Thursday, October 18, 2007

Apakah Satu Miliar Cukup Untuk Menjalani Masa Pensiun?

Sebut saja pasangan suami istri, Andi dan Tia, saat ini usia mereka diawal 50 tahunan. Mereka berharap uang yang selama ini ditabung untuk tujuan masa pensiun cukup untuk mereka gunakan. Saat ini Andi sebagai seorang arsitek, masih menjalani usahanya dengan baik. Sedangkan Tia, masih bekerja di sebuah perusahaan swasta dalam bidang advertising.
Pasangan suami istri, Andi dan Tia, saat ini berusia 50-an, dan mereka tidak pernah berpikir menjadi seorang miliarder, tapi dari total tabungan atau investasi yang mereka lakukan selama ini mencapai angka 1 miliar rupiah. Selama kurang lebih 25 tahun mereka menyisihkan sebagai dari pendapatan bulanannya untuk tujuan menjalani masa pensiun dengan aman dan sejahtera.
Namun demikian, 1 milliar rupiah saat ini tidaklah sama dengan 1 miliar rupiah 10 tahun yang lalu. Dengan 1 milia rrupiah 10 tahun yang lalu, kami sangat yakin dapat memenuhi semua kebutuhan yang Anda impikan dan menghapus mimpi buruk Anda mengenai kesulitan keuangan. Tapi apakah Rp 1 miliar saat ini dapat mencukupi kebutuhan masa pensiun?
Andi dan Tia bermaksud uang Rp 1 miliar yang mereka kumpulkan hanya untuk memenuhi kebutuhan mereka selama pensiun. Apakah menurut Anda jumlah tersebut dapat mencukupi? Mari kita pelajari satu-persatu.

Berapa Kebutuhan Tahunan Selama Pensiun?
Tentu saja, berapa lama satu miliar rupiah itu akan habis sangat dipengaruhi oleh pengeluaran atau kebutuhan yang diperlukan setiap tahunnya serta berapa lama Anda akan hidup. Dari sisi pengeluaran atau kebutuhan, banyak ahli keuangan yang mengatakan Anda membutuhkan minimal sekitar 70-80 persen dari pendapatan sebelum pensiun untuk dapat mempertahankan gaya hidup yang selama ini Anda jalani. Tentu saja Anda dapat mengeluarkan lebih sedikit dari ini, karena biasanya banyak pengaluaran regular yang tidak lagi Anda lakukan, seperti, cicilan mobil, rumah dan lain-lain. Namun, terkadang biaya lain meningkat seperti biaya pengobatan dan rekreasi atau berlibur bersama pasangan Anda.
Dari sisi harapan hidup, saat ini dengan semakin majunya teknologi kesehatan dan semakin tingginya kesadaran masyarakat akan makanan sehat, dapat dipastikan bahwa usia kita akan bertambah panjang. Dari sumber estimasi SUPAS, di dapat bahwa estimasi harapan hidup masyarakat Indonesia terus bertambah panjang. Tahun 1980, untuk laki-laki, usia harapan hidupnya sekitar 50 – 90 tahun. sedangkan wanita lebih panjang, 54 - 90 tahun. Tapi bila kita lihat di tahun 2000, usia harapan hidup untuk laki-laki menjadi 65 - 92 dan wanita menjadi 69 – 90 tahun. Kalau Anda perhatikan, selama kurang lebih 20 tahun, usia harapan hidup masyarakat Indonesia pada umumnya meningkat lebih 15 tahun. Jadi bagi Anda yang masih jauh masa pensiunnya, perhatikan 20 tahun mendatang mungkin akan naik 15 tahun lagi. (lihat tabel)
Sebagai prakiraan perhitungan kebutuhan masa pensiun, kami bisa memberikan contoh perhitungannya seperti berikut ini. Misalkan pendapatan Andi dan Tia tahun lalu Rp 120.000.000. dengan asumsi usia pensiun 55 dan kenaikan pendapatan 5 persen pertahun, pendapatan sebelum masa pensiun sekitar Rp 170 juta. Prakiraan kebutuhan masa pensiun diambil 70 persen dari pendapatan, sehingga kebutuhan di awal masa pensiun per tahun adalah sekitar Rp 119.200.000. (lihat tabel)
Nah, sekarang setelah kita mendapatkan kebutuhan tahunan yang dibutuhkan oleh Andi dan Tia, maka kita bisa mencoba menghitung, apakah satu miliar yang telah dikumpulkan bisa memenuhi kebutuhannya selama masa pensiun? Satu hal penting yang perlu diperhatikan adalah inflasi. Inflasi menggerogoti nilai uang Anda. semakin panjang masanya akan semakin besar pula penurunan daya beli atau nilai uang Anda.

Mari Berhitung
Kita asumsikan tingkat inflasi 6 persen pertahun. Mari kita lihat bagaimana dengan kondisi keuangan Andi dan Tia selama masa pensiun. Enam tahun setelah memasuki masa pensiun mereka membutuhkan dana sekitar Rp 169 juta per tahunnya. Lima tahun kemudian mereka membutuhkan sekitar Rp 226,3 juta. Kenaikan ini diakibatkan oleh adanya inflasi. Oleh karena itu, dalam perhitungan ini sangat diharuskan untuk mempertimbangkan inflasi.
Andi termasuk investor yang tidak terlalu suka dengan risiko. Ia lebih memilih investasi yang aman-aman saja. Walau begitu, ia sangat paham bahwa dengan pertimbangan investasi seperti ii kurang menjanjikan untuk masa pensiunnya.
Kalau Andi mengambil investasi dengan prakiraan tingkat pengembalian sekitar 2 persen diatas inflasi (konservatif), maka uang 1 miliar rupiah yang telah dikumpulkan akan hanya bertahan sampai 10 tahun masa pensiunnya atau diusia sekitar 65-an. Namun, kalau Andi lebih sedikit agresif dan menempatkan pada investasi dengan prakiraan tingkat pengembalian sekitar 6 persen di atas inflasi, maka dana tersebut akan bertahan selama 14 tahun sampai usia mereka 69 tahun.

Produk Anuitas
Selain Andi dan Tia tentunya bagi sebagian masyarakat, kehabisan dana yang telah dikumpulkan selama ini bisa sangat mengkhawatirkan. Oleh karena adakah satu produk yang dapat menjamin dana yang dibutuhkan selama kita masih hidup? Atau menjalani masa pensiun?
Anuitas jawabnya. Produk ini pada dasarnya sama dengan prosuk asuransi, yaitu memberikan proteksi terhadap kehilangan penghasilan, tetapi berbeda dari fungsi utamanya. Asuransi jiwa memberikan proteksi atas kemungkinan seseorang kehilangan penghasilan karena meninggal terlalu cepat, sedangkan anuitas, memberikan proteksi atas kemungkinan sesorang membutuhkan penghasilan karena hidup terlalu lama. Produk ini bisa menjadi alternative pilihan yang kita butuhkan bila kita takut akan kehilangan pendapatan selama kita menjalani masa pensiun atau hidup kita lebih panjang daripada dana yang kita miliki.
Sebagai ilustrasi saja, bila Andi membeli produk anuitas, misalkan untuk jenis anuitas joint life, dengan asumsi tarif premi 14,03, maka Andi akan menerima seumur hidupnya dan seumur hidup pasangannya setiap tahun sekitar Rp 71 juta-an. Tentunya ini kurang dari yang mereka butuhkan (dari hitungan di awal pertahun mereka memperkirakan kebutuhan sebesar Rp 119,200,000). Namun, dalam hal ini Anda tidak lagi dipusingkan kehabisan dana selam hidupnya, kalau ternyata Andi berumur panjang, sampai usianya 80 tahun-an.

Rumah Bisa Menjadi Sumber Dana yang Besar
Disaat Anda masih bekerja dan membesarkan anak-anak, tentunya Anda membutuhkan ruang atau rumah yang cukup besar. Dengan berjalnnya waktu, anak-anak Anda sudah tidak lagi tinggal di rumah, mereka sudah mandiri, dan tinggal Anda dan pasangan Anda dirumah yang besar itu. Tinggal Anda dan pasangan Anda di rumah yang besar, tentunya membutuhkan banyak biaya.
Andi dan Tia saat ini memiliki rumah yang cukup besar dan diderah perumahan yang relative baik. Apakah Andi membutuhkan ruang atau rumah segitu besar? Tentunya tidak. Untuk itu, rumah itu bisa Anda jual dan membli rumah yang mungil namun asri untuk menjalani masa pensiun Anda berdua dengan pasangan Anda. Dari sisa dana hasil penjualan rumah yang Anda miliki bisa menjadi sarana tambahan dana bagi Anda untuk menjalani masa pensiun yang diinginkan.
Wah rumah kami dijual, tidaklah. Banyak sekali kenangan baik yang indah maupun sedih selama kami tinggal disana. Rumah biasanya memiliki histories tersendiri sehingga sulit untuk melepaskannya. Bila itu yang Anda rasakan, mungkin Anda bisa melakukan apa yang disebut reverse mortgages. Namun, fasilitas ini kami rasa belum ada di Indonesia. Tapi paling tidak Anda dapat mempelajari dan mendapat manfaat bila hal ini tersedia di Indonesia.
Cara kerja reverse mortgages. Dalam hal ini biasanya bank yang memberikan jasa ini dimana Anda menyerahkan sertifikat tanah yang Anda miliki dan sebagai gantinya bank akan memberikan sejumlah dana secara regular selama masa yang ditentukan atau sampai Anda meninggal. Setelah masa itu berlalu, maka tanah dan bangunan dimana Anda tinggal menjadi hak bank tersebut. Dengan jasa ini, Anda dapat memanfaatkan rumah yang Anda miliki sebagai salah satu sumber pendapatan selama masa pensiun.
Nah kembali ke pertanyaan judul di atas, apakah 1 miliar rupiah cukup untuk dapat hidup sejahtera selama masa pensiun? Bila pendapatan serta pengeluaran Anda sekitar pendapatan Andi dan Tia maka 1 miliar rupiah itu akan cukup bila:
Anda siap menempatkan dana yang Anda miliki di investasi yang terdevirsifikasi dengan alokasi dana dalam saham selama masa pensiun yang Anda jalani.
Anda bisa memanfaatkan semua aset yang Anda miliki (dalam hal ini rumah) sebagai alternatif sumber dana dimasa pensiun.
Anda memiliki pertanggungan yang berbeda terhadap diri Anda dan pasangan Anda dari musibah terutama dari segi kesehatan.
Apakah Andai akan pensiun? Kalau melihat dari cara kerja seorang arsitek sebenarnya Andi bisaja saja terus bekerja selama ia masih dibutuhkan
Tentunya bila ia memutuskan untuk berhenti bekerja, maka dana yang sudah terkumpul harusnya sudah mencukupi untuk keperluan masa pensiun mereka. Bagaimana dengan Anda? n
Tim ISOL (Sinar Harapan)

No comments: