit

3. Behaviour
Pebisnis - To kill, sekali lagi menunjukkan keegoisannya bahwa hanya dialahyg bisa jadi yg terutama
Wirausahawan - To foster, membina dan menumbuhkan sehingga bisa berkembangbersama2

4. Basis
Pebisnis - Material, sehingga membutuhkan modal yg besar
Wirausaha - Moral, dengan semangat, perhitungan yg matang & action yg tepat,tidak hanya menunggu modal

5. Motivasi utama
Pebisnis - kekayaan
Wirausaha - kesejahteraan bersama
Wira usaha sendiri mengutamakan sifat2nya yg berasal dari akar kata wira,yaitu berani (bernai memulai dgn modal nol), memiliki sifat jujur, sertapenuh tanggung jawab.Kewirausahaan sejati memiliki core attitude, dengan dilengkapi sifat2 lain yaitu : Leader, Management dan Skill.


Tulisan berikut adalah sharing yang disampaikan oleh Pak Rusman Hakim pada saat KOPDAR IV Bisnis-Smart di BUKAFE.

Salam SMART!
Stephanus Kurnianto
komunitas Bisnis-Smart
(http://neotb.blogspot.com)

Cara Gila Menjadi Pengusaha

Beberapa hari yang lalu, saya membaca email di milis EU-2002 yang menawarkan DVD “Cara Gila Menjadi Pengusaha”. Karena saya adalah orang yang selalu tertarik dengan media-media yang membawakan berbagai content baru, saya coba order DVD tersebut melalui pesanan on-line. Ternyata, dalam waktu 48 jam, DVD sudah saya terima, sehingga pada malam harinya, ketika sudah agak santai, saya bisa mencoba untuk memutarnya di komputer saya.

Tokoh sentral dalam rekaman itu sudah tentu Purdi E. Chandra, pemilik lembaga pendidikan “Primagama” sekaligus pencetus ide “Cara Gila Jadi Pengusaha”. Pada pemunculannya di menit-menit pertama, saya terkesan bahwa penampilan Purdi “biasa-biasa” saja. Malah saya berfikir, tampaknya tokoh kita ini bukan tipe seorang presenter sebagaimana yang kita lihat dalam diri Kris Biantoro atau Farhan, lebih-lebih bukan juga tipe orator, seperti Bung Karno atau Fidel Castro misalnya. Maka, alih-alih dari melihat action beliau, saya coba untuk “hanya” mendengarkan materi pembicaraannya saja.

Lucu juga apa yang terjadi kemudian. Awalnya, saya sangat santai, bahkan terlalu santai ketika menyimak tanpa melihat ke layar, sambil mencoret-coret di atas kertas untuk keperluan kantor esok pagi. Namun tak lama, ibarat mesin diesel yang memerlukan beberapa waktu untuk menjadi panas, begitu pulalah perkembangan perhatian saya pada tayangan DVD tersebut. Lewat sepuluh menit sejak pembukaan, pembahasan Purdi makin menarik. Saya mulai meletakkan pena dan menoleh ke layar monitor. Lewat 30 menit, posisi duduk saya sudah sedemikian dekat dengan layar kaca, dan ketika bos Primagama ini mulai mengupas hal-hal yang berbau spiritual, saya sudah sangat terpaku menyimak penuh konsentrasi.

Tahukah Anda, bahwa akhirnya saya menghabiskan waktu menyaksikan DVD yang berdurasi lebih dari 3 jam itu, sampai pukul 1 lewat tengah malam? Dan non stop pula?

Banyak hal yang bisa saya tangkap dari tayangan DVD “Cara Gila..”, terutama sekali dari figur Purdi E. Chandra sendiri. Dan dari banyak hal tersebut, beberapa di antaranya saya kira perlu dicermati:

1) Purdi yang kita kenal sebagai sosok praktisi kewirausahaan, ternyata tidak saja memahami secara utuh tentang seluk beluk dunia bisnis dari segi teknis-praktis, namun lebih dari itu, ia juga mengerti dengan baik soal-soal yang menyangkut aspek spiritual. Di antaranya, ia mengatakan bahwa kalau seseorang ingin berhasil dalam berwirausaha, maka orang itu juga harus memperhatikan bahwa diperlukan aktivitas beramal, bersedekah atau kegiatan apa saja yang sifatnya memberi. Jangan sekali-kali berfikir ingin untung sendiri, hanya menerima tanpa pernah memberi pada orang lain. Sebab, alam selalu memerlukan perimbangan, kalau ada sesuatu yang masuk, maka seharusnya juga ada yang keluar Kalau ada yang tercurah ke bawah, maka seharusnya juga ada yang menguap ke atas. Sebagaimana alam mengatur air hujan yang turun ke bumi, mengisi sungai dan laut, menguap karena terkena panas matahari, berubah menjadi awan, untuk kemudian terjadi kondensasi dan akhirnya turun menjadi air hujan kembali. Dengan begitu, siklus alam ini berjalan dengan baik, tidak ada yang tersumbat. Siklus yang secara fisika kita sebut dengan “ecosystem”, suatu sistem universal yang mengatur perimbangan interaksi berbagai unsur yang terdapat di alam ini. Purdi sangat yakin bahwa sistem yang sama berlaku pula dalam dunia tak kasat mata, bahwa sebuah “spiritual ecosystem” juga berjalan secara harmonis. Sebuah sistem yang memberi pengaruh kuat atas segala fenomena yang terjadi di muka bumi, tidak terkecuali di dunia usaha. Chin Ning Chu, pimpinan perusahaan Asian Marketing Consultant, dalam karyanya “Thick Face Black Heart” (Muka Tebal Hati Hitam) menulis tentang hal yang sejalan dengan keyakinan Purdi. Chin menamakan fenomena spiritual itu dengan “darma”, yaitu sebuah hukum perimbangan yang mutlak terjadi menurut ketentuan-ketentuan alam. Siapa yang menanam, dia akan menuai. Sebaliknya, siapa ingin menuai, maka ia harus menanam terlebih dahulu. Demikian seterusnya. Lebih jauh, pendiri Primagama ini juga berusaha menyadarkan audiens bahwa semua sistem keseimbangan alam itu berasal hanya dari satu sumber saja, yaitu Sang Maha Sistem, Sang Penguasa Alam Semesta yang kita sebut dengan Tuhan. Maka, Purdi mengajak semua pendengarnya untuk meningkatkan spiritualisme terhadap Tuhan dengan berzikir, memuji kebesaran Allah sebanyak-banyaknya, kapan saja dan di mana saja. Ini luar biasa, sebab hampir semua wirausahawan top di dunia ini adalah orang-orang yang menjunjung tinggi spiritualisme. Ambil contoh, DR. An Wang (Wang Computers) dan Stan Shih (Acer) adalah penganut-penganut konfusianisme yang kental. Ternyata, Purdi mengerti itu!
2) Seminar tersebut dinamakan “Cara Gila Menjadi Pengusaha”, oleh karenanya tidak heran kalau pembicaranya juga menyebut-nyebut soal kegilaan dalam memulai usaha. Kalau tidak hati-hati, orang bisa saja menerjemahkan “gila” itu sebagai “gila-gilaan”, yang berkonotasi sebuah kenekatan tanpa perhitungan, kesemberonoan atau sebuah tindakan berjibaku tanpa mempedulikan lagi akibat-akibatnya. Apakah demikian? Entah karena memang sulit, atau karena yakin bahwa pendengarnya adalah orang-orang yang cerdas semua, saya tidak melihat Purdi E. Chandra menjabarkan lebih jauh tentang makna kegilaannya itu secara eksplisit. Ini tentu cukup riskan. Sebab, salah-salah, sebagian orang akan benar-benar mengartikan kegilaan itu sebagai tindakan pasukan jibaku-tai, tindakan bertaruh nyawa secara untung-untungan tanpa mikir! Meski demikian, saya kagum dengan cara tokoh ini mengistilahkan kata-kata simpel “gila”. Saya yakin, bahwa itulah cara Purdi untuk mensimplifikasi sebuah konsep kreativitas, yang oleh Edward De Bono diistilahkan dengan kata-kata “lateral thinking”. Coba perhatikan apa yang dikatakan oleh Edward: “…we have not yet paid serious attention to creativity. The first and most powerful reason is that every valuable creativity idea must always be logical in hindsight. If not logical in hindsight, then it would simply be a crazy idea..” Kita belum memberikan perhatian serius atas kreativitas. Penyebab utamanya adalah kita selalu beranggapan bahwa ide yang kreatif itu harus masuk akal, jika tidak masuk akal, maka itu hanyalah sebuah ide gila..! Edward De Bono memang pakar kreativitas. Ia mengerti sekali, bahwa kreativitas yang paling berharga itu hanya berjarak tipis terhadap kegilaan. Dan kegilaan Edward telah ia buktikan sendiri ketika ia mencetuskan ide untuk memasang lift di bagian luar gedung, bukan di dalam, demi menjawab tantangan penghematan ruang. Terbukti sekarang kita lihat berbagai gedung perkantoran, mal dan pusat perbelanjaan memasang liftnya di bagian luar gedung. Dengan kegilaan yang sama, UNITED COLORS OF BENETTON mendirikan banyak sekali gerai-gerai kecil dengan paduan warna-warni yang memikat hati. Dengan kegilaan yang sama, Pepsi menggelar pertunjukan super kolosal sang maha bintang Michael Jackson demi mengangkat citra produk minumannya. Dan dengan kegilaan yang sama pula, Purdi E. Chandra mengembangkan franchising Primagama ke seluruh Indonesia.
3) Bagaimana pula dengan istilah “kaya” dan “malas”? Intuisi saya mengatakan bahwa kalau orang sekaliber Purdi mengatakan “kaya”, maka yang dikatakannya itu adalah “kaya” (dengan tanda kutip) bukan kaya (tanpa tanda kutip). Apa artinya? “Kaya” artinya sejahtera bersama, paling tidak mereka yang memiliki kelebihan mau berbagi dengan mereka yang kekurangan. Sedangkan kaya berarti mereka yang ingin makmur sendiri, hanya menerima tanpa mau memberi, egois, hura-hura sendiri, plesir sendiri dan akhirnya mati sendiri pula. Demikian juga dengan perbedaan antara “malas” dengan malas. “Malas” artinya bekerja dengan ide dan gagasan, dengan otak bukan dengan otot, smart work, efektif dan efisien. Sedangkan malas adalah kemalasan ala si Kabayan, tidur sepanjang hari dari pagi sampai ke pagi lagi, tanpa pernah menggunakan baik otot mau pun otaknya.

Kesimpulan final yang dapat saya tarik dari DVD “Cara Gila Menjadi Pengusaha” adalah tidak terbatas dari sekadar mengatakan bahwa figur Purdi E. Chandra itu sebagai figur yang hebat dan monumental, tapi lebih dari itu saya ingin menyampaikan bahwa berbahagialah bangsa Indonesia ini yang masih diberi kesempatan untuk memiliki sosok wirausahawan seperti dia. Sosok yang dalam kesuksesannya, masih mau berbagi dengan sesama, agar banyak orang juga berkesempatan meraih sukses serupa. Dibutuhkan lebih banyak lagi Purdi-Purdi lain, agar bangsa tercinta ini dapat segera bangkit dari keterpurukan yang sudah berlarut-larut. Saya juga ingin menyampaikan selamat kepada warga EU, yang sudah dikaruniai Tuhan untuk bertemu dan belajar tentang sukses dari orang sukses seperti Purdi. Semoga akan segera muncul Purdi-Purdi junior yang akan menyusul jejak sang “Mbah” menggalang kekuatan ekonomi bangsa melalui kewirausahaan.

Akhirul kata perkenankan saya mengucapkan kalimat dalam bahasa Mandarin :

“ZHU NIMEN DOU KUAI’ LE”
“Semoga Anda semua berbahagia”

Rusman Hakim
Pengamat Kewirausahaan
(http://rusmanhakim.blogspot.com)

Gengsi Itu Mahal

Anda pernah dengar istilah ini? Gengsi itu mahal, hmm... memang ada betulnya sich. Yang saya bicarakan disini adalah tentang banyaknya orang yang melakukan kesalahan ketika memulai usaha.

Karena gengsi dan mungkin juga karena mengejar nama, ingin cepat terkenal, banyak yang kemudian memulai usaha dengan mengambil tempat atau lokasi yang mahal, padahal usahanya masih baru, belum dikenal orang.

Banyak contoh kita lihat usaha2 yang masih baru tetapi mengambil lokasi di mal atau ruko yang costnya mahal. Akibatnya akibat costnya tinggi, tetapi tidak/belum diimbangi pendapatan yang bagus, akhirnya cashflownya malah minus,atau kalaupun tidak minus, rasanya empot-empotan. Dan karena tidak tahan akhirnya tutup juga. Atau kalau tetap dipertahankan bisnisnya, akhirnya pindah, dari ruko/mal, pindah ke kamar di rumah.

Lucunya banyak sekali kejadian seperti ini, nampaknya banyak orang yang tidak pernah belajar dari kesalahan orang lain.
Akibatnya tidak jarang kita lihat banyak usaha yang buka-tutup di sebuah ruko yang sama.

Sebaliknya, apalagi pada jaman sekarang ini, banyak sekali contoh yang kita lihat bahwa banyak sekali usaha2 yang kemudian sukses, tetapi hanya dimulai dari rumah. Bahkan sebagian ada yang memulai dari garasi, kamar, atau bahkan tempat kost.
Mereka yang memulai usaha ini secara pelan tapi pasti ternyata dapat bertumbuh besar dan sukses.

Memang benar kata Brad Sugars dan Robert Kiyosaki, mereka mengajarkan untuk terlebih dulu fokus dan mengejar cashflow, bagaimana menciptakan usaha yang bisa menghasilkan cashflow yang positif, dan justru bukan membeli atau menyewa aset2 yang justru bisa meguras cash kita (istilah Robert Kiyosaki - liabilities).

Sering kali kita temukan ada orang yang punya aset dimana2, kios, ruko, gedung ,tanah, tetapi ternyata tidak punya cashflow yang positif, ujung2nya malah kewalahan.
Sebaliknya dengan menciptakan arus kas yang positif, apalagi jika kita mampu menciptakannya hingga menjadi passive income yang besar, maka kini kita punya banyak kesempatan untuk membeli aset2 yang kita inginkan.

So sekarang pilihan di tangan Anda, Anda mau mulai dari Ruko/Mal lalu pindah kembali ke rumah. Atau Anda mulai dari rumah, dan kemudian berkembang dan membuka di Ruko/Mal.
Atau mau lebih smart lagi, bila Anda mampu menciptakan dan mengembangkan bisnis tanpa perlu menyewa tempat dimanapun. No cost, low investment, high profit, passive income, wow !

Sekedar mimpi ?? :) Percayalah, sudah banyak contoh bisnis di dunia ini yang membuktikannya.

(http://frankytanz.blogspot.com)

SYSTEM = Save YourSelf Time, Energy, Money

Bicara soal "SISTEM", kata ini benar2 membuka mata saya sejak kurang lebih 3 tahun yang lalu.

Sejak dulu saya bercita2 kepengen jadi pengusaha yang sukses, semata2 karena saya merasa bahwa saya mampu. Saya merasa bahwa saya punya insting bisnis, smart dan kreatif. Selain itu saya juga suka jualan , bisa memimpin, bisa manage orang dan saya bisa dan mampu membuat calon customer/klien akhirnya mau membeli produk atau jasa saya.

Tetapi sejak banyak membaca buku khususnya tentang bisnis dan kisah hidup orang2 yang terjun di dunia bisnis, serta mengamati praktek2 bisnis di lapangan, ternyata saya salah besar. Saya sampai pada kesimpulan bahwa saya tidak mungkin menjadi pengusaha sukses dan memiliki usaha yang besar jika hanya mengandalkan kemampuan saya sendiri.

Saya kemudian menemukan bahwa yang membedakan suatu usaha yang sukses dengan usaha yang biasa2 saja adalah SISTEM.
Yang membedakan mengapa ada orang yang kewalahan mengurusi bisnisnya padahal baru cuman 1 perusahaan, sedangkan di sisi lain , ada perusahaan2 yang dengan sangat mudah dan cepat bisa membuka lebih dari 1 bahkan ratusan dan ribuan perusahaan. Jawabannya SISTEM.

Lalu mengapa ada orang yang kerjanya mati2an dari pagi sampai malam, bahkan tidak bisa istirahat di hari libur, sedangkan di saat yang sama kita menemukan ada orang yang punya berbagai usaha tetapi bisa santai bahkan berlibur justru bukan saat hari libur. Jawabannya SISTEM.

Di dunia bisnis, kita dengan mudah menemukan bahwa banyak usaha yang sukses ternyata bukan atau tidak dimiliki oleh orang yang punya skill tinggi di bidang bisnis tersebut.
Ada restoran yang sukses, ternyata yang punya malah tidak bisa masak sama sekali.
Ada salon yang ramai, ternyata bosnya tidak bisa menggunting rambut orang.
Ada sekolah/kursus yang sukses, ternyata yang punya malah tidak lulus sekolah.

Sebagian bisnis bahkan sebenarnya tidak mempunyai produk yang terbaik, tetapi karena memiliki sistem yang baik, akhirnya bisnis tsb bisa maju bahkan menghasilkan penjualan yang jauh lebih baik daripada perusahaan yang memiliki produk lebih baik.

Kita tentunya tahu bahwa burger Mc.Donald bukanlah merupakan produk yang terbaik atau terenak, banyak burger lain yang lebih baik dan lebih enak. Tetapi McDonald berhasil menjual jutaan burger dan bisa membuka outletnya dimana2 di dunia. Kok bisa? Tentunya karena mereka punya SISTEM.

Sesungguhnya dengan punya sistem dalam menjalankan usaha, hasil kerja bisa lebih baik, lebih pasti, lebih terkontrol, sekaligus menghemat banyak waktu kita, serta usaha dan tentunya uang kita.

Sistem diterapkan pada seluruh aspek operasional usaha/bisnis, diantaranya sistem sales, sistem transaksi, sistem kasir, sistem stok, sistem promosi, sistem marketing, sistem produksi, sistem akuntansi hingga ke hal2 yang detil ,seperti sistem absensi, pakaian dan penampilan, sistem menyapa customer, sistem tele marketing, sistem menjawab telepon, sistem menangani keluhan customer, dsb.

Semakin baik dan lengkap sistem yang dimiliki suatu usaha/bisnis, semakin pasti hasil yang bisa diraih. Selain itu dengan sistem, kita mengurangi ketergantungan kepada manusia, karena manusia sering menyebabkan error/kesalahan.

Dengan adanya sistem, maka orang yang bekerja mengerjakan atau bekerja sesuai sistem, dan sistem tersebut yang menjalankan usaha/bisnis. Sehingga hasil yang kita inginkan jauh lebih pasti, tetapi sekaligus membuat kita jauh lebih santai, daripada harus mengerjakan segala sesuatu sendiri atau terus menerus turun tangan menangani setiap masalah yang timbul karena tidak punya sistem.

So...bagaimana dengan Anda? Apakah Anda kewalahan menangani bisnis Anda, apakah Anda harus terus menerus turun tangan menangani semua masalah? Cobalah berhenti sejenak dan ambil waktu berpikir untuk membuat suatu sistem yang saya jamin akan sangat sangat membantu meringankan beban Anda.
(http://frankytanz.blogspot.com)

Putaran Cepat VS Lambat

Bagi orang bisnis istilah putaran cepat dan putaran lambat sudah sangat dipahami. Tetapi kenapa ada istilah semacam itu ? MUngkin untuk pebisnis pemula atau yang baru mau berbisnis hal itu belum terlalu dipahami. Istilah perputaran dalam bisnis bisa diterjemahkan lama periode/waktu yang digunakan untuk menjual suatu barang. Misalnya berdagang barang elektronik. Ini termasuk putaran lambat karena orang tidak setiap hari membeli barang elektronik. Demikian juga dengan mobil, furniture, rumah. Sedangkan yang termasuk perputaran cepat adalah sembako, voucher hp, barang konsumsi semisal sabun, shampoo, rokok dll. Pada dasarnya barang dengan perputaran cepat adalah barang yang habis dipakai dalam waktu yang relatif cepat, misalnya kurang dari 1 bulan.

Ada ciri-ciri dari masing-masing tipe bisnis di atas. Bisnis dengan putaran cepat cenderung bermargin (untung) kecil biasanya mengandalkan omzet. Sedangkan bisnis dengan putaran lambat margin biasanya diset lebih besar. Manakah bisnis yang cocok untuk pemula ? Semua bisnis baik itu putaran cepat atau lambat bisa dijalankan oleh pemula tetapi perputaran cepat lebih disarankan karena akan mendapatkan arus uang yang sangat baik.

Oke, ambil contoh ada seseorang yang ingin mulai berbisnis barang elektronik. Dengan modal misalnya 100 juta. Setelah bisnis berjalan ternyata dalam 1 bulan dia bisa menghasilkan omset 75 jt dengan margin keuntungan misalnya 20% sehingga dia dapat mengantongi keuntungan 15 juta.

Coba kita bandingkan dengan orang yang berbisnis dengan perputaran cepat. Misalnya jadi dealer voucher hp, perputaran di voucher hp ini sangat cepat mungkin modal bisa diputar sebanyak 4-5 kali dalam sebulan sehingga untuk mendapatkan omset 75 jt pelaku bisnis cukup mencari dana sekitar seperlima atau seperempatnya atau sekitar 15jt - 20 jt. Keuntungannya berapa ? Bisnis voucher keuntungannya biasanya di bawah 5% atau sekitar 3%. Dari total omset 75jt pelaku bisnis bisa mengantongi sekitar 2,5 jt. Kecil ya ? Eiiit... tunggu dulu. Coba lihat modalnya berapa ? Modalnya sekitar 15jt - 20jt keuntungannya sekitar 2,5 jt. Jadi berapa tuh ? Sekitar 12,5% s/d 17%. Persentase segitu sangat bagus. Kenapa ? Pertama, bisnis ini cash - resiko ringan. Kedua, nggak ada yang namanya basi atau rusak atau retur.

Dari karakteristik tersebut tentu ada ciri buruk dan baiknya.
Sekarang mari kita lihat ciri-ciri baiknya.
Bisnis perputaran cepat baiknya arus kas bagus, biasanya kontan, resiko lebih rendah.
Bisnis perputaran lambat margin lebih tinggi, pemain relatif jarang.

Jeleknya ?
Bisnis perputaran cepat margin rendah, terlalu banyak pesaing (tapi itu biasalah. Yang punya toko kelontong kan juga banyak. Toh mereka masih bisa hidup), fluktuatif - terutama komoditas yang tidak diproduksi oleh industri contohnya minyak tanah, sembako gampang dipermainkan harganya. Bisnis perputaran lambat kurang bagus arus kasnya, ada yang kontan ada juga bayar mundur., resiko biasanya lebih tinggi (karena ada yang tidak kontan tadi).

Jadi pikir sendiri saja mau ambil yang mana? Perputaran cepat atau lambat? Semuanya tergantung sekitar Anda karena biasanya bisnis itu tidak jauh dari sekitar Anda.

INGAT !!! SEMUA BISNIS BAGUS ASAL DIJALANKAN BUKAN DIANGANKAN SAJA !!!
TAKE ACTION MAKE IT HAPPEN !!!


Salam,
Ardhian/Yoyok
(http://yoyoksd.blogspot.com)

Membuat Rencana Bisnis

Menemukan ide bisnis merupakan anugerah yang tidak terhingga, karena dalam realitasnya tidak gampang menemukan ide bisnis. Namun jika ide hanya sebatas bayang-bayang, Anda tetap tidak akan bisa merealisasikannya dalam bisnis yang nyata.

Para wirausahawan top yang kini namanya muncul di berbagai media bisnis, seringkali tidak pernah memikirkan tahapan-tahapan dalam merealisasikan ide. Bahkan banyak pula anggapan bahwa kalau mau berwirausaha tidak usah membuat rencana macam-macam, nanti malah kandas di tengah jalan.
Mungkin banyak yang membuat rencana macam-macam tapi rencana cuma sebatas rencana, sehingga realisasinya memang nol besar. Kalau ini yang terjadi tentu anggapan di atas menjadi benar. Padahal dalam teorinya, bisnis sekecil apapun tetap memerlukan perencanaan untuk dapat merealisasikan ide bisnis yang lebih matang.

Tujuan membuat rencana bisnis adalah untuk memastikan jalannya operasi bisnis yang tepat dan memberikan dorongan pada rencana-rencana departemen atau divisi. Selain itu juga untuk memutuskan rute yang diperlukan organisasi dalam mencapai tujuannya sekaligus menentukan standar untuk mementukan kinerja bisnis. Yang tidak kalah penting adalah untuk memperoleh dukungan dari konsumen, investor bahkan pihak-pihak lainnya.

Dalam perspektif Philip Kotler, setidaknya ada beberapa prosedur standar untuk dapat merealisasikan ide bisnis yang benar dalam bentuk rencana bisnis untuk merealisasikan bisnis. Yaitu : pembangkitan gagasan, penyaringan, pengembangan dan pengujian konsep, strategi pemasaran, analisa bisnis, pengembangan produk, pengujian pasar, dan komersialisasi.
Dengan kata lain, rencana bisnis untuk merealisasikan ide memang menjadi hal yang sangat penting dalam bisnis. Boleh saja ide yang diperoleh sangat brilliant dan luar biasa, tetapi tetap saja harus dikaji dalam berbagai hal, terutama aspek ekonomis, teknis, dan masa depannya.

Aspek ekonomis.
Aspek ini mencakup analisis pasar, penjualan, biaya produksi, maupun profit margin.Faktor ini sangat penting, karena mempengaruhi tingkat keputusan untuk merealisasikan ide menjadi bisnis yang sesungguhnya. Aspek ini akan mengkaji sejauh mana tingkat keuntungan yang diperoleh, dengan daya serap pasar yang ada dan kemampuan memiliki modal untuk menjalankan operasional bisnis. Meskipun idenya luar biasa, tetapi kalau dalam perhitungannya merugi, ya buat apa ? Karena itu, Anda harus paham betul, bagaimana Anda menghasilkan income, dan berapa biaya yang akan dikeluarkan.

Aspek teknis.
Aspek ini sangat penting untuk mengukur kemampuan untuk menjalankan bisnis dengan baik. Apakah dengan modal yang ada, sudah mampu memproduksi barang atau jasa yang bisa dijual ? bagaimana dengan kemampuan sumber daya manusianya ? apakah semua kekuatan yang dimiliki mampu memberikan nilai tambah yang lebih baik kepada konsumen dibandingkan dengan usaha-usaha sejenis lainnya ? Suatu rencana bisnis yang baik, akan memberikan peluang yang lebih baik, sekaligis meminimalisasi kemungkinan kegagalan bisnis.

Masa depan bisnis.
Aspek ini akan mengkaji lebih komprehensif mengenai masa depan bisnis Anda. Jangan sampai, kita tahu bahwa bisnis yang digeluti adalah bisnis musiman, namun perencanaan yang diterapkan adalah untuk bisnis yang permanent. Ini tentu nantinya akan menganggu aspek teknis. Belum lagi dengan harapan-harapan konsumen yang selalu akan lebih maju dan up to date. Apakah mampu bisnis yang kita jalankan nanti menyerap pasar seperti ini ? Inilah aspek penting yang harus diperhatikan secara seksama dan dituangkan dalam rencana bisnis.
Sekali lagi, Anda jangan percaya dengan saran yang berkata “lupakan rencana bisnis, cukup jalankan saja,” karena Anda bisa kejeblos ke hutan belantara bisnis yang serba tidak pasti. Lebih baik jika Anda menguji kelayakan rencana bisnis Anda kepada orang-orang yang lebih sukses dan lebih berpengalaman dalam bisnis, dan kemudian Anda menjadi sukses. Semoga!

BUSINESS WISDOM : Kunci penting menuju kesuksesan bisnis adalah dengan memahami kesuksesan bisnis dan menirunya. Tenggelamkan diri Anda dalam buku-buku dan majalah-majalah kewirausahaan serta bisnis. Lihatlah bagaimana para entrepreneur bekerja, perhatikan apa yang mereka katakan, dan tirulah. Tidak ada waktu untuk menemukan kembali roda bisnis. (Kevin Potts & Steven Straus, konsultan bisnis terkemuka).

Tulisan ini dimuat di Majalah PROSPEKTIF Edisi No 19, Volume 8, 15-21 Mei 2006.
(http://infowirausaha.blogspot.com)

Membuat Sales Letter Yang Menjual

Para internet marketer mengatakan bahwa membuat website tidak hanya bagus, tetapi menjual. Misalkan anda menjual sebuah produk informasi yang anda kemas dalam sebuah ebook. Kemudian anda membuat website untuk produk anda tersebut.

Manakah yang akan anda pilih:
1. Membuat website yang indah yang penuh animasi, grafik, dan berat untuk dibuka;
2. Membuat website yang minim grafik namun penuh informasi mengenai deskripsi produk anda.

Saya yakin anda akan memilih nomor 2, karena orang tidak melihat bagusnya website anda. Orang hanya melihat apa yang anda tawarkan dan apakah produk yang anda tawarkan berguna bagi mereka. Sebenarnya itu saja rahasia membuat website yang menjual.

Berikut ini adalah beberapa tips membuat website yang menjual:

1. Buat Headline yang menarik perhatian dan spesifik.

Bagian pertama yang biasanya dilihat orang ketika mengunjungi website anda adalah headline atau judul dari website anda. Jika headline anda tidak menarik, maka orang akan meninggalkan website anda. Headline adalah bagian terpenting dalam membuat website atau sales letter. Anda harus benar-benar fokus pada bagian ini.

Buatlah headline yang menarik dan spesifik sehingga orang akan tertarik dan percaya kepada anda. Coba anda perhatikan contoh headline ini:

I. Bagaimana menurunkan berat badan dalam waktu singkat
II. Bagaimana menurunkan berat badan 10 kg hanya dalam 30 hari

Kemudian, simak lagi headline berikut ini:

I. Bagaimana menghasilkan ribuan dollar hanya dalam 1 bulan
II. Bagaimana saya menghasilkan $25,154.25 hanya dalam 31 hari

Menurut anda mana headline yang lebih menjual? Jawabannya adalah headline nomor II. Karena lebih spesifik dan orang lebih percaya daripada headline nomor I. Jika anda hanya menulis ribuan dollar saja orang belum tentu percaya, tetapi jika anda menulis lebih spesifik lagi misalnya $25,154.25 maka orang akan lebih percaya karena itu menggambarkan penghasilan anda sebenarnya. Jangan asbun (asal bunyi)… kalau memang pendapatan anda bukan segitu. Terlalu muluk tanpa bukti juga akan membuat orang tidak percaya. Apabila anda memang mendapatkan uang sebanyak itu, lampirkan buktinya.

Tips: Coba anda buat beberapa headline untuk produk anda dan tanyakan kepada teman-teman anda mana yang lebih menarik perhatian mereka. Pakailah headline yang lebih menarik perhatian mereka untuk anda gunakan dalam sale letter anda.

2. Masukkan unsur cerita dalam sales letter anda.

Hampir setiap orang suka cerita. Oleh karena itu, cerita adalah salah satu unsur penting dalam membuat sales letter. Anda bisa memasukkan cerita tentang produk anda, pengalaman anda tentang pemakaian produk, atau cerita bagaimana sejarah anda menemukan produk yang akan anda jual tersebut.

Saya lebih tertarik membaca sales letter yang di dalamnya terdapat unsur cerita. Seringkali saya membeli produk-produk informasi bukan berdasarkan kebutuhan tetapi karena saya terpengaruh dengan cerita yang disajikan dalam website tersebut.

Cerita bisa membuat seseorang termotivasi untuk melakukan aksi membeli. Untuk itu, jangan lupa untuk memasukkan unsur cerita yang berisi pengalaman anda memakai produk yang akan anda jual. Saya yakin, penjualan anda akan meningkat.

3. Buat daftar manfaat produk anda.

Ketika seseorang mencari produk, mereka tidak peduli bagaimana hebatnya produk anda, bagaimana feature produk anda, berapa banyak fasilitas yang anda tawarkan. Jika anda hanya terpaku pada hal-hal saya sebutkan tadi, anda tidak akan sukses menjual produk anda.

Orang mencari produk untuk memecahkan masalah mereka!!

Ketika membuat sales letter untuk produk anda, ingatlah bahwa orang mencari produk untuk menyelesaikan masalah mereka. Jika anda ingin berhasil menjual produk anda, anda harus bisa memecahkan masalah mereka. Berikut beberapa tips dalam membuat sales letter:

* Buat deskripsi masalah-masalah yang dihadapi orang yang akan mengunjungi website anda.
* Buat daftar manfaat produk anda dan jelaskan bagaimana produk anda akan menyelesaikan masalah mereka.
* Buatlah daftar manfaat tersebut dalam point-point menggunakan bullet atau number seperti yang sekarang anda baca ini.

Jika anda sudah melaksanakan ketiga point di atas, saya yakin anda akan sukses menjual produk yang anda tawarkan.

4. Masukkan testimonial dari customer anda.

Setelah anda memasukkan semua unsur yang telah saya sebutkan sebelumnya, sekarang yang harus anda lakukan adalah memasukkan testimonial dari orang-orang yang pernah menggunakan produk anda.

Testimonial akan lebih meyakinkan pengunjung website anda, sehingga mereka percaya dan tidak ragu membeli produk anda karena mereka yakin sudah ada orang yang memakai produk anda dan merasa puas.

Mintalah testimonial atau kesaksian dari customer anda sebelumnya yang telah merasakan manfaat dari produk anda. Kemudian, masukkan ke dalam website anda.

5. Buat penutup yang menarik agar orang mau melakukan pembelian.

Anda telah membuat headline yang menarik, manfaat produk yang banyak, testimonial dari customer. Tetapi jika anda tidak berhasil meyakinkan customer untuk melakukan pembelian, maka pekerjaan anda akan sia-sia. Pada bagian akhir penjelasan produk anda, anda harus meyakinkan customer anda untuk melakukan aksi membeli.

Berikan penawaran yang menarik dimana mereka tidak bisa menolak penawaran anda tersebut. Berikan mereka garansi agar mereka tidak khawatir untuk menggunakan produk anda. Garansi memberikan rasa aman dan keyakinan yang lebih untuk menggunakan produk tersebut.

Selain itu, masukkan pula keterbatasan penjualan. Misalnya “produk ini hanya terbatas untuk 100 orang”, atau “harga produk ini akan kami naikkan dalam 1 minggu ke depan”. Anda bisa melakukan variasi lain, tergantung selera. Intinya buatlah customer anda agar melakukan pembelian sekarang atau mereka akan kehabisan. Tapi ingat! apabila anda memberikan pernyataan tersebut, jangan hanya membual! Benar-benar lakukan untuk menjaga kredibilitas anda.

Semoga Sukses!
(http://bisnistop.com)

Mengenali Pengunjung Web Anda

Kali ini saya ingin “berbicara” tentang siapa pengunjung/tamu terbaik web anda. Dan ini khusus untuk yang memiliki web/blog atau ingin memilikinya.

Pada dasarnya ada 3 jenis utama pengunjung sebuah web atau blog. Apa saja dan mana yang terbaik untuk anda? saya coba paparkan sedikit (maklum saya nggak punya banyak…)

Jenis Pertama: Pengunjung yang berasal dari search engine.

Jika situs web anda terindex oleh search engine (yang paling terkenal adalah Google, Yahoo dan MSN) untuk kata kunci tertentu, maka ketika pengunjung search engine mencari informasi dengan kata kunci tersebut, maka dia akan menemukan website anda. Tentu saja dengan syarat blog anda tercantum pada halaman-halaman awal pada hasil pencarian di search engine.

Jika dia melakukan klik terhadap link ke website anda, maka dia akan akan menjadi pengunjung anda yang berasal dari search engine. Untuk hal ini yang paling diperlukan adalah SEO (Search Engine Optimization)

Jenis Kedua: Pengunjung yang berasal dari website lain.

Jika sebuah website memasang link yang menuju ke website anda, maka ketika seseorang melakukan klik terhadap link tersebut, maka dia akan menjadi pengunjung website anda.

Link seperti ini bisa anda dapatkan dengan mensubmit web anda ke situs-situs “web directory” atau anda melakukan pertukaran link dengan pemilik web tersebut, bahkan bisa juga karena pemilik web tersebut bermurah hati memberikan link ke website anda. Dan bisa juga jika anda membayar pemilik website untuk memasang link ke website anda di situs mereka.

Jenis Ketiga: Pengunjung setia.

Pengunjung dari jenis pertama dan kedua diatas bisa menjadi pengunjung setia anda (biasa juga disebut return visitor) jika dia tertarik dengan isi website anda. Misalnya dia merasa isi web anda bermanfaat buat dia. Untuk mendapatkan pengunjung setia yang banyak, maka yang harus anda lakukan adalah membuat isi web yang bermanfaat bagi pengunjung dan rajin melakukan update informasi terhadap website anda.

PENGUNJUNG MANAKAH YANG PALING BAIK?

Jika pertanyaannya adalah pengunjung jenis mana yang terbaik, maka tentu saja tergantung tujuan dari website anda.

Jika web anda adalah bertujuan untuk mendapatkan penghasilan dari google adsense atau program sejenis, maka pengunjung jenis pertama kemudian penginjung jenis yang kedua.

Untuk pengunjung jenis ketiga, ini tidak sebaik jenis pertama dan kedua untuk web yang bertujuan untuk mendapatkan penghasilan dari google adsense. karena pengunjung setia umumnya tidak begitu peduli dengan iklan adsense yang ada di web anda, dan mereka lebih fokus ke isi dari web anda.

Pengunjung jenis ketiga lebih berguna jika web anda memiliki sumber penghasilan utama dari program affiliasi atau reseller. Para pengunjung setia cenderung lebih memiliki kepercayaan terhadap kredibilitas anda dibanding pengunjung jenis pertama dan kedua.

MANAKAH YANG HARUS ANDA UTAMAKAN?

Apapun jenis web anda, dan apapun tujuan anda membangun web, maka anda anda tetap perlu bekerja untuk mendapatkan pengunjung jenis pertama atau kedua. Karena, seandainya anda lebih memilih pengunjung jenis ketiga, anda tetap harus memiliki dulu pengunjung jenis pertama dan atau kedua yang merupakan “cikal bakal” pengunjung jenis ketiga.

Yuk… “kumpulkan” pengunjung jenis pertama dan kedua sebanyak-banyaknya..

Oleh: Mick Donald
(http://www.mickdonald.com)

Menjadi Pemenang di Bisnis Internet

Pernahkah anda memainkan permainan Monopoly? Permainan finansial yang sangat sederhana. Setiap pemain memiliki modal uang dalam jumlah yang sama dan juga kesempatan yang sama untuk menang.

Permainan ini adalah simulasi dari bisnis properti di dunia nyata. Para pemain dilatih dalam membuat keputusan-keputusan finansial. Seperti; kapan waktu membeli, menahan dan menjual. Juga melatih kecerdasan emosional dalam menerima tagihan, utang, munculnya angka dadu atau kartu yang tidak diharapkan dan juga menghadapi kekalahan dan kemenangan. Tak ketinggalan kecerdasan spiritual juga dilatih untuk mempertahankan permainan tetap bersih dari penyimpangan dan kecurangan.

Monopoly banyak mengajarkan hal penting untuk bagaimana bisa menjadi kaya. Salah satu pelajaran yang terpenting dan justru yang paling banyak di langgar orang yang ingin menjadi kaya adalah: Dunia orang kaya adalah DUNIA TANPA GAJI!!!

Monopoly mengajarkan kita untuk memiliki konsep berpikir Return (nilai kembalian), bukan Salary (gaji/upah). Karena itu kosa kata yang digunakan orang kaya berbeda dengan orang miskin.

Orang kaya bicara return, laba, investasi, target, tim, partnership, kas, peluang, produk, jaringan.

Orang miskin bicara gaji, lembur, pangkat/golongan, jenjang pendidikan, gelar akademis, bonus, honor, subsidi.

Dalam tindakan, orang kaya juga berbeda dengan orang miskin. Orang kaya adalah orang yang bersedia gagal sedikit setiap hari dengan mencoba melakukan hal-hal yang baru dan sedikit beresiko.

Sementara orang miskin cenderung menghindar untuk melakukan hal-hal baru karena beresiko dan takut gagal.

Padahal internet, listrik dan lampu misalnya, sebelumnya juga merupakan produk yang telah pernah melewati proses puluhan, ratusan bahkan ribuan kali eksperimen gagal!

Kabar baiknya adalah: Sekarang anda dapat kembali memainkan permainan orang-orang paling kaya di dunia melalui internet ini.

Internet sebagai papan permainan terbesar di dunia, telah terhubung dengan milyaran orang, terbuka selama 24 jam dan 7 hari dalam seminggu. Menggunakan uang yang sesungguhnya dan kekayaan yang benar-banar nyata, asli mengalir ke rekening bank anda.

Dengan menjadi Pemain di permainan finansial terbesar dan terluas ini, anda bisa menjadi kaya sambil bersenang-senang. Learning by Doing. Belajar sambil melakukan.

Sekali anda berhasil menguasai permainan ini, bisnis apapun yang sedang anda jalankan atau yang akan anda jalankan, menjadi lebih sukses dengan mudah. Karena itulah orang kaya itu semakin kaya. Setelah anda kaya, menjadi lebih kaya itu gampang. [artikel oleh www.eCerdas.com]

Syarat Sukses Bisnis Internet

Banyak sekali orang yang mencoba untuk meraih peluang sukses di bisnis internet atau bisnis online. Tapi kenyataannya hanya kurang dari 10% yang benar-benar bisa berhasil sukses. Mengapa banyak yang gagal? Padahal bermacam trik telah mereka dicoba namun tetap saja tidak kunjung mendatangkan hasil yang memuaskan. Lalu apa sih sebenarnya kunci keberhasilan mereka yang 10% itu?

Setelah saya selidiki dan saya alami sendiri berdasarkan pengalaman saya bertahun-tahun, untuk sukses di bisnis online, minimal kita harus:

- Fokus
Jangan suka seperti katak yang suka loncat sana loncat sini dalam memanfaatkan peluang bisnis. Jika anda lakukan ini, saya jamin 95% anda akan gagal.

- Komitmen
Jangan pernah menyerah dan jangan pernah mundur sebelum anda berhasil.

- Sabar
Bisnis internet bukanlah cara untuk kaya secara instan. Butuh waktu dan proses untuk bisa sukses di bisnis internet. Adalah omong kosong untuk bisa berhasil di bisnis internet dalam hitungan minggu.

- Hindari pasar yang sesak
Jangan masuki pasar yang sudah sesak (pasar yang sangat banyak saingannya), kecuali anda sudah master dalam bisnis online. jadi, jika anda belum master, carilah ceruk pasar (nice market). Lebih mudah sukses jika anda fokus di nice market.

Silahkan anda coba sendiri tips-tips diatas. Jika anda benar-benar melakukannya, besar kemungkinannya anda akan jadi bagian dari mereka yang sudah sukses di bisnis internet :)

Oleh: Mick Donald
(http://www.mickdonald.com)

Masa Depan Bisnis Internet

Mungkin anda adalah seorang yang pernah berpikir, kira-kira seperti apa masa depan bisnis internet. Apakah bisnis internet hanya trend sesaat dan kemudian hilang satu persatu? Saya ingin menjawabnya dengan: bisnis internet adalah masa depan bisnis indonesia dan bahkan dunia.

Anda tentu masih ingat ketika dulu komputer masih merupakan barang mewah dan langka dan mahal. Waktu itu komputer masih cenderung hanya untuk kebutuhan kantor. Sedangkan yang memiliki komputer dirumah bisa dihitung dengan jari saja. Namun coba anda lihat sekarang ini, komputer pribadi begitu mudah kita jumpai dirumah-rumah, terutama didaerah perkotaan. Bahkan memiliki laptop sekalipun, bukan lagi merupakan hal yang wah..

Demikian juga halnya dengan telepon genggam atau ponsel. Dulu orang yang bisa memiliki ponsel masih langka. Namun dalam waktu singkat ponsel sudah merupakan barang biasa. Pertanyaan yang muncul bukan lagi “anda punya ponsel atau tidak” melainkan “berapa nomor ponsel anda”.

MEMASUKI ERA INTERNET

Saat ini barang teknologi yang masih cenderung merupakan barang langka adalah akses internet. Kebanyakan orang Indonesia masih mengakses internet melalui warnet. Namun… perkembangannya sudah mulai terlihat. internet sudah bisa diakses dari rumah denga menggunakan jasa provider internet dan bahkan internet bisa diakses hanya dengan sebuah komputer dan sebuah ponsel yang memiliki fasilitas modem. Lebih canggihnya lagi, internet sudah bisa dinikmati hanya melalui sebuah PDA atau atau smartphone, walaupun masih dengan kemampuan belum sesempurna komputer PC ataupun laptop.

Dan suatu saat nanti, saya yakin internet akan memiliki cerita seperti komputer, ponsel, dan Televisi. Dalam waktu kurang dari 10 tahun lagi, saya yakin di rumah-rumah perkotaan kita akan mudah menjumpai komputer yang sudah memiliki akses internet.

Artinya dengan perkembangan internet, maka gaya hidup manusia juga akan berubah. Gaya berbelanja dan gaya berbisnis akan berubah. Orang akan terbiasa berbelanja melalui internet, baca berita melalui internet, dan bahkan menjalankan bisnis melalui internet.

Banyak pakar ekonomi berkata bahwa pada suatu waktu nanti, semua orang perlu memikirkan untuk memulai bisnis untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Ini karena, kebutuhan hidup semakin meningkat, harga barang semakin naik dan yang penting sekali, gaya hidup (lifestyle) turut meningkat.

Satu hari nanti, kita akan sangat sulit untuk hidup dengan hanya “makan gaji”. Bisnis secara sambilan sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan keuangan.

Jika saat ini anda belum memiliki bisnis internet, fikirkan keadaan ini. Mulailah merancang untuk memulai bisnis internet anda.

Kalau dulu TV hitam putih sudah merupakan barang mewah, namun kini TV berwarna sudah merupakan barang biasa. Kalau sekarang buka usaha dengan membuka toko ditempat strategis merupakan usaha yang sangat menguntungkan, maka suatu waktu nanti, ia akan bernasib seperti TV hitam putih. Karena orang sudah biasa belanja melalui internet.

Mulailah belajar bisnis internet dan mulailah membuka bisnis internet anda sendiri. Jika anda memulai dari sekarang, maka tindakan anda sudah sangat tepat. Anda tidak perlu modal besar untuk memulai bisnis online anda.

Jangan sampai ketika orang banyak sudah memiliki TV berwarna, anda harus puas dengan TV hitam putih saja. Antara kaedahnya adalah usaha melalui internet adalah memeberi kebebasan
memulai bisnis dari rumah dengan modal yang kecil dan peluang mendapatkan pelanggan seluruh dunia.

Mick Donald
(www.mickdonald.com)

Mudahkan Berwirausaha Dengan Ecommerce?

Saya ingin mencoba menanggapi tulisan di blog wirausahakita (http://wirausahakita.blogspot.com/2005/11/berwirausaha-dengan-e-commerce.html) tentang usaha ecommerce.

Saya juga tergelitik untuk menaggapi komentar-komentar diblog tersebut.

Sebagai orang yang sudah cukup lama menekuni bisnis online, saya menemukan bahwa di bisnis online tetap berlaku hukum seperti halnya bisnis "konvensional", yaitu bahwa dari sekian banyak orang yang merintis bisnis via internet, hanya 20% yang benar-benar berhasil.

Semua tergantung kepada beberapa faktor, diantaranya:

1. Semangat dan motivasi
Ini adalah yang utama sekali karena semangat dan motivasi lebih penting daripada bakat, kecerdasan maupun pendidikan.

2. Strategi yang digunakan.
Dalam hal ini akan sangar bagus sekali jika kita belajar dari orang yang sudah terbukti sukses dalam bisnis online.

Dua hal diatas hanyalah beberapa dari banyak faktor, namun saya menganggapnya sebagai yang terpenting.

Menanggapi komentar tentang menggunakan script toko online gratis seperti OSCommerce, menutut saya itu tergantung kepada target market kita. Jika targetnya Indonesia, maka menggunakan yang sejenis OSCommerce ini adalah mubazir dalam hal resources karena banyak yang tidak bisa digunakan, seperti solusi pembayaran maupun solusi pengiriman.

Mick Donald
(http://wirausaha.blogspot.com)

Bisakah Kaya Dengan Bisnis Internet

Satu perntanyaan yang cukup menarik, dan banyak dipikirkan oleh para peminat bisnis online. Yaitu Bisakah bisnis online membuat kita kaya? Jawabannya. tentu saja bisa. Lalu apa syaratnya? apa buktinya?

Anda mungkin sudah pernah mendengar tentang pemilik amazon.com, ebay.com, yahoo.com, google.com dan situs besar lainnya. Mereka adalah orang-orang yang sudah amat kaya melalui bisnis online atau bisnis internet.

Ahh.. mereka kan bisa begitu karena punya modal besar!

Jika anda berpikir seperti itu, mungkin anda benar.

Tapi anda juga harus tahu bahwa banyak juga yang bisa kaya dengan bisnis internet tanpa modal besar.

Saya sudah sering membaca di berbagai artikel dan forum-forum online. Baik yang lokal maupun global. Dari situ saya ketahui bahwa sudah banyak sekali orang yang berpenghasilan ratusan dan bahkan ribuan dollar perbulan dari bisnis internet tanpa modal besar. Itu terjadi tidak hanya di eropa dan amerika sana, tapi juga terjadi pada orang-orang Asia Tenggara seperti Singapura, Brunai, Malaysia, Philipina bahkan Indonesia tercinta.

Bisnis internet apa sih yang bisa dijalankan dengan modal kecil?

Cukup banyak kok! diantaranya yang saya ketahui adalah:

- Bisnis Affiliate
Disini anda mendapatkan komisi dengan menjualkan produk orang lain. Persentase komisi yang diberikan beragam. Mulai dari 10% hingga 60% dari harga produk. komisi besar biasanya terjadi pada produk-produk non fisik seperti ebook atau software.

- Bisnis Reseller
Ini sama seperti bisnis affiliate, hanya saja untuk join, anda harus membeli produk mereka terlebih dahulu.

- Jual Produk Informasi
Jika anda punya keahlian atau pengetahuan yang banyak diminati orang, anda bisa menuangkannya kedalam sebuah buku, lalu menjualnya dalam bentuk ebook. Bisnis seperti ini cukup trend untuk saat ini.

- Google Adsense
Nah.. yang satu ini cukup booming pada saat ini. Program Google AdSense memungkinkan anda memperoleh penghasilan besar hanya dengan modal website, tanpa harus punya produk untuk dijual dan tanpa harus punya keahlian menulis.

Lalu Bagaimana Caranya Agar Bisa Kaya dengan Bisnis-bisnis diatas?

Minimal anda harus:

1. Memperlakukan bisnis online anda seperti layaknya bisnis besar.
Anda harus membuat rencana kerja yang matang. seperti perencanaan waktu dan perencanaan tentang apa saja yang akan anda kerjakan.

2. Harus disiplin
Anda harus disiplin mengikuti perencanaan yang sudah anda buat. Tidak ada orang yang akan mengatur anda seperti layaknya bekerja pada orang lain, jadi anda sendirilah yang harus TEGAS dalam mengatur diri anda.

3. Fokus
Anda harus fokus dalam menjalankan bisnis. Selesaikan dulu satu program/perencanaan sebelum mengerjakan program lainnya. Jika anda seperti katak yang suka loncat sana loncat sini, maka anda akan kesulitan untuk bisa sukses dalam bisnis online.

4. Komitmen dan Sabar
Tidak ada usaha halal yang bisa membuat anda kaya dalam semalam atau dalam hitungan hari. Jangan putus asa jika setelah menjalankan usaha anda selama berbukan-bulan namun belum memperoleh hasil yang memuaskan. Teruslah berusaha dan selalu tingkatkan kemampuan anda. Jika anda sabar dan komitmen, anda akan menikmati kesuksesan anda.

5. Jujur dan Bersih dalam berusaha
Ini sangat penting. Jika anda ingin usaha anda berjalan dan sukses untuk masa yang panjang, anda harus menjaga reputasi anda dengan cara berbisnis yang jujur dan bersih. Sekali anda berbuat jahat, maka orang tidak akan mempercayai anda lagi, dan ini akan menghancurkan usaha anda. Bisnis internet adalah bisnis yang sangat membutuhkan kepercayaan dari prospek anda.

Silahkan anda coba jalankan petunjuk-petunjuk diatas, dan anda akan menikmati hasilnya.

Oleh: Mick Donald
(http://www.mickdonald.com)

Seperti Apakah Website Bisnis Yang Baik?

Anda sudah memiliki website bisnis internet sendiri? Masih ingatkah anda apa yang anda lakukan pertama kali ketika membangun website anda tersebut?

Kebanyakan mereka yang baru melibatkan diri dalam bidang bisnis di internet, mereka akan menghabiskan banyak waktu untuk membangun website bisnis pertama mereka. Seringkali mereka akan berusaha untuk membangun website yang cantik, penuh grafik, gambar animasi, gambar-gambar menarik, huruf-huruf yang beraneka rupa dan warna dan lain-lainnya.

Saya cukup sering membaca keluhan-keluhan di beberapa situs forum diskusi dari pelaku bisnis online yang mengeluhkan website mereka yang tidak kunjung mendatangkan hasil (uang) untuk mereka.

Saya mencoba untuk mengunjungi website mereka. Rupanya, kebanyakan dari website tersebut dihiasi dengan gambar-gambar animasi yang menarik, juga terdapat link-link canggih yang bergerak atau berubah warna ketika saya meletakkan pointer mouse pada link tersebut. Kesimpulan saya terhadap web tersebut adalah, ini adalah sebuah website yang cantik dan sangat indah dipandang.

Namun kenapa website mereka tidak mendatangkan hasil?

Setelah saya pelajari, masalah yang mereka hadapi adalah:

1.) Terdapat link-link grafik yang tidak berfungsi. Bila diklik dia tidak me-link ke halaman apapun. Ada juga web yang harus melaui beberapa lapis link untuk menuju ke halaman lainnya.

2.) Navigasi halaman terlalu rumit, sehingga membingungkan pengunjung.

3.) Halaman depan website yang tidak menjelaskan topik utama atau tema utama dari website. Jika menjual produk, tidak jelas produk atau jasa apa yang dijual. yang sajikan hanya gambar-gambar yang cantik, tapi tidak membuat pengnjung mengerti. Gambarnya lebih banyak dari pada sales copy.

4.) Masalah yang paling besar, website tersebut memakan waktu yang sangat lama untuk loading. Setiap berpindah halaman saya harus menunggu lama agar halaman web bisa ditampilkan secara sempurna.

Anda boleh tidak setuju dengan pendapat saya tapi berdasarkan apa yang saya pelajari dari beberapa guru bisnis internet dan berdasarkan pengalaman saya sendiri. Bangunlah website yang mampu menjual, bukan website yang tampak cantik.

Saya berikan sebuah contoh, Marcus Friend dari www.plentyoffish.com, Dia memiliki sebuah website tentang “dating” yang sangat sukses. Namun kalau anda coba berkunjung ke websitenya, anda akan melihat website yang tampak biasa-biasa saja. Tidak ada grafik yang canggih. Mungkin anda akan menilai website tersebut sebuah website yang jelek. Tapi kenyataannya Markus memperoleh puluhan ribu Dollar perbulan hanya dari Google AdSense saja.

Salah satu website Corey Rudl (pendiri marketingtips.com), yaitu www.CarSecrets.com , terlihat simpel tetapi mendatangkan puluhan ribu dollar sebulan melalui penjualan ebook “Car Secrets” tanpa memerlukan disain website yang dahsyat.

Mungkin anda pernah melihat website para guru bisnis online seperti Mike Filsaime, Brad Callen, Ken Evoy, Ewen Chia, Rosalind Gardner dan Perry Marshal? Semuanya simpel saja. Tetapi pesan yang disampaikan sangat jelas dan navigasinya tidak membingungkan.

Lalu, apa rahasia website-website “jelek” tersebut?

Ciri utama situs web yang sukses adalah memiliki trafik tinggi yang relevan.

Lalu apa kaitannya website cantik/jelek dengan trafik?

Internet, selain dianggap sebagai jaringan komunikasi, ia juga merupakan makanan para “robot” dari search engine. Robot search engine atau juga dikenal dengan “spider”, senantiasa mencari “makanan” berupa data-data baru dari internet. Data-data baru tersebut bisa dalam bentuk website baru, blog, forum online yang diupdate dan apa saja yang online diinternet.

Spider search engine akan terus berkeliling dunia online untuk mencari data-data baru dan bila ditemukan, ia akan pulang ke search engine (contohnya Google, Yahoo, MSN, dsb) dan memberitahu search engine tentang data yang dia jumpai.

Robot tersebut mungkin akan datang kembali ke website tersebut seminggu atau sebulan atau beberapa bulan kemudian. Ia mungkin akan sekedar lewat di website tersebut dan kembali lagi ke search negine atau ia juga mengnjungi semua halaman web pada web tersebut. Ini semua tergantung kepada apa yang tersedia di website tersebut dan fungsi robot tersebut.

Namun anda perlu ingat! robot spider search engine ini juga seperti spider (laba-laba) sebenarnya. Ia juga “takut” cahaya terang, takut pada benda-benda yang berkilauan dan mengejutkan. Ia juga tidak suka pada grafik flash, GIF, JPG dan benda-benda sejenis.

Robot spider mungkin hanya akan memproses title dan nama website anda saja ketika dia mengindex website anda tetapi jika halaman pertama website anda sudah dipenuhi flash, kemungkinan besar ia akan pulang dulu ke search engine dan hanya datang lagi lain waktu (kapan-kapan).

Berbeda dengan website yang di dominasi oleh text dan hanya terdapat sedikit gambar, spider akan lebih mudah mengindex wesbite anda, dan kerjanya juga akan lebih cepat. Singkatnya, web yang didominasi text akan lebih mudah di index oleh search engine dari pada web yang kebanyakan gambar atau flash.

Bila anda di rank dengan cepat pada search engine,anda akan memperoleh trafik lebih banyak. Sehingga semakin banyak orang yang mengunjungi website anda dan membeli produk anda.

Kalau salescopy pada situs web anda terfokus pada niche topik yang jelas, spesifik dan khusus, trafik yang akan anda dapat juga lebih tertarget dan relevan.

Anda memasang Adsense pada website anda? Jika anda ingin iklan adsense yang ditampilkan lebih sesuai dengan topik website anda, prioritaskan text, kurangi penggunaan text.

Ciri-ciri website penjualan yang baik adalah:

1.) Cepat untuk di loading
2.) Mempunyai topik yang spesifik.
3.) Navigasi yang jelas
4.) Memberikan informasi yang berguna dan unik
5.) Memberi informasi yang jelas tentang produk atau layanan anda.
6.) Mempunyai proses penjualan dan pembayaran yang mudah.
7.) Jujur, jangan menipu pembeli.

Website yang cantik, kapan harus digunakan?

Yaitu jika anda seorang disainer dan ingin memperlihatkan hasil karya anda.

Semoga bermanfaat.

Oleh: Mick Donald
(http://www.mickdonald.com)

Tujuh Keunggulan Bisnis Internet

Mengapa saya lebih memilih bisnis internet? kenapa tidak bisnis offline saja? tentu ada alasannya. Berikut adalah 7 alasan saya menggeluti bisnis internet.

1. Pasar Global
Internet tidak mengenal batas, baik budaya maupun wilayah. Semakin banyak orang menggunakan internet untuk mendapatkan informasi atau belanja online. Ini benar-benar sebuah cara mudah untuk menjangkau pasar global.

2. Mobilitas
Selama anda memiliki koneksi internet, anda dapat mengoperasikan bisnis anda dari manapun. Anda bisa mengelolanya dari ruang tidur anda, dari ruang tamu,.. terserah anda. Anda bahkan masih bisa mengoperasikan bisnis anda ketika anda sedang berwisata.

3. Fleksibel
Tidak ada yang peduli jika anda bergadang tengah malam untuk bekerja dan tidur esok harinya. Juga tak ada yang peduli jika anda ingin libur bekerja selama 1 minggu untuk berlibur. Anda bisa lakukan itu. Anda bisa mengatur jadwal kerja anda sendiri secara bebas.

4. Modal Kecil
Saya tidak mengatakan tanpa modal. Bisnis internet tetap memerlukan modal. Tapi jika dibandingkan dengan bisnis offline ini jauh lebih kecil.

5. Daya Ungkit Teknologi.
Dalam MLM atau network marketing, menggunakan konsel daya ungkit orang lain. Tapi dalam dunia internet anda bisa menggunakan daya ungkit teknologi. Beberapa software akan membantu anda untuk untuk meng-otomatis-kan tugas anda. Ini akan menghemat waktu anda.

6. Minim Biaya Rutin.
Tidak banyak biaya rutin yang harus anda keluarkan untuk biaya bisnis online. Biasanya hanya sekedar untuk biaya sewa hosting dan biaya domain yang biaya pertahun biasanya tidak sampai 500 ribu rupiah. Tidak seperti bisnis ofline yang memerlukan biaya sewa bangunan, gaji pegawai dan sebagainya yang relatif besar.

7. Kewirausahaan.
Anda adalah BOS. Semua keputusan ada ditangan anda.

(http://www.mickdonald.com)

Bagaimana Memulai Bisnis Internet

Ketika pertama kali memulai bisnis internet, saya masih bingung apa yang harus saya lakukan. Padahal bisnis di internet hampir sama dengan bisnis di dunia nyata. Anda harus memiliki produk untuk dijual. Ya, anda harus mempunyai produk untuk dijual, apapun itu.

Hal lain yang perlu anda miliki adalah mengerti tentang internet seperti cara mengakses internet, menulis email, dan kemampuan dasar internet lainnya. Selain itu, anda juga perlu mengerti bahasa Inggris, minimal pasif.

Kenapa harus internet?

Pada saat ini pengguna internet semakin bertambah banyak setiap harinya. Berbagai kemudahan bisa anda dapatkan melalui internet mulai dari hiburan, berita, bahkan sampai urusan perbankan. Internet adalah dunia kedua dimana anda bisa mendapatkan informasi dengan sangat cepat tanpa harus beranjak dari tempat duduk anda yang nyaman.

Anda bisa berkomunikasi dengan orang-orang dari seluruh dunia tanpa harus mengeluarkan biaya yang banyak. Inilah potensi anda untuk meraih penghasilan lebih dari internet, karena pasar anda tidak hanya dari dalam negeri, tapi seluruh dunia.

“Oke, lalu produk apa yang harus saya jual?”

Coba anda buka situs lelang terbesar di dunia www.ebay.com dan di sana anda akan menemukan berbagai produk mulai dari yang biasa-biasa sampai yang luar biasa. Jika anda ingin mencari barang-barang yang unik dan langka, anda bisa mengunjungi situs tersebut.

Apakah perlu menciptakan produk sendiri? Apabila anda punya cukup waktu, kenapa tidak? Tapi memulai sesuatu dari awal pasti merepotkan. Sekarang banyak site yang menawarkan produk pilihan berserta sales pagenya dan resell-rights. Artinya anda bisa langsung memasarkan produk tersebut dengan menggunakan sales page yang sudah dibuatkan. Bahkan, Anda bukan hanya diberikan ebook dan software untuk dijual, tetapi anda juga mendapatkan source code nya.

Saya sangat menganjurkan anda menjual produk digital seperti ebook, software, dan produk informasi lainnya. Mengapa anda harus menjual produk digital di internet?

Anda tidak perlu investasi besar. Apakah modal anda untuk membeli domain dan hosting besar? Saya pikir tidak sebesar bisnis konvensional. Tidak perlu persediaan. Karena tidak berbentuk barang nyata, anda tidak perlu gudang untuk persediaan.

Profit anda bisa 100%. Anda tidak perlu membayar gaji, sewa kantor, dan sebagainya. Semua keuntungan masuk kantong anda. Bisnis anda berjalan otomatis. Semua proses mulai dari promosi, pemesanan, dan pengiriman produk bisa dilakukan otomatis, sehingga anda tidak perlu repot lagi.

Anda tidak perlu bekerja keras setiap hari. Biarkan orang lain bekerja mempromosikan produk anda melalui program affiliasi dan uang akan terus mengalir ke rekening anda.
Beberapa point di atas hanya sebagian alasan mengapa anda harus menjual produk informasi. Masih banyak alasan lainnya. Pada artikel berikutnya, saya akan memaparkan beberapa produk digital yang laris di internet. Selamat berbisnis!
(http://bisnistop.com)

Bagaimana Memilih Bisnis Online?

Bisnis yang sudah memiliki nama besar, yang sudah memiliki anggota besar biasanya menjadi terget para calon member. Orang berpikir, bisnis yang telah banyak memiliki member, sudah terbukti kesuksesannya. Orang kemudian kagum pada hasil laporan penghasilan member-member yang sudah berhasil.

Cara pandang itu tidak sepenuhnya tepat, ketika melihat kondisi kebanyakan bisnis saat ini, yang sebagian besar memprioritaskan member yang berada pada posisi atas. Artinya, member yang lebih awal bergabung, yang mendapat keuntungan lebih besar. Bahkan, hanya member pada urutan tertentu saja sebenarnya yang dapat menikmati hasil maksimal.

Ketika melihat kondisi bisnis yang seperti itu, maka anda perlu menjadi member dengan urutan yang lebih awal. Anda bisa bergabung dibeberapa bisnis online sekaligus, tentu saja dengan bisnis yang masih memiliki sedikit anggota.

Eits, tapi orang seringkali males, atau kurang berminat ketika menemukan sebuah bisnis yang masih memiliki sedikit anggota. Orang menyimpulkan, bisnis itu kurang laku.

Bila seseorang itu mau memutuskan untuk bergabung dengan bisnis yang masih sedikit anggota itu, tentu saja kelak ia akan mendapatkan hasil yang besar. Apalagi ketika bisnis itu menjadi besar. Orang-orang yang gabung lebih awal, ketika bisnis itu belum banyak dilirik orang, maka ialah orang yang berhak menikmati hasilnya. Penghargaan ini pantas diberikan, karena bagaimanapun ia adalah orang yang telah turut berjasa membesarkan bisnis itu.

Dengan demikian, tak ada yang serba otomatis didunia ini. Semuanya memerlukan pengorbanan. Tapi anda juga perlu mencermati setiap peluang. Termasuk dalam bisnis, peluang itu selalu ada, tinggal bagaimana anda jeli mencermatinya dan bagaimana menyikapinya.

Bila anda tak mau resiko, pilih bisnis dengan sistem investasi murni yang tidak berdasarkan posisi jenjang member dan akapan memebr bergabung. Selain itu, pilih bisnis dengan keanggotaan yang tidak terbatas, bukan bisnis yang sekali habis ketika posisi anda telah mencapai level tertentu.

(http://rahasiabisnis.wordpress.com)

4 Kategori Orang

Berdasarkan uang dan waktu yang dimiliki, orang dapat dibagi dalam 4 kategori

1. Orang yang tidak memiliki uang & tidak memiliki waktu
Mereka-mereka yang sibuk sekali, kerja setiap hari dari pagi hingga malam. Bila diajak untuk melakukan suatu kegiatan, alasannya seringkali "sorry, tidak bisa, kerja". Dan biasanya sebelum akhir bulan, uang mereka sudah habis.

2. Orang yang tidak memiliki uang tapi memiliki waktu
Mereka-mereka yang selalu stand by kapan saja. Bila Anda mengajak mereka untuk duduk bersantai di cafe, atau travelling keluar kota kapan saja, walaupun pada jam kerja,
jawabannya bisa dipastikan, "Ayo aja! Asal biaya lu yang tanggung."

3. Orang yang memiliki banyak uang tetapi tidak memiliki waktu.
Mereka sangat sibuk sekali, kerja dari pagi sampai malam, mereka tidak dapat meninggalkan pekerjaannya. Mereka menghasilkan banyak uang, tetapi semakin banyak uang yang dihasilkan, mereka semakin sibuk. Mereka memiliki rumah besar lengkap dengan kolam renang, tetapi mungkin mereka sendiri tidak pernah berenang di kolam tersebut. Untuk makan malam dengan keluarga saja mereka tidak sempat. Lalu apa gunanya mereka memiliki banyak uang tetapi mereka tidak dapat menikmati uang yang mereka hasilkan?

4. Orang yang memiliki uang dan memiliki waktu
Mereka dapat melakukan apa saja dan kapan saja mereka mau. Mereka bisa kemana saja kapan saja tanpa kuatir akan penghasilan mereka. Mereka dapat jalan-jalan keluar negeri kapan saja mereka mau. Ya, karena mereka memiliki uang dan mereka juga memiliki waktu.

Bila disuruh memilih, Anda memilih untuk berada di kategori yang mana?
Jika pilihan Anda adalah kategori ke-4, hanya ada satu cara, Build Assets!!!
(http://build-assets.blogspot.com)

Belanja Cerdas Dan Bijak

Sebagian besar masyarakat adalah pekerja atau bekerja di sebuah perusahaan sebagai pegawai. Bekerja dari Senin sampai Jumat dari jam 8.00 pagi sampai jam 5.00 sore, dan menghabiskan banyak waktu baik di jalan akibat kemacetan maupun di kantor dan merasa kelelahan sesampainya di rumah. Banyak dari klien kami yang mengeluhkan kekurangan di paruh akhir setiap bulannya.
Sebenarnya ke mana uang yang didapat dibelanjakan? Apakah mereka termasuk yang kurang bijak dalam membelanjakan uangnya? Pertanyaan seperti ini sering terlontar. Oleh karenanya menentukan kemana uang hasil kerja keras sebulan yang Anda hasilkan pergi, menjadi sangat penting dalam mengelola keuangan menuju kebebasan finansial yang diidamkan.
Masyarakat kebanyakan walau berpendapatan besar tetap merasa sulit untuk dapat memenuhi semua kebutuhan bulanan yang harus dikeluarkan, apalagi menabung. Ini sangat berkaitan dengan kebiasaan keuangan (financial habit).
Anda tetap bisa menyisihkan uang setiap bulannya berapa pun penghasilan Anda bila menjalankan kebiasaan sehat yang berkaitan dengan manajemen keuangan keluarga dan tentunya disiplin pada diri sendiri. Menurut pandangan kami, Anda tidak harus hidup susah untuk dapat menyisihkan uang.
Yang harus Anda lakukan adalah menjadi pembelanja cerdas dan bijak. Dengan kebiasaan belanja yang benar tentunya, Anda akan lebih memiliki kapasitas untuk menabung guna mencapai tujuan jangka panjang yang Anda miliki.

Jadikan Menabung Kebiasaan
Menabung sudah dikenal karena selama kita dibesarkan seringkali mendengar kata tersebut melalui slogan “ayo menabung”. Tapi celakanya, sebagian besar dari kita memiliki keterbatasan pengetahuan seputar keuangan personal dan tingginya bujuk rayu iklan dari pada produsen yang mengakibatkan kita membeli yang sebenarnya tidak dibutuhkan.
Bila ingin memulai perencanaan menabung secara reguler Anda harus membuat keseimbangan antara konsumsi dan menabung. Nah, konsumsi inilah atau pemakaian pendapatan untuk belanja yang sering kali mengakibatkan Anda tidak lagi bisa menabung. Pelit bukanlah solusi dalam mengembangkan kebiasaan menabung, tapi yang lebih diutamakan adalah kebiasaan cerdas dalam berbelanja.
Untuk membuat proses menabung menjadi sebuah program berkesinambungan, Anda sebaiknya melihat pada diri Anda sendiri. Bagaimana Anda bersikap dan berprilaku berkaitan dengan keuangan, khususnya belanja.
Hal ini terkadang bisa dikenali, namun sulit untuk dapat mengubahnya. Perubahan menjadi sangat sulit bila Anda tidak memiliki kemauaan untuk berubah. Dialog dengan diri Anda sendiri dibutuhkan seputar keputusan keuangan yang harus Anda ambil.

Iklan yang Menggiurkan
Memulai untuk menabung adalah keputusan bijak tapi sulit dilakukan, apalagi mempertahankannya. Banyak orang yang sudah memulainya tapi dengan berjalannya waktu mereka mulai lupa dengan program menabung yang mereka lakukan. Mereka berbelanja karena tergiur oleh berbagai promosi atau iklan yang ditayangkan oleh para podusen di berbgaai media agar produknya laku.
Berbagai advertising juga mempengaruhi Anda dalam mengambil keputusan keuangan. Banyak advertising menyakinkan bahwa Anda adalah apa yang Anda pakai sehingga seringkali advertising yang terus menerus mempengaruhi Anda dan merubah keputusan Anda. Tabungan jangka panjang yang sudah Anda sisihkan setiap bulan akhirnya diambil untuk membeli keperluan atau keinginan saat ini.
Berbagai iklan juga memberikan penawaran kemudahan untuk memiliki barang-barang dengan berkredit. Bila Anda tidak mampu membayarnya secara tunai, Anda dapat membelinya dengan kredit dan mencicil nilai yang kecil setiap bulannya. Dalam pikiran Anda selalu saja timbul pemikiran untuk membeli berbagai barang dengan kredit, kredit, dan kredit saja.
Memang, keputusan tersebut ada benarnya. Dan lagi, uang yang Anda gunakan adalah uang Anda sendiri, tapi ingat bila Anda membelanjakannya baik secara langsung saat ini atau dengan mencicil di kemudian hari, uang itu akan hilang. Anda hanya berkesempatan untuk menggunakannya satu kali. Oleh karena itu, gunakan belanjakan secara bijak.

Pertanyaan Penting
Secara jujur harus kita akui bahwa berbelanja kadang kala bukan dikarenakan Anda membutuhkan barang tersebut namun mungkin hanya tergiur atau dorongan dari diri kita sendiri. Untuk itu, kami mencoba memberikan beberapa pertanyaan yang sebaiknya Anda tanyakan pada diri Anda sendiri sebelum keputusan membeli Anda lakukan.
Pertanyaan ini untuk kondisi di mana Anda sebenarnya memang tidak punya uang. dan kondisi kedua, di mana sebenarnya Anda memiliki uang untuk membeli apa yang Anda inginkan.
Dua pertanyaan pertama: “Apakah saya membutuhkannya?” “Apakah saya sanggup untuk membelinya?” Mudah saja, bila jawaban Anda untuk pertanyaan tadi adalah tidak, jangan membelinya.
Kalau Anda tidak membutuhkannya, jangan beli. Kalau Anda tidak memiliki uang, jangan membelinya. Bila Anda belum membandingkan dengan harga di toko lainnya, jangan beli dulu, karena Anda membutuhkan setiap uang yang tidak dibelanjakan untuk ditabung.
Nah, bila Anda berbelanja melalui proses kedua pertanyaan di atas, Anda tahu bahwa Anda sudah berbelanja dengan bijak dan cerdas.
Dua pertanyaan kedua: “Apakah saya akan menggunakannya?” Apakah ini cukup berharga untuk dibeli sekarang?”. Mungkin hal ini sedikit menjengkelkan karena sebenarnya Anda memiliki kemampuan untuk membelinya. Lain halnya dengan dua pertanyaan sebelumnya.
Namun, lucunya seringkali kita membeli hanya karena dorongan keinginan tapi tidak mendapatkan keuntungan atau manfaat dari belanja yang kita lakukan. Bila Anda tanyakan apakah saya membutuhkannya?
Bila jawabannya tidak, jangan beli barang tersebut. Bila Anda mengatakan memerlukannya, apakah cukup berharga? Dengan membayar harga tersebut, apakah memang cukup berharga untuk Anda miliki.
Karena pada dasarnya, bila Anda membelinya, Anda kehilangan apa yang biasa disebut oleh para ekonom adalah “opportunity cost”. Jadi pahami kedua pertanyaan tersebut sebelum Anda membeli.

Diskon Bukan Segalanya
Kami mencoba untuk memberikan contoh di mana sebenarnya membeli sesuatu dengan diskon belum tentu berhemat atau menabung. Mal-mal besar di sekitar Jakarta sering kali memberikan pekan sale atau pesta diskon dimana mal tersebut untuk jangka waktu tertentu memberikan diskon bisa mencapai 70% dari harga regular untuk berbagai barang yang ada.
Banyak orang yang datang dan tentunya ingin memanfaatkan pesta diskon tersebut. Setelah mereka berbelanja, mereka mengatakan, “Kami menghemat Rp 200.000 untuk membeli tas ini! Harganya hanya Rp 500.000. Tapi apakah mereka benar-benar menghemat Rp 200.000?
Satu-satunya kejadian di mana Anda berhemat dengan membeli barang dengan diskon adalah dari awal memang Anda membutuhkannya. Membeli popok buat anak Anda yang sebelumnya Rp 111.000 menjadi Rp 95.000, Anda berhemat sebesar Rp 16.000. Tapi pergi ke mal dan membeli tas yang sebenarnya Anda tidak perlukan atau butuhkan dengan harga Rp 500.000 (dengan diskon), tidaklah menghemat Rp 200.000.
Kami bukannya mengatakan bahwa sebaiknya Anda tidak berbelanja pada saat pesta diskon. Berbelanja pada saat diskon adalah ide yang baik, terutama bila Anda mendapatkan apa yang dari awal Anda butuhkan dengan harga yang lebih murah.
Hanya saja, pastikan apa yang Anda beli memang dibutuhkan. Melewatkan membeli tas dengan harga Rp 500.000 (setelah diskon) di mana tas tersebut tidak dibutuhkan adalah berhemat sebesar Rp 500.000 dan bisa ditabung untuk tujuan masa datang.

Kebutuhan vs Keinginan
Sebenarnya tidak ada batasan yang pasti untuk menentukan perbedaan antara kebutuhan atau keinginan. Mari kita mulai dengan mendefinisikan keduanya.
Kebutuhan adalah sesuatu yang diperlukan oleh manusia sehingga dapat mencapai kesejahteraan, sehingga bila ada di antara kebutuhan tersebut yang tidak terpenuhi maka manusia akan merasa tidak sejahtera atau kurang sejahtera.
Dapat dikatakan, kebutuhan adalah suatu hal yang harus ada, karena tanpa itu hidup kita menjadi tidak sejahtera atau setidaknya kurang sejahtera, sedangkan keinginan adalah sesuatu tambahan atas kebutuhan yang diharapkan dapat dipenuhi sehingga manusia tersebut merasa lebih puas. Namun bila keinginan tidak terpenuhi, sesungguhnya kesejahteraannya tidak berkurang.
Namun, yang namanya kesejahteraan dan kepuasan juga sangat relatif bagi setiap orang, sedangkan kami berpendapat bahwa untuk membedakan antara kebutuhan dan keinginan, harus dilihat dari segi fungsinya. Sesuatu dikatakan sebagai keinginan kalau sudah merupakan tambahan atas fungsi utamanya.
Bagi sebagian orang, mobil sudah merupakan kebutuhan. Untuk bisa menunjang aktivitasnya yang banyak di luar rumah dan sering bepergian, maka mobil adalah alat transportasi yang menjadi kebutuhan.
Jika fungsi mobil adalah untuk alat transportasi, membawa kemana kita akan pergi. Tapi seringkali kita punya keinginan untuk menambah berbagai macam aksesories mobil, bukan untuk menambah kenyamanan atau kemanan berkendara, tapi hanya sekadar mempercantik penampilannya saja. Saya rasa itu bukan kebutuhan, itu cuma keinginan saja. Dan keinginan ini bisa ditunda kalau semua kebutuhan yang lain sudah terpenuhi dengan baik.
Walaupun mungkin kini Anda merasa mampu untuk memenuhi semua keinginan Anda, tapi kita tetap harus bijaksana, jangan sampai lupa akan kebutuhan/tujuan di masa yang akan datang. Kita harus mempersiapkan dana pensiun kita agar bisa menikmati hari tua dengan tenang, kita juga harus mempersiapkan dana pendidikan bagi anak-anak kita, dan itu semua adalah kebutuhan masa depan yang harus disiapkan sejak sekarang.
Yang harus diingat adalah, jangan sampai memenuhi keinginan dengan mengabaikan kebutuhan atau tujuan keuangan prioritas. Oleh karenanya memiliki perspektif jangka panjang dalam hal keuangan keluarga harus diperhatikan.
Demikianlah uraian yang bisa kami sampaikan saat ini. semoga ulasan ini menambah wacana dan membuat Anda lebih bijak dan cerdas dalam membelanjakan pendapatan yang Anda hasilkan dengan bekerja keras setiap bulannya.n
Tim ISOL (Sinar Harapan)

Antara Waktu Dan Uang

Beberapa waktu lalu saya ingat kembali dengan sebuah buku yang sudah lama saya baca, judulnya “The Millionaire in You” yang ditulis oleh Michael LeBoeuf, Ph.D. Libur panjang akhir pekan ini saya habiskan dengan membaca ulang buku tersebut.

Dari hasil baca ulang akhir minggu kemarin, saya mencoba untuk sedikit berbagai beberapa hal penting yang bisa menjadi bahan pemikiran bagi Anda bila ingin memiliki waktu untuk menikmati apa yang sudah Anda lakukan terhadap uang Anda selama ini.
Dalam setiap jiwa seseorang tersembunyi kehidupan yang mengagumkan yang penuh dengan kebebasan. Kunci untuk menemukan hal tersebut adalah dengan melihat berbagai kemungkinan-kemungkinan dan mengambil keputusan yang tepat dari pilihan-pilihan yang ada.

Hanya ada empat hal penting berkaitan dengan uang yang harus Anda ketahui:
l Bagaimana Anda menghasilkannya
l Bagaimana Anda menyimpannya
l Bagaimana Anda menginvestasikannya
l Bagaimana Anda menikmatinya

Saya yakin, semua Anda sudah melakukan dan mengetahui hal tersebut di atas. Anda sudah memiliki penghasilan bulanan dari kerja Anda. Dan setiap bulan Anda menabung.
Dari kumpulan simpanan tersebut Anda menginvestasikannya agar memberikan hasil yang lebih baik di jangka waktu yang lebih panjang. Dan tentunya Anda juga menikmati apa yang telah Anda peroleh dari penghasilan bulanan Anda.
Tapi mengapa banyak orang yang merasa bahwa keuangannya masih saja sulit? Bukan kebebasan keuangan yang diperoleh malah pertumbuhan utang yang semakin hari semakin melilit.
Yang menarik dari diagram di atas adalah masing-masing kita terwakili pada satu titik tertentu di dalam diagram diatas, terkait dengan besarnya kekayaan dan waktu yang bisa digunakan secara bebas.
Waktu yang bisa digunakan secara bebas terlihat pada garis horizontal dengan skala 1 sampai 10. dan penghasilan bersih digambarkan pada garis vertical dengan skala sama mulai dari 1 sampai 10. Orang seperti apakah yang paling mirip dengan Anda? Dimanakah Anda akan menempatkan diri Anda dalam diagram tersebut?

(1,1): posisi Budak, dari sisi harta sedikit atau tidak memiliki harta sama sekali dan tak punya waktu bebas untuk dipakai. Dalam kehidupan kita sekarang ini, mungkin saja orang tua tunggal yang harus bekerja ekstra waktu dengan gaji yang rendah untuk memenuhi semua kebutuhan keluarganya atau untuk membayar hutang-hutang rentinir yang terus saja membumbung.

(10,1): Belalang, memiliki banyak waktu tapi tidak memiliki atau sedikit memiliki kekayaan. Kiasan belalang ini seperti cerita dongeng di mana semut selalu bekerja keras untuk mengumpulkan makanan di waktu sulit sedangkan belalang menjalani hidup tanpa mengumpulkan untuk masa sulit.
Titik tengah (5,5) adalah Karyawan. Titik ini mewakili sebagai besar masyarakat. mereka bekerja setiap hari selama berjanm-jam untuk dapat hidup layak guna membayar sewa rumah, menyediakan makanan untuk keluarga dan kebutuhan lainnya.
Mereka menukarkan waktu mereka dengan uang dan menfokuskan untuk mencari uang untuk dapat dibelanjakan. Jika sikap ini terus dipertahankan, mereka akan terus menukar waktu mereka untuk mendapatkan uang, memasuki masa mereka tetap harus bekerja keras atau hidup dengan uang pensiun yang sangat minim.

(1,10): si Pemilik, yang memiliki kekayaan yang melimpah namun hanya sedikit waktu yang bisa digunakan secara bebas. Biasanya para wiraswasta, eksekutif perusahaan atau professional yang bekerja secara mandiri, merupakan kelompok di mana mereka disibukkan dengan bekerja setiap harinya.
Mereka mengira mereka memiliki bisnis, tetapi pada kenyataannya bisnis tersebut yang memiliki mereka. Mereka mengira mereka memiliki karier, tapi sebenarnya karier yang mengikat mereka.
Mereka memiliki banyak barang-barang berharga yang mereka bilang mereka miliki padahal barang-barang tersebut memiliki mereka. Kelompok ini harus terus bekerja untuk dapat mempertahankan gaya hidup atau hal-hal yang mereka miliki sekarang atau lebih banyak lagi.

Dan yang terakhir (10,10), yaitu si Pemenang. Sang pemenang, mereka kaya karena mereka memiliki uang untuk dinikmati dan waktu yang bebas. Sang pemenang adalah mereka yang tidak harus bekerja untuk uang, tapi uang yang bekerja untuk mereka dan menghasilkan lebih dari apa yang dibutuhkan. Atau bisa disejajarkan sebagai investor dalam bukunya Kiyosaki.
Nah sebenarnya apa sih yang bisa dilakukan agar kita termasuk dalam lingkaran atau titik koordinat (10,10) dalam kehidupan kita?

Uang dan Kesejahteraan Finansial
Di dunia materialistis seperti sekarang ini, adalah “normal” memakai baju yang Anda beli dengan kartu kredit yang belum lunas cicilannya untuk bekerja, meluncur menerobos kemacetan lalu lintas Jakarta dengan mobil yang masih diangsur, untuk mendapatkan penghasilan agar mampu membayar baju, mobil dan rumah yang hampir sepanjang hari kosong karena Anda harus pergi bekerja seharian.
Inilah contoh kehidupan modern saat ini, jika Anda memiliki uang, Anda tidak memiliki waktu untuk menikmatinya. Jika Anda memiliki waktu, Anda tidak memiliki uang untuk dapat menikmatinya. Inilah yang disebut oleh LeBoeuf mengenai perangkap waktu-uang.
Bila ditelaah, pengaruh uang terhadap kehidupan bukan hanya dikarenakan tampilan iklan di berbagai media, tapi juga dipengaruhi oleh naluri alamiah manusia. Mungkin bila Anda memperhatikan anak berumur 3 tahun, tanpa diajari anak tersebut sudah berkeinginan untuk memiliki dan merebut sesuatu. Secara alami setiap manusia berkeinginan untuk mendapatkan sesuatu yang lebih yang secara langsung ini berkaitan dengan uang.
Dengan perkembangan teknologi dan perekonomian yang semakin pesat, naluri alamiah manusiapun berubah. Dalam transaksi perekonomian tunai, uang digunakan untuk memuaskan banyak keinginan, keinginan untuk hidup nyaman dan terjamin, keinginan untuk memiliki pekerjaan yang memberikan gaji besar dan lain-lain. Tetapi semua ini tidak berhenti disitu, semua itu akan terus berkembang, sehingga kita lupa akan kebutuhan riil yang sebenarnya kita butuhkan. Yang pada akhirnya malah menyalurkan energi untuk berburu uang sebanyak-banyaknya.
Walau pengaruh naluri alamiah manusia yang ingin lebih atau serakah, kita sebagai manusia tetap memiliki kebebasan dalam memilih dan menentukan nilai-nilai yang kita inginkan. Yang kita dapati sekarang adalah kecenderungan bukannya kendali. Dalam setiap pikiran manusia pasti ada sisi yang menginginkan semua yang lebih. Dengan hal ini memberikan motivasi tersendiri bagi Anda untuk melakukannya dengan baik dan mencapainya dengan cepat. Dorongan untuk hidup berlebih dapat dikendalikan dengan tetap berjalan di rel kehidupan yang telah Anda dan keluarga gariskan sebelumnya. Inilah sisi positif dari keputusan yang diambil.
Celakanya, banyak orang tua yang lupa diri, dengan bekerja membanting tulang, lupa akan waktu dan visi mengenai keluarga yang sejahtera. Di satu sisi, mereka memiliki banyak uang tapi di sisi lain waktu untuk keluarga terlupakan. Mereka membiarkan uang memimpin mereka.

Keluar dari Perangkap Waktu-Uang
Bagaimana kita bisa keluar dari perangkap waktu-uang dan menuju koordinat (10,10) dalam diagram LeBouef? Hal pertama yang harus dilakukan adalah memahami bagaimana Anda sampai di sana untuk pertama kalinya.
Kita terperangkap dalam pemikiran tersebut karena kita selalu berpikir bahwa pemecah masalah keuangan kita adalah gaji atau penghasilan yang kita terima. Semakin banyak uang yang kita hasilkan tentunya akan memecahkan semua masalah keuangan, betul begitu? Tidak seluruhnya benar.
Untuk itu dibutuhkan sebuah pandangan baru mengenai keuangan yang bisa memberikan rasa kesejahteraan yang lebih besar. Gagasannya adalah dengan menciptakan kehidupan keuangan mendasar yang sederhana dan tidak banyak memakan waktu dalam penanganannya.
Satu kata yang menurut hemat saya memberikan makna dalam keuangan keluarga, yaitu kesederhanaan. Kesederhanaan adalah kesadaran untuk berusaha membatasi kebutuhan pokok kehidupan berkeluarga. Kesederhanaan sama halnya dengan seni. Kesederhanaan memerlukan tidak hanya dengan membuang kemewahan hidup, tapi dibutuhkan perubahan cara pandang dari dalam yang tulus.
Ada orang yang mengartikan sederhana dengan kecenderungan mengawasi pengeluarannya dengan sangat ketat seperti halnya pengembara di gurun pasir yang mengawasi air minumnya. Hal ini tidak memecahkan permasalahan, yaitu kesejahteraan lahir batin. Pembatasan berlebihan malah merusak kepuasan kehidupan berkeluarga.
Intisari dari kesederhanaan—yaitu membedakan antara kebutuhan dan keinginan—menjadi sangat penting dalam menumbuhkan hubungan yang selaras dan lebih sehat berkenaan dengan uang. Dalam hal ini, tidak ada rumus yang dapat memenuhi standar semua orang.
Kita pastinya pernah mengenal orang yang kikir dan materialistik, padahal ia hanya memiliki sedikit harta dan di lain pihak Anda juga menjumpai orang yang menyenangkan dan relatif mandiri yang memiliki kebendaan melimpah.
Dari ulasan singkat ini dapat disimpulkan, untuk mencapai koordinat (10,10) atau sebagai pemenang Anda harus menjalani kehidupan ini dengan lebih bijak, dimana Anda sebagai individu yang mengontrol semua keinginan dan kebutuhan Anda. Semoga ulasan ini bermanfaat.n
Tim ISOL (Sinar Harapan)

Di Mana Posisi Anda Saat Ini?

Saya masih excited dengan bukunya Adam Khoo berjudul Secrets of Self-Made Millionaire ini. Buku ini sekarang menjadi rujukan saya setelah buku-bukunya Robert Kiyosaki. Adam Khoo bisa menjelaskan konsep mencapai kekayaan secara sederhana dan mudah dimengerti. Buku ini menjadi semacam petunjuk jalan (road map) bagi yang ingin mewujudkan impiannya menjadi miliarder.

Sebelum menuju ke sana, kita harus tahu dulu posisi kita saat ini. Ada di posisi mana kita saat ini? Ada 4 level finansial yang harus kita lewati menurut Adam Khoo:

Level 1: Financial Stability
Ini adalah level paling bawah dan level ini harus kita lalui. Level ini dicapai bila kita (1) memiliki aset likuid untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum selama 6 bulan ke depan, (2) kita sudah memiliki alat proteksi untuk diri sendiri dan keluarga dalam bentuk asuransi. Setelah level ini dicapai, kita harus meningkat ke...

Level 2: Financial Security
Level ini dicapai setelah kita memiliki PASSIVE INCOME yang menghasilkan CASHFLOW YANG POSITIF untuk meng-cover KEBUTUHAN PALING MENDASAR kita (cicilan rumah, cicilan kendaraan, biaya sekolah, makan, transportasi, asuransi) . Pada level ini, kita bisa berhenti bekerja karena sudah ada cashflow positif yang menjamin kebutuhan mendasar itu. Selanjutnya...

Level 3: Financial Freedom
Level ini adalah di mana kita sudah memiliki PASSIVE INCOME yang menghasilkan CASHFLOW POSITIF untuk mempertahankan GAYA HIDUP KITA SAAT INI. Jadi, kita bisa berhenti bekerja tanpa harus menurunkan standar gaya hidup saat ini. Meskipun bisa berhenti bekerja, orang yang sudah mencapai level ini biasanya tetap bekerja, tapi bukan untuk mendapatkan penghasilan semata, melainkan karena itu adalah minat atau passionnya. Selanjutnya level tertinggi adalah...

Level 4: Financial Abundance
Posisi ini dicapai juga melalui PASSIVE INCOME yang menghasilkan CASHFLOW POSITIF untuk mencapai GAYA HIDUP YANG DIINGINKAN. Nah, inilah gaya hidup orang kaya. Bisa beli mobil Mercy, jalan-jalan pakai kapal pesiar, punya rumah di Pondok Indah dan sebagainya. Gaya hidup ini sebenarnya subyektif sifatnya. Tergantung orangnya. Intinya, dia bisa mendapatkannya kalau dia mau.

Di level mana kita saat ini? Itu yang penting. Kalau sudah tahu, barulah kita memulai perjalanan menuju level selanjutnya. Adam Khoo juga memberikan petunjuk praktis cara menghitung dan menentukan posisi kita saat ini. Dia juga memberikan strategi dan langkah-langkah praktis untuk mencapai level-level berikutnya dalam buku ini.

Oke, sampai di situ dulu sharing saya. Saya juga baru baca setengahnya. Tapi nggak sabar ingin sharing isinya. Ini adalah salah satu buku terbaik yang saya baca tahun ini. Jarang ada buku yang selalu saya pegang dan bawa ke mana-mana seperti buku ini. Buku ini juga bukan buku teori aja. Aplikasi praktisnya juga diberikan. Jadi, buat yang ingin langsung take action tinggal ikutin aja langkah-langkahnya. Bukunya Adam Khoo memang "gue banget!"
(http://roniyuzirman.blogspot.com)

Paradigma Orang Bekerja

Paradigma orang berkerja yang umum ;

Bekerja > > Uang

80% orang di dunia ini bekerja mengikuti paradigma di atas. Mereka bekerja hanya untuk mendapatkan penghasilan, untuk mewujudkan impian mereka.

Apa yang salah dengan paradigma di atas? Tidak ada yang salah, karena 80% orang di dunia melakukan hal itu.

Pertanyaannya,
Apa yang akan terjadi bila karena suatu alasan tertentu mereka tidak dapat bekerja lagi? Mungkin karena masalah usia, kesehatan, persaingan di dunia kerja yang semakin ketat sehingga mereka harus di PHK, atau mungkin saja karena alasan lain. Tidak ada yang bisa memastikan. Tentu saja mereka tidak akan memperoleh penghasilan. Lalu, bagaimana dengan impian mereka?

Sedangkan 20% orang di dunia, bekerja mengikuti paradigma seperti di bawah ini.

Bekerja > > Asset > > Uang

Mereka bekerja tidak hanya sekedar untuk memperoleh penghasilan, tetapi mereka juga membangun asset. Dimana apabila asset mereka sudah terbentuk, asset ini yang akan memberikan penghasilan buat mereka.

Apa itu asset? Asset adalah sesuatu yang bisa memberikan penghasilan kepada Anda, walaupun Anda tidak bekerja.

Sehingga besok-besok, walaupun karena suatu alasan tertentu mereka tidak dapat atau bahkan tidak mau bekerja lagi, tidak masalah. Asset tersebut akan tetap memberikan penghasilan buat mereka. Penghasilan ini yang disebut dengan penghasilan pasif atau passive income.

Mana yang Anda pilih dari kedua paradigma di atas?
(http://build-assets.blogspot.com)

Asset & Liabilitas

Apa itu asset?
Asset adalah sesuatu yang bisa memberikan penghasilan pada Anda, walaupun Anda tidak bekerja. Sedangkan liabilitas adalah sesuatu yang merupakan biaya bagi Anda.

Apa contohnya asset?
- Tuyul
- Punya pasangan yang kaya
LOL, Just kidding!

Banyak orang bilang bahwa rumah mereka adalah asset. Tunggu dulu! Coba Anda perhatikan, rumah yang Anda tempati sekarang ini memberikan penghasilan kepada Anda atau tidak? Atau sebaliknya, malah Anda yang perlu membiayai rumah tersebut setiap bulan?

Jika rumah yang Anda tempati sekarang ini, memberi penghasilan pada Anda, tanpa Anda harus bekerja, maka rumah tersebut adalah asset Anda. Tapi jika sebaliknya, Anda yang harus mengeluarkan uang setiap bulan untuk membiayai rumah Anda, maka rumah tersebut adalah liabilitas.

Jika rumah Anda disewakan, maka rumah tersebut memberi penghasilan pada Anda walaupun Anda tidak bekerja. Rumah Anda yang bekerja untuk Anda. Sehingga rumah tersebut adalah asset Anda.

Jika kita perhatikan, mulai dari lahir sampai lulus kuliah, waktunya hampir tidak bisa ditawar. Orang harus melewati itu semua, paling tidak sampai dengan lulus S1, rata-rata orang membutuhkan waktu selama kurang lebih 22 tahun. Ada juga yang lebih, kalau kuliahnya molor. Ada juga yang kurang, kalau memang jenius atau tidak melanjutkan kuliah.

Umumnya setelah lulus kuliah, orang-orang mulai memasuki dunia kerja. Mereka bekerja mati-matian demi masa depan mereka. Mereka bekerja dari pagi sampai malam. Dan rata-rata mereka pensiun pada umur 65 tahun.

Apa yang bisa mereka lakukan di sisa hidupnya? Umur manusia semakin lama semakin pendek. Berapa banyak waktu yang mereka miliki untuk menikmati hidup? Mungkin mereka hanya memiliki sisa waktu 10-15 tahun. Untuk melakukan hobby yang selama ini tertunda karena harus bekerja mati-matian. Atau mungkin untuk aktif di berbagai kegiatan sosial. Atau untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat lainnya.

Menurut Anda, waktu 10-15 tahun, cukup atau tidak? Kita tidak bisa memperpanjang usia. Dan umumnya kita juga tidak bisa memperpendek waktu sekolah kita. Sekali lagi kecuali kalau memang kita benar-benar jenius atau tidak melanjutkan ke bangku kuliah.

Yang bisa kita lakukan adalah dengan memperpendek masa kerja kita. Bagaimana caranya? Bangun asset. Nantinya, bila asset Anda sudah terbentuk, maka asset ini yang akan memberikan penghasilan kepada Anda secara terus-menerus. Penghasilan ini yang disebut penghasilan pasif atau passive income.

Selanjutnya, bila penghasilan pasif Anda sudah mampu untuk memenuhi seluruh kebutuhan hidup Anda, maka Anda akan mencapai sebuah kebebasan, yaitu kebebasan finansial.

“Orang miskin dan kelas menengah membeli liabilitas
Orang kaya membangun asset.”
- Robert Kiyosaki

(http://build-assets.blogspot.com)

Pentingnya Asset

Anda mungkin pernah mendengar cerita tentang seorang artis atau atlet yang dulunya sangat terkenal sekali dan memiliki banyak sekali uang. Tetapi begitu artis atau atlet tersebut sudah turun daun, dia tidak memiliki apa-apa sama sekali, bahkan masih harus menanggung hutang.

Atau seorang profesional, yang berada pada karir dan penghasilan puncak pada masa jayanya. Tetapi begitu memasuki usia pensiun, dan tidak bekerja lagi, dia tidak memiliki uang sama sekali.

Ada banyak juga cerita tentang seorang pengusaha, yang pada waktu usahanya berada di puncak, dia mempunyai uang yang banyak sekali. Tetapi pada saat dia masuk usia pensiun dan tidak mampu mengolah usahanya, usahanya semakin menurun dan akhirnya dia tidak memiliki uang sama sekali. Mungkin Anda pernah mendengar ada yang bilang, generasi pertama membangun, generasi kedua menikmati, generasi ketiga, habis.

Apa yang menyebabkan itu semua?

Salah satu penyebabnya adalah karena selama mereka berada di puncak kesuksesan, mereka hanya memikirkan bagaimana caranya bekerja untuk menghasilkan uang. Tapi mereka tidak pernah memikirkan bagaimana jika suatu saat mereka tidak dapat bekerja lagi? Mereka tidak pernah memikirkan yang namanya asset. Asset mereka satu-satunya adalah diri mereka sendiri. Atau mungkin seperti kasus pengusaha di atas, bisa saja perusahaan itu adalah assetnya. Tapi dia hanya mengandalkan satu sumber penghasilan, dan tidak memikirkan asset-asset lainnya.

Ingat, jangan taruh seluruh telur Anda dalam satu keranjang. Karena apabila keranjang tersebut jatuh, maka seluruh telur Anda akan pecah.

Mungkin Anda bertanya, lalu bagaimana caranya membangun asset?
(http://build-assets.blogspot.com)

Build Assets!!!

Pemasaran adalah alat yang sangat berpengaruh dan pemasaran jarigan bisa meningkatkan pengaruh itu, dengan catatan Anda mempunyai motivasi diri. Bayangkan sederhananya adalah seperti ini. Lihatlah sebuah produk, kemudian hilangkan agen pemasaran darinya. Semuanya tergantung Anda untuk melakukan pemasaran dan iklannya.

Itu adalah pekerjaan besar, tetapi hal itu bisa dilakukan jika Adna cukup bersemangat untuk melakukan pekerjaan itu sendiri serta mempertahankan momentum dan motivasi berjalan pada tingkat yang tinggi. Hal itu menuntut jiwa wiraswasta dan berarti bokus serta gigih. Saya tidak merekomendasikan pemasaran jaringan untuk orang yang tidak mempunyai tingkat motivasi diri yang tinggi.

Aspek penting lainnya dari pemasaran jaringan adalah bahwa pekerjaan itu bersifat social, jadi jika saya bukan orang yang social atau bersahabat, saya akan berpikir dua kali untuk bergabung ke dalamnya. Kemampuan bersosialisasi merupakan hal wajib.

Sama seprti iklan, tidak ada gunanya mempunyai kampanye iklan yang luar biasa jika produknya tidak sama bagusnya. Juga, ingatlah dalam hati bahwa jika Anda memutuskan untuk menjadi seorang distributor, Anda secara hokum harus bertanggung jawab atas pernyataan yang Anda buat mengenai produk, perusahaan, dan peluang yang tersedia. Namun, yang terpenting dari semuanya, pastikan produk itu layak mendapatkan energi dan kesetiaan total Anda. Kalau tidak, Anda hanya akan membuang-buang waktu dan usaha Anda yang penuh semangat.

Robert menyebutkan pentingnya melangkah melampaui zona kenyamanan Anda ketika berbidcara mengenai pemasaran jaringan. Dia juga berkata agar memberi waktu pada diri Anda sendiri. Semua ini adalah point-pint yang bagus untuk dipertimbangkan. Saya juga setuju bahwa mempuyai kualitas kepemimpinan sangat penting untuk sukses. Anda sudah pasti harus mempunyai sikap bertanggung jawab dan optimis.

Sama seperti pekerjaan apapun, sebisa mungkin ketahuilah segala sesuatu mengenai apa yang Anda lakukan sebelum memulainya. Pemasaran jaringan sudah membuktikan dirinya sebagai sumber pendapatan yang layak dan sangat bagus serta tantangan yang tepat untuk Anda. Sudah ada beberapa contoh sukses yang luar biasa dan kesuksesan itu didapatkan dari kerajinan, antusiasme, serta produk yang tepat, dikombinasikan dengan waktu yang tepat. Sama seperti beberapa masalah yang kita bahas sebelumnya, ada hal-hal yang nyata dan tidak nyata terlibat di dalamnya, tetapi kesuksesan bukanlah suatu misteri total dan hal itu juga berlaku bagi pemasaran jaringan.

Sebagian besar orang pernah mendengar mengenai kelompok focus, sebuah alat penelitian yang digunakan oleh perusahaan periklanan ketika mencoba produk baru. Mereka akan pergi ke lokasi berbeda dan semata bertanya kepada orang kebanyakan mengenai apa yang mereka sukai dan tidak sukai dari sebuah produk baru. Yang terbaik adalah jika Anda mempertimbangkan pemikiran kelompok focus ketika Anda mengambil keputusan mengenai sebuah produk. Hanya karena Anda menyukainya, tidak berarti orang lain menyukainya. Menemukan kesamaan umum dalam daya tarik produk akan penting artinya.

Nasihat dasar saya mengenai pemasaran jaringan adalah untuk melakukan penelitian Anda sendiri kemudian menerapkan segala yang Anda dapatkan ke dalam produk Anda. Antusiasme sejati sulit dikalahkan dan kemenangan akan bersama Anda.
(http://build-assets.blogspot.com)

3 Sistem Bisnis Yang Bisa Membangun Asset

Anda sudah mengetahui apa itu asset dan mengapa harus membangun asset. Mungkin Anda bertanya, bagaimana cara membangun asset?
Menurut Robert Kiyosaki ada 3 sistem bisnis yang bisa membangun asset

1. Perusahaan bersistem
Bangun sebuah perusahaan, pekerjakan para karyawan, buat system dan menagemen untuk mengatur perusahaan, maka perusahaan tersebut akan berjalan dengan sendirinya. Anda ada atau tidak ada di tempat, perusahaan tetap akan bekerja untuk Anda. Dan Anda akan tetap memperoleh penghasilan. Dengan demikian perusahaan tersebut menjadi asset buat Anda.

Tentu saja untuk membuat perusahaan bersistem tidak semudah yang dibayangkan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
- Kira-kira berapa modal yang dibutuhkan untuk membuat perusahaan seperti Maspion atau Indofood?
- Bila modalnya besar, bagaimana dengan resikonya?
- Menurut Anda, untuk membuat sebuat system, mudah atau susah? Biasanya perlu proses trial & error. System tidak bisa sekali jadi. Perlu adanya penyempurnaan.
- Bagaimana dengan skill dan pengalaman?
- Bagaimana dengan masalah tenaga kerja yang mungkin saja akan muncul, seperti demo, dll.

2. Franchise atau waralaba
Ini merupakan cara yang lebih sederhana dibandingkan dengan membuat sebuah perusahaan bersistem. Karena system dan managemen sudah disediakan. Tidak dibutuhkan pengalaman untuk memulai sebuah bisnis franchise, semua akan diajarkan oleh pemilik franchise. Anda hanya perlu membeli lisensi bisnisnya, pekerjakan para karyawan, maka perusahaan akan berjalan dengan sendirinya dan perusahaan tersebut menjadi asset untuk Anda.

- Kira-kira berapa modal yang dibutuhkan untuk membeli lisensi bisnis dari sebuah perusahaan franchise seperti Mc Donald, KFC, Starbucks, dll?
- Bagaimana dengan resikonya?
- Bagaimana dengan masalah tenaga kerja yang mungkin saja akan muncul, seperti demo, dll.

Bila Anda merasa kedua cara di atas tidak mudah bagi Anda, jangan kuatir. Ada cara ketiga untuk membangun asset

- Dengan modal yang sangat kecil, otomatis resikonya juga kecil,
- Balik modal yang relatif cepat.
- System dan managemen sudah disediakan, Anda tidak perlu memikirkannya lagi.
- Masalah dengan tenaga kerja, tidak ada. Karena memang bisnis ini tidak membutuhkan tenaga kerja.

Hasil yang bisa didapatkan tidak kalah dengan kedua cara diatas. Bahkan tidak terbatas. Cara ketiga itu biasa disebut dengan

3. Personal Franchise atau waralaba pribadi atau Network Marketing

Sebuah bisnis network marketing merupakan sebuah bisnis yang tidak kelihatan tetapi setiap hari ada jutaan orang yang bekerja di dalamnya. Untuk menjalankan sebuah bisnis Network marketing tidak dibutuhkan sebuah kantor atau papan nama yang besar. Anda dapat mengerjakan bisnis ini dimanapun dan kapanpun Anda mau.

Sebuah bisnis network marketing merupakan sebuah lembaga pembelajaran yang sekaligus dapat menghasilkan uang. Anda akan dibimbing sejak hari pertama bergabung. Tidak dibutuhkan pengetahuan maupun pengalaman khusus. Dan Anda juga tidak perlu meninggalkan pekerjaan Anda saat ini, hanya dibutuhkan konsistensi waktu 5-10 jam seminggu untuk menjalankannya.

Dari ke-3 sistem bisnis di atas, mana yang akan Anda pilih?
Selanjutnya saya tidak akan membahas cara pertama dan kedua. Saya hanya akan membahas cara ketiga, yaitu membangun asset melalui bisnis Network Marketing.

(http://build-assets.blogspot.com)