Tuesday, August 21, 2007

Biarlah Uang Mengejar Kita

Seorang pembicara asal Amerika Serikat hari Minggu (25/3/7) yang lalu bercerita bahwa belum lama berselang ia pulang ke Amerika sehubungan dengan berpulangnya ibundanya tercinta. Di sana ia bertemu dengan seorang teman yang sudah tiga puluh tahun tidak pernah berjumpa.

Temannya ini bekerja di sebuah perusahaan pemindahan barang. Jasa yang diberikan oleh perusahaan ini meliputi pengepakan barang-barang dan pengiriman ke alamat baru yang bisa terletak di kota atau negara bagian lain. Sang teman ternyata adalah seorang supersalesman yang memiliki omzet tertinggi di seluruh Amerika Serikat dalam industri pemindahan barang.

Pada malam penghargaan, di atas panggung sang teman berbagi pengalaman. Di antaranya terdapat kunci suksesnya. Pertama-tama, sebelum masuk ke rumah calon pelanggannya, ia berdoa terlebih dahulu meminta hikmat (kearifan) dari Tuhan.

Selanjutnya, sang teman berkata, “Orang yang pindah rumah, sering kali sedang menghadapi masalah. Mungkin karena kebangkrutan atau perceraian, sehingga suami istri masing-masing harus mencari tempat tinggal baru.” Sang teman masuk ke rumah tersebut bukan dengan tujuan utama untuk menjual jasa, melainkan untuk melayani kebutuhan orang yang sedang menghadapi masalah tersebut. Dari situ ia kemudian mendapatkan order.

Menurut saya, ini merupakan kunci sukses yang dapat diterapkan di semua bidang usaha dan pekerjaan, termasuk usaha online publishing yang sedang kita geluti. Setiap blogger pasti mengharapkan usahanya bisa mendatangkan hasil yang memuaskan.

Nah, kalau kita terapkan kunci sukses sang supersalesman di atas, maka pertama-tama kita harus berdoa terlebih dahulu untuk meminta hikmat dari Tuhan.

Selanjutnya, kita berusaha memenuhi apa yang menjadi kebutuhan para pembaca kita. Ketika membuat blog, anda tentu mempunyai gambaran siapa pembaca anda. Berusahalah untuk memenuhi kebutuhan mereka. Jangan terlalu memikirkan diri sendiri dahulu.

Dengan berbuat demikian, kita mempraktikkan apa yang disebut the Law of Attraction. Kita tidak mengejar uang, tetapi membuat uang mengejar kita. Apa bedanya kita mengejar uang dengan uang mengejar kita?

Seorang salesman yang terlalu berfokus untuk mendapatkan order dapat diibaratkan sebagai orang yang mengejar uang. Ia mungkin malah tidak disenangi oleh calon pelanggannya, sehingga ia tidak mendapatkan order. Tetapi kalau ia berfokus pada pelayanan kepada pelanggan atau pada perbaikan karakternya, maka uang akan mengejar dia. Seperti contoh supersalesman dalam cerita di atas.
(http://tipsngeblog.blogspot.com)

No comments: