Tuesday, August 21, 2007

Love What You Do, Then Money Will Follow

Steve Jobs saat ditawari kembali membenahi Apple Computer, hanya meminta gaji $ 1 saja sebagai kompensasinya. Jelas, Steve Jobs mencintai apa yang dilakukannya.

Bagi Bob Sadino, kerja dari pagi sampai jam 10 malam mengurusi ternaknya bukanlah kerja keras, tapi kesenangan. Kenapa? Karena dia suka apa yang dilakukannya.

Banyak contoh lain yang bisa disebutkan. Erwin Gutawa (komposer musik) , Stephen Spielberg (sutradara), Nyoman Nuarta (pematung), Bubi Chen (pemusik jazz), Tiger Woods (pemain golf), Stephen King (penulis novel horor), Jacky Chan (bintang film), Adam Khoo (trainer), Warren Buffet (investor), Donald Trump (real estate dealer), dan sebagainya. Apa kesamaan dari mereka semua? Ya, mereka semua mencintai apa yang dikerjakannya. Meskipun nggak ada uangnya, mereka akan tetap melakukannya. Karena itulah passionnya.

Kita sering terjebak atau terpaksa melakukan hal-hal yang tidak kita sukai. Tujuan kita hanya pragmatis saja. Yang penting dapat uang. Oke, bisa diterima. Tapi setelah itu bagaimana kelanjutannya. Apakah hanya sampai di situ? Akankah kita bisa berkembang dan bertumbuh hanya dengan motivasi itu saja?

Saya sendiri sempat 'terjebak' untuk melakukan aktivititas yang bukan passion saya. Maksud saya begini: saya pernah beberapa waktu melakukan aktivitas bisnis yang sebenarnya bukanlah minat saya.

Dulu waktu di Tanah Abang, alasan saya berbisnis adalah karena ada uangnya. Orang lain banyak make money dari bisnis itu. Maka saya pun ikutan. Memang saya dapat uangnya. Tapi pikiran dan hati saya tidak di sana. Saya masih berpikir ke yang lain, yaitu minat saya sesungguhnya. Saya cenderung introvert, suka berlama-lama menyendiri membaca buku di kamar, menggambar, mendengar musik. Pokoknya hal yang berkaitan dengan seni. Saya suka berkhayal menjadi pelukis, novelis atau pemain musik.

Sekarang, alhamdulillah saya sudah menemukan kesenangan dalam melakukan aktivitas saya. Semua itu terwujud setelah saya 'kawinkan' bisnis saya dengan minat saya itu. Saya aplikasikan minat baca saya itu (termasuk browsing internet) ke dalam bisnis saya.

Seorang famili saya juga demikian. Passionnya adalah semua yang berhubungan dengan kegiatan pencinta alam. Kegiatan ini tentu saja menguras isi kantongnya yang masih mahasiswa saat itu. Dia punya dream ingin punya tas merek Carry More, kalau tidak salah buatan Inggris. Saat ini dia berbisnis alat-alat pencinta alam. Bahkan dreamnya itu sudah terlampaui. Tidak hanya punya tas merek Carry More, dia bahkan mengimpor langsung tas itu ke Indonesia.

Beruntunglah anda yang sudah menemukan passion sejak awal. Saya yakin anda sedang melakukannya saat ini. Bagaimana hasilnya?

Saya punya kawan sejak SMP dan SMA. Sejak SMP dia sudah aktif menyanyi di panggung-panggung kelas kampung. Sementara teman-temannya yang lain masih bermain, dia sudah menemukan passionnya dan melakukannya. Saat ini dia telah menjadi salah seorang penyanyi dangdut papan atas. Namanya Ikke Nurjanah.

So, apa passion anda? Lakukan itu dengan sepenuh hati. Insya Allah, nanti uangnya akan datang dengan sendirinya. Tapi ingat: monetize it! (dijadikan bisnis). Create value dari situ dan kemudian jadikan mesin uang anda dengan menciptakan multiplier effect-nya.
(http://roniyuzirman.blogspot.com)

1 comment:

planet surga said...

Raih Rp.7 Juta dalam 7 Hari hanya dengan kampanyekan menanam pohon klik http://goo.gl/GceX9Y