Tuesday, August 21, 2007

Orang Pintar Versus Orang Cerdik

Ada seorang tokoh (saya lupa namanya). Waktu itu bersama temannya dia menonton acara kuis televisi seperti Who Wants To Be Millionaire itu. Saat itu ada seorang peserta yang pintar sekali menjawab semua pertanyaan. Oleh temannya, si tokoh ini ditanya, kalau orang itu direkrut jadi pegawai di perusahaannya, kira-kira dia bersedia memberi gaji berapa? Jawab si tokoh, "Tujuh juta". "Kenapa begitu murah?", tanya temannya keheranan. "Ya, dengan uang sebesar itu saya bisa membeli sebuah koleksi ensiklopedi. Orang itu saya nilai tidak lebih sebagai ensiklopedi saja", jawabnya. Orang seperti itu hanyalah gudang informasi. Dia hanya merekam, menyimpan dan kemudian mengeluarkan informasi saja. Jadi, tidak lebih dari sebuah ensiklopedi.

Beda dengan orang yang cerdik. Orang yang cerdik itu belum tentu pintar. Pernah dengar ceritanya Henry Ford? Henry Ford itu sebenarnya tidak pintar. Tapi dia sukses. Kemudian dia ditantang oleh sekelompok orang untuk membuktikan kepandaiannya. Henry Ford pun di tantang menjawab pertanyaan dari sebuah tim panel yang terdiri dari para pakar berbagai bidang. Henry Ford hanya minta disediakan sebuah pesawat telepon saja. Hebatnya, setiap pertanyaan bisa dijawabnya dengan tepat. Caranya? Dengan pesawat telepon itu dia menanyakan semua jawaban kepada para asistennya yang ahli di bidangnya masing-masing.

Kalau di Minang ada istilah pandai dan cerdik (cadiak). Orang yang pandai atau pintar beda dengan orang yang cerdik. Orang yang pandai itu adalah orang-orang yang sekolah atau berpendidikan tinggi. Orang yang cerdik adalah orang yang mampu membaca peluang dan membuat keuntungan darinya. Orang cerdik ini belum tentu pandai. Orang pandai justru banyak yang bekerja kepada orang-orang yang cerdik.

All begin and end in mind, kata Stephen Covey. Melalui berpikir kita membuat semacam blue print. Berpikir tidak sama dengan berpengetahuan, lho. Beda. Ada kata-kata yang saya suka: to know is nothing at all, to imagine is everything. Jadi, orang yang pintar atau orang yang berpengetahuan itu belum bisa dianggap hebat sebelum dia membuat sesuatu dari kepintarannya itu. Banyak orang pintar malah jadi robot, atau dipenjara oleh kepintarannya itu.

Bagaimana kalau orang itu juga pintar dan cerdik? Wah, itu lebih hebat lagi. Bill Gates, Jerry Yang dan David Filo, Michael Dell, Jeff Bezos adalah contoh orang-orang yang pintar tapi juga cerdik. Mereka bisa memanfaatkan kepintarannya dengan cerdik untuk menjadikannya menjadi bisnis yang sukses.

Bagaimana dengan orang-orang yang cerdik tapi tidak pintar? Banyak sekali. Banyak di sekitar kita orang-orang kaya tapi tidak sekolah. Liem Sioe Liong adalah contohnya. Dia tidak pintar, tapi cerdik. Menurut saya, justru yang paling banyak sukses adalah orang-orang yang cerdik tapi tidak pintar ini. Tapi, hati-hati dengan orang cerdik ini. Kalau kebablasan bisa-bisa jadi licik. Ini justru bisa berbahaya.

Ingat iklan ini nggak: "Orang pintar, minum Tolak Angin". Harusnya ada kalimat lanjutannya: "Orang cerdik, bikin pabrik Tolak Angin".
(http://roniyuzirman.blogspot.com)

No comments: